Geger Aliran Hakdzat di Pandeglang, Ajarkan Salat Menghadap Empat Mata Angin
Merdeka.com - Sebuah aliran kepercayaan belakangan menggegerkan masyarakat di Kampung Cimenteng, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pasalnya, ajaran kepercayaan yang mirip agama Islam tersebut melakukan praktik ibadah yang dianggap menyimpang. Para pengikutnya diketahui diajarkan salat dengan menghadap ke empat arah mata angin.
Saat dikonfirmasi wartawan, Camat Sumur, Heru, mengaku sebelumnya mendapat laporan dari warga yang resah akan keberadaan aliran yang dipimpin oleh tiga orang warga bernama Misran, Karyati, dan Abah Sahim ini.
-
Siapa yang menyebarkan agama Islam di wilayah Ciamis? Penamaan Kondangjajar dipercaya diambil dari seorang tokoh bernama Sembah Bojongkondang yang dulu merupakan seorang penyebar agama Islam di wilayah Ciamis, Jawa Barat.
-
Apa yang dimaksud aliran Islam? Islam adalah agama yang luas dan memiliki beragam aliran dan pandangan teologis yang berbeda-beda.
-
Bagaimana cara masyarakat Sumut berdoa malam tirakatan? Doa ini bisa dipanjatkan oleh masyarakat Indonesia saat malam tirakatan 17 Agustus.
-
Apa yang menjadi ragam sholat Isya di Sumatera Utara? Niat Sholat Isya Adapun niat sholat Isya berbeda-beda, tergantung posisi Anda dalam sholat apakah sholat sendiri atau berjamaah. Bila berjamaah, niat sholat Isya juga akan berbeda antara menjadi imam atau makmum.
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Dimana Islam menyebar? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
“Iya benar, salat sunah yang mereka laksanakan berbeda, yakni mengikuti arah empat mata angin," ujar Heru, mengutip dream.co.id, Senin (4/10),
Tak Menggunakan Rukuk
Mantan pengikut aliran Hakdzat di Pandeglang ©2021 Dream.co.id/Merdeka.com
Heru mengatakan, tata cara salat yang dilakukan oleh para pengikut aliran Hakdzat dinilai menyimpang. Selain tidak menghadap kiblat secara tetap, mereka juga tidak melakukan salat sesuai tuntunan yakni menggunakan rukuk.
Namun Heru menjelaskan, tata cara ibadah demikian hanya dilakukan dalam kegiatan salat sunnah. Dan untuk tata cara salat fardu mirip dengan salat lima waktu yang diajarkan Islam.
"Salatnya pun tidak ada rukuk, langsung sujud. Bacaan takbir yang digunakan sesuai dengan kepercayaan mereka, tapi kalau salat fardlunya sama dengan ajaran Islam.” terang Heru kepada wartawan.
Pengikut Berjumlah 40 Orang
Berdasarkan keterangan dari para warga yang didapat Heru, diketahui jumlah pengikut ajaran Hakdzat saat ini berjumlah 30 sampai 40 orang. Heru mengungkapkan, kebanyakan para pengikut aliran masih memiliki hubungan keluarga.
Untuk saat ini, puluhan pengikutnya sudah diketahui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang beserta sejumlah institusi keagamaan lainnya, sehingga para anggota sudah mendapat pembinaan.
"Yang tercatat ada sekitar 30 sampai 40 orang, mereka itu memang mayoritas satu keluarga, tapi sekarang sudah dibina" kata dia.
Sudah Beribadah Sesuai Tuntunan Islam
Heru menambahkan, pembinaan sendiri sudah dilakukan sejak satu tahun lalu. Menurut dia ajaran ini mendapatkan perhatian dari para petinggi institusi keagamaan seperti Abuya KH Muhtadi, MUI, kecamatan maupun Bakor Pakem.
Saat ini pembinaan para pengikut aliran sudah berjalan dengan baik. Para jemaah aliran Hakdzat sudah kembali menjalankan salat serta ibadah lainnya sesuai tuntunan Agama Islam.
"Sekarang sudah pulang ke rumahnya masing-masing," tandas Heru. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaSelain terafiliasi NII, Ponpes Al-Zaytun berbentuk komune. Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaAngin puting beliung berputar-putar tepat di tengah jemaah salat istisqa di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaAda hal lain yang mengejutkan saat Panji Gumilang mendatangi Bareskrim untuk pertama kalinya menjalani pemeriksaan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaIslam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan
Baca SelengkapnyaSebuah kesenian asli Bengkulu yang kental dengan agama Islam ini tak lepas dari sejarah kedatangannya Islam ke Kabupaten Kaur sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaMUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki
Baca SelengkapnyaStigma teroris, pengikut aliran sesat, kelompok Islam garis keras pun melekat pada jemaah ini.
Baca Selengkapnya