Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah
Rujak jaran ini tidak memakai buah sama sekali, tapi justru memakai sayur dan gorengan. Unik dan legendaris di Cirebon
Rujak jaran ini tidak memakai buah sama sekali, tapi justru memakai sayur dan gorengan. Unik dan legendaris di Cirebon
Rujak umumnya terdiri dari irisan berbagai macam buah dengan tambahan sambal kacang. Namun siapa sangka jika rujak asal Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini justru berisi sayuran.
Namanya rujak jaran, dengan isian beberapa jenis sayur dan isian lainnya di luar buah. Rujak ini berbeda dari yang lainnya karena cita rasa yang dominan pedas gurih.
Cita rasa yang kuat ini justru disukai para pelanggan sehingga dagangannya cepat ludes.
Salah satu warung rujak jaran yang terkenal adalah milik ibu Wati yang berlokasi di sekitar area makam kawasan Desa Gamel. Konon, ibu Wati sudah berjualan sejak tahun 1984 silam sehingga menu ini jadi salah satu kuliner legendaris di wilayah Cirebon.
Selain jaran, warga juga mengenal rujak tersebut dengan nama rujak Gamel yang diambil dari nama desa penjualnya yakni Desa Gamel.
Dalam satu porsi rujak jaran biasanya terdiri dari sayur kangkung rebus, irisan kubis, terong, timun, kacang panjang sampai kulit melinjo.
Kemudian ada tambahan lainnya berupa aci kukus, gorengan bakwan atau risoles, kerupuk basah, mi kuning, tahu goreng dan juga telur.
Yang khas adalah sambal terasinya dengan komposisi terasi yang kuat, cabai hijau, penyedap rasa, asam Jawa dan gula merah. Agar rasanya lebih istimewa, penjual biasanya menambahkan kecap manis untuk campuran sambal.
Mencicipi rujak jaran siap-siap terperanjak karena rasa pedasnya yang dominan. Namun saat sudah dicampur, rasa gurih lah yang justru terasa.
Memakan rujak jaran akan membuat siapaun ketagihan karena pedasnya yang nagih.
Belum lagi lezatnya gorengan, dipadu dengan aci yang kenyal dan gurih serta telur dan kerupuk basah makin membuatnya sulit berhenti mengunyah.
Tak lupa, tambahan kuah pindang akan membuat rujak jaran ibu Wati semakin lezat dan gurih.
Untuk satu porsi lengkap dengan isian sayur, gorengan, aci, kerupuk basah dan telur harganya Rp14 ribu. Sedangkan jika isian tanpa telur, harganya Rp10 ribu.
Tak perlu khawatir kepedasan karena di warung tersebut juga menjual aneka minuman segar yang bisa jadi penyeimbang.
Selain itu, di lokasi juga menjual berbagai jenis jajanan tradisional jika pelanggan tak menyukai rasa pedas.
Sementara, terkait asal usul penamaan jaran, ibu Wati mengaku jika dirinyalah yang memberi nama jaran. Dalam bahasa Jawa Cirebon, jaran artinya hewan kuda.
Hal ini semata untuk membedakan antara rujak buatannya dengan di tempat lain.
Selain itu, jaran sendiri mengacu ke dirinya yang kerap terkejut (latah) saat melayani pembeli.
“Jadi kenapa namanya rujak jaran karena (saya) mulutnya itu latahan, menyebut nama kuda,” kata ibu Wati, penjual rujak jaran.
Ibu Wati sendiri membuka usaha rujak jarannya di sekitar area pemakaman Desa Gamel, Kabupaten Cirebon.
Walau terdengar seram, namun saat sampai di lokasi suasananya justru ramai karena dekat dengan permukiman.
Selain itu, kedainya juga tak pernah sepi dari pelanggan sehingga suasana mencekam ala di kuburan sudah tidak terasa lagi.
“Ini bukanya setiap hari, kecuali di hari Senin itu libur wajib,” kata ibu Wati lagi
Sumber:
YouTube Dyodoran
Laman resmi Disbudpar Kota Cirebon
Liputan6
Berbeda dari kerupuk pada umumnya, kerupuk khas Sumedang ini dibungkus dengan cara yang tak biasa.
Baca SelengkapnyaMi ini unik, karena kuahnya kental dan berbahan ebi. Jadi kuliner legendaris di Indramayu
Baca SelengkapnyaBubur kuning ini disajikan layaknya sayur dengan isian hati dan ampela ayam lezat.
Baca SelengkapnyaSate gecek ini unik, dagingnya pipih, rasanya manis dan dimakan pakai kuah. Legendaris di Indramayu.
Baca SelengkapnyaDulu, buburgeran Rp500 dapat dua porsi. Selama belasan tahun jajanan ini masih eksis di Garut.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris Rembang ini ternyata juga digemari Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaMakanan atau kudapan khas Sumatra Barat ini menggunakan bahan utama pisang dan tepung beras yang dipadukan dengan gula merah.
Baca SelengkapnyaBakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris itu sudah ada sejak tahun 1964.
Baca Selengkapnya