Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seniman ini buat debu tayamum dari sisa tanah pembuatan genteng

Seniman ini buat debu tayamum dari sisa tanah pembuatan genteng Debu tayamum. ©2015 Merdeka.com/ Iman Herdiana

Merdeka.com - Produk-produk untuk keperluan ibadah islami sudah marak dijual di pasaran. Tapi bagaimana dengan produk berupa debu khusus untuk tayamum? Nah, seniman Julian Abraham, sengaja membuat debu khusus untuk tayamum.

Produk ini sengaja dibuat untuk umat Islam yang hendak mendirikan salat tetapi kesulitan mendapat air untuk berwudu. Produk ini dikemas dalam toples mini ukuran minyak angin sehingga mudah dibawa.

Toples tersebut ditutupi plastik dan dibalut kertas putih bertuliskan merek "Tayamum" dengan huruf latin yang disambung-sambung sehingga mirif huruf Arab. Di kemasan debu ini tertulis keterangan yang dibuka dengan ucapan Bismillah. Debu ini terbuat dari tanah Jatiwangi yang sudah disterilisasi.

“Perlengkapan tayamum ini terbuat dari tanah Jatiwangi yang disterilkan, dibakar dengan suhu 900 derajat, dan disaring dengan mes 200,” terang Julian, seniman yang tengah residensi di Jatiwangi art Factory (JaF).

Pria 28 tahun ini menjelaskan, tahapan membuat debu tayamum dimulai dengan pengambilan tanah sisa pembuatan genteng Jatiwangi, produsen genteng terbesar di Indonesia. “Tanahnya diambil dari sisa-sisa pembuatan genteng,” sebutnya.

Tanah tersebut ditumbuk hingga halus kemudian disaring dengan mess (saringan) ukuran 200 mm. Makin besar ukuran mess, kata pria 28 tahun ini, makin halus hasil saringannya. Ukuran mess antara 10 sampai 600 milimeter. “Jadi mess 200 milimeter cukup untuk menghasilkan debu halus,” tambahnya.

Hasil saringan tersebut kemudian dimasak dengan suhu yang sama untuk membakar genteng Jatiwangi, yakni 900 derajat. Sedangkan hasil saringan kemudian dimasak sampai melepuh, setelah itu dikemas ke dalam toples.

Saat ini ia baru memproduksi 50 toples untuk uji coba pasar. Idealnya, debu ini untuk dijual di bandara-bandara. Mengenai harga, Julian belum menerapkan banderol. “Rencananya kita jual seikhlasnya. Ini kan untuk ibadah, makin besar harganya makin besar pula pahalanya,” kata pria asal Medan ini seraya terbahak.

Pembuatan debu tayamum ini di latar belakangi fungsi tanah Jatiwangi. Selama ini, tanah Jatiwangi selalu dipakai untuk pembuatan genteng. Padahal tanah memiliki banyak fungsi lain di antaranya membuat alat musik, debu sebagai bahan makanan, sabun dan lainnya.

Keberadaan debu tayamum, tambah dia, bisa jadi penting mengingat Islam sangat memudahkan umatnya untuk beribadah. Dalam berwudhu tayamum, debu yang suci bisa didapatkan di mana saja.

“Soal penting tidaknya debu tayamum ini tergantung bagaimana kita memandangnya. Tapi saya membuat debu ini untuk memudahkan dalam beribadah,” kata pria yang pernah bergabung dengan House of Natural Fiber (HONF), kelompok yang menggabungkan seni dan sains di Yogyakarta.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Tayamum di Pesawat sesuai Syariat, Berikut Niat dan Gerakannya
Cara Tayamum di Pesawat sesuai Syariat, Berikut Niat dan Gerakannya

Berikut merdeka.com merangkum informasi tentang panduan tayamum di pesawat sesuai dengan syariat Islam.

Baca Selengkapnya
Cara Bertayamum di Bus Sesuai Syariat Islam, Penting Diketahui
Cara Bertayamum di Bus Sesuai Syariat Islam, Penting Diketahui

Tata cara bertayamum di kendaraan sesuai syariat Islam yang penting untuk diketahui.

Baca Selengkapnya
Niat Bertayamum, Hukum dan Tata Caranya, Wajib Diketahui Umat Islam
Niat Bertayamum, Hukum dan Tata Caranya, Wajib Diketahui Umat Islam

Tayamum adalah praktik bersuci menggunakan debu sebelum menunaikan salat dalam agama Islam.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Tayamum, Lengkap Beserta Arti dan Tata Caranya
Bacaan Doa Tayamum, Lengkap Beserta Arti dan Tata Caranya

Tayamum adalah salah satu praktik dalam agama Islam yang digunakan sebagai pengganti wudhu.

Baca Selengkapnya
Penemuan Mutakhir pada Masanya, Ini Potret Serumbung Sumur Alat Penjernih Air ala Kesultanan Banten
Penemuan Mutakhir pada Masanya, Ini Potret Serumbung Sumur Alat Penjernih Air ala Kesultanan Banten

Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.

Baca Selengkapnya
Kondisi Sumur Bir Thaflah yang Pernah Diludahi Nabi Muhammad SAW Masih ada Airnya Sampai Saat Ini
Kondisi Sumur Bir Thaflah yang Pernah Diludahi Nabi Muhammad SAW Masih ada Airnya Sampai Saat Ini

Kondisi terkini sumur Bir Thaflah, salah satu sumber air yang pernah diludahi oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Inovasi Pemuda Lumajang Manfaatkan Limbah Kelapa Jadi Briket, Ekspor Puluhan Ton ke Turki
Inovasi Pemuda Lumajang Manfaatkan Limbah Kelapa Jadi Briket, Ekspor Puluhan Ton ke Turki

Brisket produksi pemuda ini berhasil tembus pasar internasional.

Baca Selengkapnya
Aksi Pemuda Bersihkan Tempat Wudu Masjid Ini Viral, Tuai Pujian
Aksi Pemuda Bersihkan Tempat Wudu Masjid Ini Viral, Tuai Pujian

Ia menyikat dinding dari ujung ke ujung, kemudian dilanjutkan dengan lantai penuh lumut.

Baca Selengkapnya
Dosen UGM Kembangkan Metode Ember Tumpuk untuk Kelola Sampah Organik, Begini Cara Kerjanya
Dosen UGM Kembangkan Metode Ember Tumpuk untuk Kelola Sampah Organik, Begini Cara Kerjanya

Dosen UGM mengolah sampah sisa makanan menjadi pupuk. Teknologi dan alat yang digunakan pun sangat sederhana.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Danau Tasikardi di Serang, Dibangun pada Abad ke-16 Sudah Gunakan Teknologi Penyaring Air
Fakta Unik Danau Tasikardi di Serang, Dibangun pada Abad ke-16 Sudah Gunakan Teknologi Penyaring Air

Dibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.

Baca Selengkapnya
Mengulik Keni Gayo, Kerajinan Tradisional Gerabah Khas Suku Gayo yang Multifungsi
Mengulik Keni Gayo, Kerajinan Tradisional Gerabah Khas Suku Gayo yang Multifungsi

Dalam budaya Gayo Aceh terdapat salah satu kerajinan yang dari masa ke masa begitu berguna bagi kehidupan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri

Ddi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.

Baca Selengkapnya