Jalur Kereta Rangkasbitung-Tanah Abang di Balik Kisah Cinta Fatmawati pada Sukarno
Merdeka.com - Fatmawati berlari setelah mendapatkan telegram bertuliskan bahasa Jepang. Telegram datang dari seorang pria bernama Sukarno. Isinya singkat dan padat. Bung Karno melamar Fatmawati untuk dijadikan istrinya.
"Fatmawati, nikah dengan wakil; yaitu Saudara opseter Sarjono, tanggal 1 Juni 1943 berangkat ke Jakarta". Tulis Bung Karno.
Pernikahan dengan wali akhirnya dilaksanakan. Meskipun pada awalnya ayah Fatmawati tidak setuju karena sang mempelai pria berada di seberang pulau. Namun akhirnya ayah Fatmawati setuju menikahkan putrinya dan Sukarno. Basarudin, dakuk Fatmawati sebagai walinya dan opseter Sarjono sebagai wakil Sukarno.
-
Dimana Fatmawati bertemu Soekarno? Rumah Fatmawati yang berada di pusat kota Bengkulu ini banyak sekali cerita-cerita penting selama hidupnya. Salah satunya ketika pertemuan pertama dengan Presiden Soekarno saat diasingkan.
-
Kapan Kartika Soekarno dan Dewi Soekarno bertemu Soekarno? Pada 1970, Kartika Soekarno dan Ratna Sari Dewi mendapat kabar bahwa kondisi kesehatan Bung Karno semakin memburuk dan mendapat perawatan di rumah sakit.
-
Siapa istri Soekarno yang paling dicintai? Naoko, atau yang kemudian dikenal sebagai Ratna Sari Dewi, merupakan sosok istri yang sangat dicintai oleh Presiden Soekarno.
-
Siapa ibu dari Kartika Soekarno? Sesuai namanya, Kartika adalah putri dari Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno. Ia merupakan buah cinta dari Soekarno dan Dewi Soekarno.
-
Di mana Soekarno menyatakan cinta pada Siti Oetari? Kasih Sayang Soekarno Jembatan Peneleh Bung Karno pun menerima saran untuk menikahi Siti Oetari karena ia juga iba melihat gurunya terpuruk dalam kesedihan. Ia pun menyatakan cintanya kepada Oetari di atas Jembatan Peneleh.
-
Siapa istri terakhir Soekarno? Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur Saat menikah, Heldy istri kesembilan Soekarno berumur 18 tahun, sedangkan Soekarno berumur 65 tahun
Setelah resmi menikah, Fatmawati dan keluarga meninggalkan Bengkulu. Tujuannya Pulau Jawa untuk bertemu Sukarno di Jakarta. Perjalanan panjang yang menjadi saksi kisah cinta Fatmawati pada Bung Besar.
Perjalanan menuju Jakarta dimulai dari Bengkulu menggunakan kereta ke Lubuk Linggau. Lalu Fatmawati dan keluarganya menyeberang dari Pelabuhan Teluk Betung melewati Selat Sunda. Dalam perjalanan melewati Selat Sunda, Fatmawati menggoreskan tintanya. Dalam buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno,dia menuliskan perasaannya.
"Kapan aku akan kembali mengunjungi Bengkulu, daerah kelahiranku, di mana Datukku kutinggalkan?" tulis Fatmawati.
Rangkasbitung-Tanah Abang
Setibanya di Pelabuhan Merak, Fatmawati dan keluarganya dijemput menggunakan mobil menuju Rangkasbitung. Di sana, mereka sempat menginap di rumah salah satu camat kenalan Sukarno.
Awalnya keluarga camat tidak percaya bahwa Fatmawati adalah istri Sukarno. Saat makan malam, Fatmawati menceritakan bahwa dirinya telah menikah dengan Sukarno. Mereka kaget. Karena yang mereka ketahui dari koran, Sukarno sedang ada kegiatan politik di Jawa Timur.
Keesokan harinya, keluarga camat tersebut mengantarkan rombongan Fatmawati ke stasiun Rangkasbitung. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Kereta berangkat pukul 11.00. Kereta rute Rangkasbitung-Tanah Abang. Jalur ini menjadi saksi perjalanan Fatmawati untuk bertemu sang suami, Bung Karno.
Sesampainya di Tanah Abang, mereka disambut beberapa teman Sukarno. Seperti yang sudah disampaikan Sukarno melalui telegram saat Fatmawati berada di Rangkasbitung.
Mereka yang menjemput Fatmawati dan keluarga adalah Sartono, Nyonya Prawoto, dan juga Ir. Sakirman. Fatmawati dan keluarga langsung dibawa ke rumah pejabat Hoofd bestuur Muhammadiyah, Kiai Mas Mansyur yang berada di jalan Waringin.
Naik Becak dengan Bung Karno
Setelah menunggu sepekan, akhirnya Fatmawati bertemu dengan Sukarno yang baru kembali dari Jawa Timur. Pukul 17.00, Bung Karno menjemput Fatmawati di rumah Kiai Mas Mansyur.
Bung Besar lantas mengajak Fatmawati ke rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No.56 menggunakan becak. Tiga hari setelah pertemuan mereka, Fatmawati kemudian bertemu dengan mertuanya, keluarga besar, dan juga teman-teman perjuangan Bung Karno. Pada hari itu juga Fatmawati mulai tinggal satu atap dengan Sukarno sebagai suami istri.
Kisah cinta Fatmawati dengan Bung Karno pernah ditulis Mohammad Hatta dalam buku Memoir. Bermula Sukarno tinggal di Bengkulu saat masa pengasingan. Dari situlah, Fatmawati menaklukkan hati Sukarno dan membuatnya jatuh cinta.
Perjalanan cinta mereka sangatlah berat sebelum bisa sampai ke pernikahan. Sebab, saat jatuh cinta dengan Fatmawati, Bung Karno masih memiliki istri yakni Inggit Garnasih.
Reporter Magang: Ita Rosyanti (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin
Baca SelengkapnyaSantet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan.
Baca SelengkapnyaKabupaten Situbondo resmi berusia 206 tahun. Sejarah kabupaten ini lekat dengan kisah penolakan cinta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua MK Suhartoyo menanyakan penyebab pembagian Bansos 2023 mundur
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaPeternak di Binjai senangnya bukan main lantaran sapi miliknya kerap menjadi langganan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaSeorang haji backpaker cerita saat ia tidur di Muzdalifah dengan menggunakan alas kardus.
Baca Selengkapnya