Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam

<b>Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam</b>

Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam

Sebuah kesenian asli Bengkulu yang kental dengan agama Islam ini tak lepas dari sejarah kedatangannya Islam ke Kabupaten Kaur sejak ratusan tahun.

Islam mulai masuk ke Nusantara sudah sejak ratusan tahun yang lalu. Bukan hanya pengaruh agama dan keyakinan saja, melainkan juga pengaruh budaya. Wilayah Sumatera, menjadi dekade awal persebaran agama Islam, tak heran jika banyak sekali tradisi dan budaya yang kental dengan nuansa Islam.

Kali ini, salah satu tradisi yang masih berkaitan dengan hasil penyebaran agama Islam ada di Bengkulu, yang bernama Sarafal Anam. Nama ini berasal dari teks maulid yang paling dibaca di Nusantara. (Foto: Pixabay)

Masuknya tradisi Sarafal Anam ke Bengkulu ini menurut beberapa sumber tidak ada yang tahu pasti. Namun, diperkirakan kesenian ini ada saat bersamaan dengan masuknya Islam ke Bengkulu.

Melansir dari sebuah jurnal "Seni Sarafal Anam di Bengkulu: Makna, Fungsi dan Pelestarian" karya Muhammad Tarobin, Sarafal Anam di Bengkulu mengenal tiga nada yaitu pangkal, naik, dan turun. Sedangkan jenis-jenis pukulan gendangnya menyesuaikan dengan tiga nada tersebut.

Seperti apa tradisi Sarafal Anam yang berada di Bengkulu tersebut? Simak informasi selengkapnya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.

Lantunan Selawat

Mengutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Sarafal Anam adalah tradisi mengucap lantunan selawat dan pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW yang dibarengi dengan permainan alat musik.

Saat melantunkan selawat diiringi dengan alat musik terbangan, dari setiap peralihan satu bagian selawat ke selawat lainya ditandai dengan permainan terbangan.

Pemain musik Sarafal Anam minimal 5 orang dan maksimal tergantung kebutuhan penyajian. Selain itu, dalam kesenian Sarafal Anam terdapat penampil ditempatkan pada shaf. Para pemain ini terdiri dari 19 orang atau lebih.

Ada Ketua Adat dan Pemain

Dalam gelaran Sarafal Anam terdapat ketua adat yang bertugas sebagai pembuka atau yang memulai acara dengan melantunkan syair. Kemudian barulah diikuti dengan pemain yang lain.

Para tokoh masyarakat yang berada di shaf tidak memainkan rebana hanya melantunkan syair kesenian Sarafal Anam saja. Kesenian ini menjadi bagian dari salah satu unsur tradisi yang ada di Kabupatan Kaur.

Setiap komunitas pemilik sebuah kesenian tentu berkeinginan untuk mengembangkan dan mewariskan keseniannya kepada generasi penerus. Generasi tua menurunkan dan membagi pengalaman mereka kepada generasi yang lebih muda.

Dengan adanya sistem ini, tradisi Sarafal Anam akan terus lestari dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman yang sudah sangat modern.

Penuh Makna Mendalam

Tradisi Sarafal Anam ini juga mengandung makna yang cukup mendalam. Menurut masyarakat Bengkulu, tradisi ini berkaitan dengan 'kebersamaan dan kerja sama'. Nilai-nilai kebersamaan ini terlahir ketika para pemain saling bergantian membaca syair.

Kemudian, kerja sama ini juga dibutuhkan ketika satu pihak melantunkan lagu jawab, maka pihak lain menyiapkan untuk melantunkan syair inti begitu juga sebaliknya. Kerja sama ini juga harus dalam kesatuan energi suara dan gerak memukul gendang.

Kemudian, tradisi ini juga mengandung unsur keindahan dari sisi penikmatnya. Unsur tersebut juga tak lepas dari suasana indah, semangat, dan juga gairah yang terlihat dan mampu dirasakan oleh penikmat atau penonton.

Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali

Megibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut

Ngalungsur Geni, tradisi turun-temurun pembersihan benda pusaka di Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik Asal Kalimantan Selatan
Mengenal Sosok Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik Asal Kalimantan Selatan

Selain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam
Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam

Sejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.

Baca Selengkapnya
Kini Mulai Tertelan Zaman, Ini Kisah Mbah Atmo Sang Pelestari Perajin Mainan Anak Tradisional di Bantul
Kini Mulai Tertelan Zaman, Ini Kisah Mbah Atmo Sang Pelestari Perajin Mainan Anak Tradisional di Bantul

Nenek berusia 86 tahun ini merupakan satu-satunya perajin mainan tradisional yang masih eksis bertahan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung

Biasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba

Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.

Baca Selengkapnya