Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Geger Aliran Hakdzat di Pandeglang, Ajarkan Salat Menghadap Empat Mata Angin

Geger Aliran Hakdzat di Pandeglang, Ajarkan Salat Menghadap Empat Mata Angin Aliran hakdzat di Pandeglang. ©2021 Dream.co.id/Merdeka.com

Merdeka.com - Sebuah aliran kepercayaan belakangan menggegerkan masyarakat di Kampung Cimenteng, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Pasalnya, ajaran kepercayaan yang mirip agama Islam tersebut melakukan praktik ibadah yang dianggap menyimpang. Para pengikutnya diketahui diajarkan salat dengan menghadap ke empat arah mata angin.

Saat dikonfirmasi wartawan, Camat Sumur, Heru, mengaku sebelumnya mendapat laporan dari warga yang resah akan keberadaan aliran yang dipimpin oleh tiga orang warga bernama Misran, Karyati, dan Abah Sahim ini.

“Iya benar, salat sunah yang mereka laksanakan berbeda, yakni mengikuti arah empat mata angin," ujar Heru, mengutip dream.co.id, Senin (4/10),

Tak Menggunakan Rukuk

aliran hakdzat di pandeglang

Mantan pengikut aliran Hakdzat di Pandeglang ©2021 Dream.co.id/Merdeka.com

Heru mengatakan, tata cara salat yang dilakukan oleh para pengikut aliran Hakdzat dinilai menyimpang. Selain tidak menghadap kiblat secara tetap, mereka juga tidak melakukan salat sesuai tuntunan yakni menggunakan rukuk.

Namun Heru menjelaskan, tata cara ibadah demikian hanya dilakukan dalam kegiatan salat sunnah. Dan untuk tata cara salat fardu mirip dengan salat lima waktu yang diajarkan Islam.

"Salatnya pun tidak ada rukuk, langsung sujud. Bacaan takbir yang digunakan sesuai dengan kepercayaan mereka, tapi kalau salat fardlunya sama dengan ajaran Islam.” terang Heru kepada wartawan.

Pengikut Berjumlah 40 Orang

Berdasarkan keterangan dari para warga yang didapat Heru, diketahui jumlah pengikut ajaran Hakdzat saat ini berjumlah 30 sampai 40 orang. Heru mengungkapkan, kebanyakan para pengikut aliran masih memiliki hubungan keluarga.

Untuk saat ini, puluhan pengikutnya sudah diketahui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang beserta sejumlah institusi keagamaan lainnya, sehingga para anggota sudah mendapat pembinaan.

"Yang tercatat ada sekitar 30 sampai 40 orang, mereka itu memang mayoritas satu keluarga, tapi sekarang sudah dibina" kata dia.

Sudah Beribadah Sesuai Tuntunan Islam

Heru menambahkan, pembinaan sendiri sudah dilakukan sejak satu tahun lalu. Menurut dia ajaran ini mendapatkan perhatian dari para petinggi institusi keagamaan seperti Abuya KH Muhtadi, MUI, kecamatan maupun Bakor Pakem.

Saat ini pembinaan para pengikut aliran sudah berjalan dengan baik. Para jemaah aliran Hakdzat sudah kembali menjalankan salat serta ibadah lainnya sesuai tuntunan Agama Islam.

"Sekarang sudah pulang ke rumahnya masing-masing," tandas Heru. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Ini Kata Polisi
Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Ini Kata Polisi

Masyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.

Baca Selengkapnya
Menjaga Tradisi, Begini Suasana Perkampungan Suku Jawa Kuno Kejawen Adat Istiadatnya Masih Kental
Menjaga Tradisi, Begini Suasana Perkampungan Suku Jawa Kuno Kejawen Adat Istiadatnya Masih Kental

Begini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Al-Zaytun, Terafiliasi NII hingga Berbentuk Komune
Kontroversi Al-Zaytun, Terafiliasi NII hingga Berbentuk Komune

Selain terafiliasi NII, Ponpes Al-Zaytun berbentuk komune. Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Baca Selengkapnya
Momen Angin Puting Beliung Berputar saat Warga Banyuwangi Salat Istisqa Minta Hujan, Tikar dan Peci Beterbangan
Momen Angin Puting Beliung Berputar saat Warga Banyuwangi Salat Istisqa Minta Hujan, Tikar dan Peci Beterbangan

Angin puting beliung berputar-putar tepat di tengah jemaah salat istisqa di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.

Baca Selengkapnya
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Baca Selengkapnya
Sosok Panji Gumilang yang Kontroversi dari Dikawal Pasukan Al-Zaytun hingga Mengucap Salam Yahudi
Sosok Panji Gumilang yang Kontroversi dari Dikawal Pasukan Al-Zaytun hingga Mengucap Salam Yahudi

Ada hal lain yang mengejutkan saat Panji Gumilang mendatangi Bareskrim untuk pertama kalinya menjalani pemeriksaan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting

Islam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam
Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam

Sebuah kesenian asli Bengkulu yang kental dengan agama Islam ini tak lepas dari sejarah kedatangannya Islam ke Kabupaten Kaur sejak ratusan tahun.

Baca Selengkapnya
Heboh Pengajian Sesat di Riau, Bolehkan Seks Bebas untuk Menghapus Dosa
Heboh Pengajian Sesat di Riau, Bolehkan Seks Bebas untuk Menghapus Dosa

MUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki

Baca Selengkapnya
Jemaah Berambut Pirang An Nadzir
Jemaah Berambut Pirang An Nadzir

Stigma teroris, pengikut aliran sesat, kelompok Islam garis keras pun melekat pada jemaah ini.

Baca Selengkapnya