Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta Warga Cikakak Hampir Setahun Ngungsi Akibat Tanah Bergerak, Pilih Tak Pulang

4 Fakta Warga Cikakak Hampir Setahun Ngungsi Akibat Tanah Bergerak, Pilih Tak Pulang Pergerakan tanah di Sukabumi. ©2021 YouTube Asep Has/Merdeka.com

Merdeka.com - Sudah hampir satu tahun, sejumlah warga di Kampung Sukawayana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memilih mengungsi akibat bencana pergerakan tanah yang melanda pemukimannya.

Sebelumnya bencana tersebut terjadi pada bulan Maret 2022 lalu, hingga menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan tidak layak untuk ditinggali. Saat ini terdapat setidaknya enam kepala keluarga yang tetap ingin berada di pengungsian, dan tidak ingin kembali ke tempat tinggal sebelumnya.

"Ada enam kepala keluarga yang memilih mengungsi, baik ke rumah kerabatnya maupun mengontrak.” Kata Ketua RT 02/07, Desa Cikakak Bayu di Sukabumi pada Sabtu, (24/9) lalu, dikutip dari ANTARA.

Alami Trauma

pergerakan tanah di sukabumi

Pergerakan Tanah di Sukabumi ©2021 YouTube Asep Has/Merdeka.com

Diungkapkan Bayu, faktor para penyintas bencana itu tidak ingin kembali ke tempat asal lantaran mengalami trauma. Para warga takut kejadian serupa terulang kembali.

Walaupun demikian, kata dia, kondisi bencana serupa belum terjadi lagi termasuk pasokan air sudah kembali pulih usai diperbaiki.

“Mereka belum berani pulang karena masih trauma dan takut bencana pergeseran tanah masih terjadi di Desa/Kecamatan Cikakak," katanya.

Tempat Tinggal Lama Memprihatinkan

Kemudian, di luar faktor trauma dan takut terulangnya bencana serupa, sejumlah warganya itu memilih bertahan di pengungsian lantaran kondisi rumah mereka memprihatinkan.

Setelah ditinggal hampir satu tahun, rumput-rumput liar memenuhi rumah. Sehingga memperparah kondisi tempat tinggal, yang juga sudah nyaris roboh.

Diakui Bayu, faktor ekonomi turut menjadi pertimbangan beberapa warganya itu tidak kembali pulang. Hal ini membuat mereka tidak memiliki uang untuk memperbaiki tempat tinggalnya secara layak.

Bantuan Tak Kunjung Datang

Terkini, para penyintas bencana alam tersebut juga alami kebingungan lantaran bantuan perbaikan rumah belum datang dari pemerintah setempat.

Untuk menyelesaikan kondisi ini, Bayu pun sudah mengirimkan surat permohonan perbaikan ke instansi terkait.

"Warga yang terdampak masih menunggu realisasi bantuan pasca-bencana pergeseran tanah. Kami pun sudah mengirimkan surat permohonan perbaikan rumah ke instansi terkait," ujarnya.

Membutuhkan Bantuan Perbaikan Rumah

Untuk saat ini, lanjut Bayu, dirinya bersama warga terus berharap ada perhatian dari pemerintah setempat terkait bantuan untuk perbaikan rumah. Karena saat ini kondisi para pengungsi mengalami kesulitan ekonomi.

Dihubungi terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan jika pihaknya meminta kepada Pemkab Sukabumi untuk mempercepat proses pencairan biaya tak terduga (BTT) untuk bantuan kepada korban terdampak bencana.

Sebelumnya peristiwa itu terjadi pada tanggal 2 Maret 2022, malam usai terjadi hujan deras. Usai terjadi pergerakan tanah, warga langsung mengungsi ke rumah kerabat mereka yang aman, sehingga kondisi kampung sepi layaknya desa mati. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai

Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.

Baca Selengkapnya
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan

Jalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.

Baca Selengkapnya
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari

Sebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Kunjungi Waduk Jatigede yang Surut, Kenang Tempat Tinggal yang Kembali Muncul
Cerita Warga Kunjungi Waduk Jatigede yang Surut, Kenang Tempat Tinggal yang Kembali Muncul

Warga menyaksikan bekas tempat tinggal mereka dari tengah waduk.

Baca Selengkapnya
BPBD Cianjur Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah Selama 14 Hari
BPBD Cianjur Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah Selama 14 Hari

Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi

Baca Selengkapnya
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati

Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam

Tidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Kondisi Pilu Kampung Asri di Pedalaman Cianjur, Warga Keluhkan Jalan Rusak hingga Susah Listrik
Kondisi Pilu Kampung Asri di Pedalaman Cianjur, Warga Keluhkan Jalan Rusak hingga Susah Listrik

Kondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas
Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas

Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.

Baca Selengkapnya