Hati Bung Tomo 'Teriris' Lihat Tangisan Fatmawati di Atas Kapal
Merdeka.com - Pada 1950an, Jakarta diguncang berita percintaan Bung Karno dengan wanita bernama Hartini. Hal itu tentu menuai banyak pertentangan dan mengundang banyak reaksi. Termasuk Bung Tomo.
Bung Tomo pertama kali mengetahui kisah percintaan Bung Karno, dari Bambang Soegeng kepala staff TNI Angkatan Darat datang ke kantor pusat BPRI. Dengan raut muka yang serius Bambang menyampaikan sebuah berita mengejutkan tentang Sukarno kepada Bung Tomo.
"Waduh gawat, Bung Karno pacaran dengan seorang wanita dari Salatiga. Seorang wanita yang masih mempunyai suami. Sudah kita peringatkan, tetapi Bung Karno ngotot hendak dinikahi," Ucap Bambang serius yang ditulis Sulistina dalam buku Bung Tomo Suamiku.
-
Siapa yang membuat Titiek Soeharto menangis? Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto memberikan ucapan dan dukungan penuhnya untuk Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria merupakan pebulu tangkis wanita Indonesia satu-satunya yang berhasil melaju ke babak semifinal Olimpiade Paris.
-
Dimana Fatmawati bertemu Soekarno? Rumah Fatmawati yang berada di pusat kota Bengkulu ini banyak sekali cerita-cerita penting selama hidupnya. Salah satunya ketika pertemuan pertama dengan Presiden Soekarno saat diasingkan.
-
Siapa yang menangis? Menangis Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
-
Kenapa Soekarno marah di Istana Negara? Presiden Sukarno sangat memperhatikan kebersihan di Istana,Bung Karno bahkan tak segan turun tangan menyapu taman atau jalan di dalam Istana untuk memberi contoh anak buahnya.
-
Apa pesan Sukarno kepada Fatmawati? Selain karena memang tak punya perhiasan emas, Presiden Sukarno pun berpesan, seorang Ibu Negara harus menjadi contoh. Penampilannya harus sederhana dan tidak bermewah-mewahan.
-
Siapa ibu dari Kartika Soekarno? Sesuai namanya, Kartika adalah putri dari Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno. Ia merupakan buah cinta dari Soekarno dan Dewi Soekarno.
"Astagfirullah, bagaimana ya Pak Bambang, itukan merusak pager ayu. Nanti bagaimana ya akibatnya?" Jawab Bung Tomo.
Mendengar berita yang disampaikan Bambang Soegeng tadi membuat hati Bung Tomo sedih dan khawatir. Sebagai seorang pejuang kemerdekaan untuk negara, di tengah negara masih butuh banyak berbenah, sang kepala Negara justru ingin kawin lagi.
Bung Tomo mempertanyakan bagaimana negara kita ini nantinya. Terlepas dari Sukarno yang ingin kawin lagi, Bung Tomo meyakini satu hal bahwa yang menyebabkan negara hancur adalah 'HARTA-TAHTA-WANITA'.
Jadi Saksi Tangisan Fatmawati
Mengisi waktu senggang Bung Tomo membuat Harian Kapal. Pada suatu kesempatan Bung Tomo diajak oleh Sukarno ke NTT naik kapal perang Bintang Jadayat. Rombongan presiden itu ada Ibu Fatmawati, B.M. Diah dan istri, Bambang Soegeng, ada ulama dan para ajudan kepresidenan.
Dalam perjalanan di atas kapal, saat Bung Tomo akan memberikan bulletin kepada Bambang Soegeng, ia bertemu Ibu Fatmawati yang sedang bersandar di pagar kapal, memandang laut dengan wajah sayu.
"Bu Fat nangis di geladak," Ucap Bung Tomo pada Bambang Soegeng.
"Lho, kan Bung Karno sudah jadi nikah lagi! Suasana sedang tegang," Jawab Bambang Soegeng.
Mendengar itu Bung Tomo merasa sangat kecewa. Jelas berita itu mengiris hati Bung Tomo yang terkenal romantis, bahkan istrinya membenarkan bahwa Bung Tomo adalah orang yang romantis dan sangat menjaga perasaan istrinya.
Hubungan Buruk Antara Sukarno dan Bung Tomo
Setelah menyaksikan Ibu Negara menangis di kapal perang Bintang Jadayat. Bung Tomo sempat menanyakan kebenaran berita sang presiden yang menikah lagi.
Pagi hari di istana negara, Bung Tomo diundang datang untuk sarapan. Selepas makan Bung Tomo bertanya pada Sukarno. Sayangnya pertanyaan Bung tomo dijawab dengan penuh emosi.
"Kowe iki ngerti opo, arek enom, kok! (Kamu itu mengerti apa, anak muda!)" Ucap Sukarno kencang.
Pagi itu terjadi cekcok antara Bung Tomo dan Sukarno. Hubungan mereka setelahnya bisa dikatakan merenggang. Bahkan Bung Tomo pernah menggugat Sukarno ke Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta pada 24 Agustus 1960 karena membubarkan DPR melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Reporter Magang: Ita Rosyanti (mdk/syf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Baca SelengkapnyaMengetahui cara menyimpan tomat dapat memperpanjang kesegarannya, sehingga tomat tetap tahan lama. Ayo telusuri lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaTekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaBintang berasal dari reaksi fusi nuklir yang menyimpan keindahan dan rahasia di langit malam. Setiap bintang, bagai karakter dalam kisahnya sendiri. Yuk Simak!
Baca SelengkapnyaSosok jenderal bintang dua TNI turun tangan padamkan kebakaran hutan bersama prajuritnya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang pantun 4 baris lucu yang kocak dan bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca Selengkapnya