Buka Usaha Sesuai Passion, Warga Tangerang Ini Mampu Jual Produknya hingga Singapura
Merdeka.com - Berawal dari keinginan membuka usaha yang selaras dengan passionnya di bidang seni, seorang warga Kota Tangerang bernama Eric Maelani berhasil membuktikan kesuksesan dengan membuka usaha sablon pakaian. Bahkan produknya diketahui telah melanglang buana ke berbagai daerah, termasuk negara Singapura.
Menurut owner dari produk yang diberi nama Medieval di Jalan Raya Dongkan No 41 Kelurahan Cipondoh Makmur itu, usaha ini Ia kembangkan bersama sang istri. Sejak dirilis enam tahun lalu, berbagai pesanan dari berbagai daerah mulai berdatangan silih berganti.
“Alhamdulillah, brand kita sudah sampai Maluku, NTB dan Ternate. Ini adalah pelanggan kita. Terus yang saya engga nyangka juga ternyata waktu itu sempat ada pelanggan dari Singapura yang pesan Medieval,” tuturnya, sebagaimana dikutip dari laman Pemkot Tangerang, Selasa (5/7).
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Apa cita-cita Niko saat merintis usaha sablon? Dalam periode awal ini, bisnis Niko lebih berfokus pada Business-to-Business (B2B), di mana dia hanya menerima pesanan dalam jumlah besar dari berbagai brand lokal.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Mengapa Eko memilih berbisnis? Maka dari itu, Eko merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan berbisnis dari pada tantangan bekerja di perusahaan.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana Trenggono memulai kariernya di dunia bisnis? Setelah menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Industri dan S2 Magister Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB), Trenggono memulai kariernya sebagai programmer di Federal Motor pada 1986 hingga 1992.
Jual Kaos dengan Tempa Etnik Indonesia
Sebagai usaha yang bergerak di jasa sablon, brand tersebut menawarkan sejumlah produk gambar seni di dalam kaos melalui metode print digital maupun manual. Harganya sendiri dibanderol dimulai Rp60 ribu hingga Rp95 ribu, sesuai dengan jenis dan kuantitas kaos.
“Sablon manual ada plastisol, rubber, discharge dan lainnya. Sedangkan untuk digital ada poliflex dan DFT. Mau kelas partai atau satuan selalu kita layani dengan prima,” kata Eric.
Selain itu, dirinya juga menjual kaos dengan berbagai gambar bertema etnik yang identik dengan negara Indonesia.
“Selain sablon, kita juga memiliki brand kaos dengan nama Ethnic yang mengusung tema icon khas Indoensia,” lanjutnya.
Selalu Jaga Kualitas
©2022 Humas Pemkot Tangerang/ Merdeka.com
Eric pun membocorkan rahasianya agar produknya bisa tetap diminati oleh para pelanggan, yakni dengan tetap menjaga kualitas mulai dari detail gambar sablon hingga di tahap quality control atau QC.
“Yang pertama kita perhatikan adalah kualitas bahan baku. Seperti jenis kain dan cat. Lalu, pada saat proses kita perhatikan setiap stepnya, hingga QC,” jelasnya.
Untuk saat ini, dirinya menambahkan, jika produk sablon di Medieval terus ia kembangkan bersama sang istri. Saat ini mereka menjual produk sablon dan pakaian bergambar etnic di akun media sosial yang dikelolanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski pernah berada di titik terendah, namun bukan berarti Anda harus menyerah.
Baca SelengkapnyaMuhammad Shofiyullah memulai bisnisnya dengan jualan celana jeans kepada teman-teman kuliahnya di Malang. Kini ia jadi crazy rich daerah.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaSejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaBermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaCerita bermula ketiga Ega lulus sekolah. Dia memutuskan untuk bekerja di ritel di salah satu Mal di Bekasi selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaIndustri Fesyen di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaNamun tak banyak yang tahu, jika perjuangan Chairul Tanjung dalam meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Baca Selengkapnya