Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Ibu Jenab, Ningrat Cianjur yang Rela Keliling Rumah Demi Kenalkan Pendidikan

Kisah Ibu Jenab, Ningrat Cianjur yang Rela Keliling Rumah Demi Kenalkan Pendidikan Raden Siti Jenab. ©2021 YouTube Info Cianjur dan geni.com/Merdeka.com

Merdeka.com - Sosok ibu amat berperan sebagai pemberi ilmu pertama di lingkup keluarga. Ia bisa menurunkan bekal keilmuan bagi anak-anaknya dengan ketulusan hati, tanpa pamrih.

Konsep itu yang turut dibawa oleh seorang tokoh pendidikan perempuan asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bernama Raden Siti DJenab Djatradidjaja atau biasa dipanggil Ibu Jenab (1890 - 1951).

Di masa penjajahan Belanda silam, Ibu Jenab banyak membantu kaum perempuan untuk mendapat akses pendidikan gratis. Bahkan sebagai keturunan ningrat, ia tak gengsi mendatangi satu per satu rumah guna mendampingi belajar agar lebih mandiri. Melansir berbagai sumber (22/12), berikut kisah inspiratifnya.

Orang lain juga bertanya?

Pejuang Pendidikan Cianjur

raden siti jenab

©2021 geni.com/Merdeka.com

Dikutip dari geni.com, Ibu Jenab dilahirkan di keluarga yang menjunjung tinggi nilai pendidikan. Sang ayah yang bernama Raden Martadilaga, merupakan keturunan dari keluarga Patih Purwakarta, R Raden Dipamanggala dan R Martadilaga. Sedangkan sang ibu, Nyi Raden Siti Mariah, merupakan kerabat dari kalangan priyayi di Brebes, Jawa Tengah.

Kendati memiliki darah ningrat, ia tak gengsi mengajak kalangan perempuan yang berada di garis kemiskinan untuk maju bersama mengenyam pendidikan sehingga menghilangkan ketergantungan.

Semangatnya ini didasari keresahannya akan sistem pendidikan Belanda di akhir abad ke-19, yang saat itu hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki dan keluarga pribumi elit.

Menghapus Budaya Dapur, Sumur, Kasur lewat Pintu ke pintu

Saat itu Jenab merasa sadar, jika kaum perempuan yang baru lulus sekolah dasar banyak yang tak bisa bergerak akibat sistem pendidikan dan sosial yang dibuat oleh Belanda. Keadaan itu yang kemudian membuat para perempuan dan ibu rumah tangga hanya berkutat di ranah domestik (dapur, sumur dan kasur).

Atas keilmuan yang diperoleh Jenab semasa mengenyam ilmu di Sakola Istri milik Dewi Sartika dan Sakolah Kautamaan Istri milik Lasminingrat, ia berani mengajarkan Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Belanda, Berhitung, Pendidikan Budi Pekerti.

Selain itu, turut diajarkan pendidikan praktis (praktek sehari-hari) yang dekat dengan kaum perempuan saat itu seperti membatik dan merenda.

Kerap Mendapat Cemoohan

raden siti jenab

Sekolah Ibu Jenab Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ©2021 YouTube Info Cianjur/Merdeka.com

Saat awal mendirikan sekolah, Jenab banyak mendapat cemoohan dari kalangan ningrat di sana. Hal ini dirasa wajar, karena statusnya yang tinggi, namun banyak merangkul kalangan perempuan tak mampu di sudut-sudut Kabupaten Cianjur.

Namun sebagai guru sekaligus pimpinan, ia tak menanggapi hal itu dengan serius. Jenab pun terus teguh dan berusaha menerobos segala rintangan, sesuai misi yang dibawa sekolah bernama lain Meisjes Vervolg School itu.

Saat itu, Djenab banyak mendapat murid anak-anak gadis yang telah tamat Sekolah Dasar tiga tahun dan langsung masuk di kelas IV dengan murid awal sebanyak 27 orang. Tak jarang para siswanya itu banyak yang melanjutkan pendidikannya ke Van Deventer School di Bandung.

Wariskan Sekolah Pertama di Cianjur

Gerilya pendidikannya pun terus ia kembangkan hingga menjadi salah satu sekolah termahsyur di Tatar Parahyangan. Keberadaannya terus berlanjut hingga masuk zaman penjajahan Jepang.

Saat itu, sekolah milik Djenab berganti nama menjadi Sekolah Rakyat Gadis. Kemudian setelah proklamasi kemerdekaan namanya kembali diubah menjadi Sekolah Rakyat, dan lagi-lagi diganti menjadi Sekolah Dasar St. Jenab.

Saat ini, sekolah tersebut telah berkembang dan menjadi sekolah negeri di Cianjur. Namannya turut diubah menjadi Sekolah Dasar Ibu Jenab. Tercatat ada empat sekolah bernama Ibu Jenab yakni SD Negeri Ibu Jenab Satu, Dua, Tiga hingga Empat.

Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Dilansir dari ANTARA edisi 14 Februari 2018, pakar sejarah Jawa Barat Profesor Nina Herlina Lubis bersama Lutfi Yondri dari Dewan Cagar Budaya Jabar mengusulkan Raden Siti DJenab Djatradidjaja atau Raden Siti Jenab (Ibu Jenab) sebagai pahlawan nasional.

Menurut Nina, Ibu Jenab layak mendapat gelar tersebut lantaran usahanya memajukan kaum perempuan melalui pendidikan dan sekolah gratis. Usul ini kemudian diterima baik oleh Bupati (saat itu Wabup) Cianjur Herman Suherman dan sejumlah tokoh sejarah, budaya dan kesenian Cianjur

"Raden Siti Jenab merupakan seorang tokoh yang turut memperjuangkan pendidikan, terutama bagi kalangan perempuan" kata Nina. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peduli Pendidikan, Perempuan di Jakarta Timur Ini Dirikan Bimbel Gratis Bagi Pemulung
Peduli Pendidikan, Perempuan di Jakarta Timur Ini Dirikan Bimbel Gratis Bagi Pemulung

Perempuan asal Jakarta Timur ini rela memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada anak-anak pemulung di wilayah TPU Pondok Kelapa.

Baca Selengkapnya
Intip Kabar Terbaru Gadis Keturunan Inggris yang Kini Bantu Nenek di Pelosok Sukabumi, Hidup Sederhana
Intip Kabar Terbaru Gadis Keturunan Inggris yang Kini Bantu Nenek di Pelosok Sukabumi, Hidup Sederhana

Seorang gadis asal pelosok Sukabumi, Jawa Barat sempat mencuri perhatian warganet di media sosial.

Baca Selengkapnya
Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman
Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman

Seorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ngenger, Bentuk Solidaritas Masyarakat Blora untuk Mengentaskan Kemiskinan
Mengenal Tradisi Ngenger, Bentuk Solidaritas Masyarakat Blora untuk Mengentaskan Kemiskinan

Tradisi Ngenger merupakan bentuk solidaritas yang dapat dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir
Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir

Kabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.

Baca Selengkapnya
Wanita Asal Belanda Ini Telusuri Jejak Perjuangan Neneknya di Jakarta, Dulunya Anggota Korps Perempuan KNIL
Wanita Asal Belanda Ini Telusuri Jejak Perjuangan Neneknya di Jakarta, Dulunya Anggota Korps Perempuan KNIL

Sebuah rumah di Kramat, Jakarta, dulunya menjadi tempat kamp tahanan orang-orang Belanda selama pendudukan Jepang

Baca Selengkapnya
Suster Asal Jogja ini Sudah 40 Tahun Mengabdi di Tanzania, Begini Kisahnya
Suster Asal Jogja ini Sudah 40 Tahun Mengabdi di Tanzania, Begini Kisahnya

Di Tanzania, Ibu Imakulati menjadi pendidik bagi anak-anak agar mereka bisa hidup mandiri.

Baca Selengkapnya
11 September: Wafatnya Dewi Sartika Sosok Pelopor Pendidikan Perempuan di Indonesia, Ini Perjuangan dan Pemikirannya
11 September: Wafatnya Dewi Sartika Sosok Pelopor Pendidikan Perempuan di Indonesia, Ini Perjuangan dan Pemikirannya

Dewi Sartika, sosok emansipasi yang memiliki perjuangan hebat untuk kesetaraan perempuan.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Pilih Bekerja dan Menetap di Belanda, Kisah Perjuangannya Viral Curi Perhatian
Wanita Ini Pilih Bekerja dan Menetap di Belanda, Kisah Perjuangannya Viral Curi Perhatian

Berbagai tantangan hidup berhasil dilalui hingga ia mampu membahagiakan keluarganya.

Baca Selengkapnya
Istri Capres Ini Berjuang Sendiri untuk Pendidikan Setelah Kehilangan Ayah dan Ibunya
Istri Capres Ini Berjuang Sendiri untuk Pendidikan Setelah Kehilangan Ayah dan Ibunya

Dengan mengenyam pendidikan tinggi, generasi muda akan mampu menghadapi tantangan ke depan melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM).

Baca Selengkapnya
Dapat Tawaran Kerja Bergaji Fantastis di Luar Negeri, Wanita Ini Pilih jadi Pengajar di Kampus NTT
Dapat Tawaran Kerja Bergaji Fantastis di Luar Negeri, Wanita Ini Pilih jadi Pengajar di Kampus NTT

Alih-alih menerima tawaran kerja, wanita itu justru pilih kembali ke kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Janji Ganjar untuk Pendidikan: Sekolah Gratis Se-Indonesia bagi Warga Kurang Mampu
Janji Ganjar untuk Pendidikan: Sekolah Gratis Se-Indonesia bagi Warga Kurang Mampu

Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menghadirkan sekolah gratis se-Indonesia untuk masyarakat yang kurang mampu.

Baca Selengkapnya