Peti mati ini akan 'ubah' jenazah jadi pohon, kreatif atau seram?
Merdeka.com - Bagi siapa pun yang ingin menjalani hidup natural dan mungkin menginginkan kematian mereka tak mengganggu kelangsungan alam, konsep pemakaman ini mungkin sesuai.
Penguburan dengan peti khusus dari Capsula Mundi ini 100 persen ramah lingkungan, 'mengubah' jenazah menjadi pohon.
Capsula Mundi adalah sebuah proyek yang dirintis oleh Anna Citelli dan Raoul Bretzel. Dua desainer asal Italia ini menciptakan kapsul yang akan mendaur ulang jenazah menjadi zat hara yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman.
-
Apa itu rumah peti mati? Bukan fakta baru lagi jika harga rumah di Hong Kong paling mahal di dunia. Bahkan hampir mustahil penduduk Hong Kong memiliki rumah layak huni. Maka dari itu, banyak warga lokal hidup di rumah peti atau dikenal dengan coffin house.
-
Bagaimana cara menguburkan jenazah? Bagi yang memasukkan ke liang lahat hendaklah mengucapkan dzikir berikut,bismillahi wa ‘ala millati Rasulillahatau:bismillah wa ‘ala sunnati Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam Dalam proses meletakkan jenazah:Posisikan jenazah untuk menghadap ke kanan lalu dimasukkan secara perlahan. Hadapkan jenazah ke arah kiblat dan dekatkan ke dinding liang kubur.Sandarkan bagian depan jenazah pada dinding kubur.Lalu beri penyangga di bagian punggung dengan tanah, batu, atau yang lainnya.Selesain meletakkan jenazah ke dalam liang kubur, lepaskan tali pocong jenazah.
-
Dimana taman rindang bisa dibuat? Taman Rindang Samping Rumah Inspirasi desain taman rindang yang pertama adalah halaman hijau di sisi samping rumah. Jalanan rindang di samping rumah yang tersambung dengan halaman depan atau belakang bisa menjadi cara menarik untuk memaksimalkan lahan sisa di rumah.
-
Bagaimana rumah peti mati dibangun? Awalnya, rumah-rumah ini hanya tempat tidur susun dari logam yang kemudian dilapisi dengan pagar kawat kasa.
-
Siapa yang membuat peti mati itu? Penulis studi dan ahli biologi dari Universitas Naresuan Thailand, Wibhu Kutanan mengatakan, hasil penelitiannya berkontribusi pada munculnya gambaran lanskap genetik yang kompleks di daratan Asia Tenggara setelah zaman Neolitikum.
-
Kenapa makam itu dibuat seperti rumah? 'Kami menemukan sejumlah tengkorak masih mengenakan stoking dan sepatu,' kata arkeolog pemimpin penggalian Emanuele Giannini kepada CNN. 'Semua orang kaya ini dan fakta bahwa tulang mereka tidak menunjukkan ada kebiasaan kerja kasar maka mereka bukanlah petani setempat, melainkan warga Romawi kelas atas yang datang dari kota.'
Keluarga jenazah bisa memilih jenis pohon yang akan dijadikan 'batu nisan'. Setelah ditempatkan dalam kapsul, nantinya jenazah akan dikubur bersama benih tumbuhan yang ditempatkan di atasnya. Dalam waktu bertahun-tahun, sisa-sisa jenazah akan terurai, menjadi bagian dari pohon baru yang tumbuh di atasnya.
Beberapa orang menganggap konsep pemakaman seperti ini sebagai ide cemerlang. Sebab alih-alih membabat hutan untuk kompleks pemakaman, proyek Capsula Mundi justru bermaksud menciptakan hutan baru, meskipun di bawahnya terbaring sisa-sisa jasad manusia.
Tetapi proyek ini masih dalam tahap perencanaan belaka. Sebab pemerintah Italia belum mengizinkan sistem pemakaman seperti yang direncanakan Capsula Mundi.
Ataukah larangan tersebut karena ide hutan dengan ratusan kerangka di dasarnya terlalu menyeramkan untuk diwujudkan?
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan baru ini digadang-gadang akan lebih efektif dan memiliki manfaat dari pada pemakaman dengan menggunakan batu nisan.
Baca Selengkapnya"Sama rumahku bagusan kuburan ini," curhat seorang warganet.
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaPeti mati ini dibuat dengan satu batang kayu utuh.
Baca SelengkapnyaTPS anti mainstream bertema horor yang didirikan di area kuburan ini viral, begini potretnya.
Baca SelengkapnyaDalam gambar tersebut, ia mengangkat tema dengan makna yang begitu mendalam.
Baca SelengkapnyaGambar bertema ceria menjadi pilihan sang pengrajin mural. Walau begitu, terdapat unsur dan makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaArtefak itu awalnya diduga untuk mengintimidasi musuh di saat pertempuran.
Baca SelengkapnyaPemasangan APK di pepohonan berpotensi merusak lingkungan hidup. Terlebih apabila pemasangan dilakukan menggunakan paku.
Baca SelengkapnyaViral poster-poster caleg yang terpaku pada pohon membuat sekelompok warga geram. Warga pun melabeli poster itu sebagai 'Tersangka Penusukan Pohon'.
Baca SelengkapnyaResepsi pernikahan di kuburan ini curi perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaSecara umum geriten hampir mirip seperti bangunan tradisional milik Suku Batak Karo yaitu siwaluh jabu, hanya saja ukuran dari rumah ini lebih kecil.
Baca Selengkapnya