Mengintip Sejarah GBK Jakarta, dari Pembuktian Soekarno hingga Duel Manusia vs Singa
Merdeka.com - Gelora Bung Karno (GBK) telah lama dikenal sebagai ikon olahraga yang terletak di pusat Ibu Kota Jakarta. Lokasinya yang strategis membuat GBK kerap menjadi tempat untuk diselenggarakannya acara-acara bergengsi hingga tingkat internasional.
Di lokasi tersebut juga tersedia beberapa pusat keolahragaan seperti stadion utama, stadion air, stadion tenis (indoor dan outdoor), lapangan hoki, bisbol dan panahan, serta beberapa gimnasium dalam ruangan untuk keperluan acara lainnya
Namun, tahukah Anda jika di gedung yang dibangun pada dekade 1960-an awal tersebut sempat berganti nama hingga menjadi saksi sejarah duel antara manusia vs singa dari jawara asal Jawa Barat yang berhasil menarik 100 ribu massa?
-
Di mana pertandingan Timnas Indonesia pertama? Pertandingan pertama Timnas Indonesia dijadwalkan berlangsung pada hari Jumat (6/9/2024) dini hari. Mereka akan menghadapi Timnas Arab Saudi di King Abdullah Sport Stadium.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Kapan Soekarno diasingkan di Bengkulu? Masa pengasingan Soekarno mulai tahun 1938 sampai 1942 ini telah muncul jalinan asmara dengan Fatmawati setelah sang presiden aktif dalam kegiatan kepemudaan Bengkulu.
-
Siapa atlet Indonesia yang meraih kemenangan mengesankan di pertandingan pertama? Muhammad Bintang Satria Herlangga mengejutkan banyak pihak dengan mengalahkan atlet Malaysia, Lee Chee Hong.
-
Apa yang paling terkenal di Indonesia? Rendang adalah masakan khas Indonesia yang diakui sebagai masakan terlezat di dunia, setidaknya berdasarkan survei yang dilakukan CNN International pada 2011.
-
Kapan Soekarno berorasi di bioskop di Banda Aceh? Dilansir dari kanal Liputan6.com, waktu itu Presiden Soekarno pernah menggunakan gedung bioskop bernama Garuda Theatre sebagai panggung untuknya berorasi di depan khalayak banyak. Ia pun menyuarakan soal manifesto politiknya sebanyak dua kali di lokasi yang sama. Peristiwa itu terjadi pada bulan Juni 1948 silam.
Berikut beberapa jejak sejarah menarik dari kawasan Gelora Bung Karno yang legendaris di poros Ibu Kota tersebut.
Ajang Pembuktian Presiden Soekarno
©2018 Merdeka.com
Dalam keterangan yang ditulis di kanal www.gbk.id, disebutkan jika awal mula pembangunan tersebut merupakan ide dari presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, untuk menjawab tantangan dari Asian Games Frederation.
Saat itu, AGF menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan kejuaraan olahraga bergengsi dan terbesar di tahun 1962.
Ketika itu Presiden Soekarno langsung menentukan lokasi di tahun 1958 untuk dijadikan sebagai lahan pembangunannya. Dengan basis potensi kemajuan yang dianggap terlihat di kawasan Jakarta, akhirnya presiden yang akrab disapa Bung Karno tersebut langsung memilih Senayan sebagai titiknya.
Presiden Soekarno berupaya mengukuhkan Indonesia bahwa bangsanya mampu melaksanakan pembangunan sebuah komplek olahraga bertaraf international yang pada masa itu dan belum banyak dimiliki oleh negara maju sekalipun.
Pemberian Nama yang Cukup Alot
Sebelumnya disebutkan jika nama yang diberikan di awal proses pembangunannya menggunakan nama Pusat Olahraga Bung Karno. Namun dalam pertemuan di hari itu, Menteri Agama Saifuddin Zuhri tidak setuju.
Di hadapan Soekarno serta beberapa pejabat sipil militer, dirinya mengajukan rasa keberatannya. Menurutnya, nama tersebut sangatlah kaku dan tidak statis seperti dalam bidang olahraga.
Saat itu, Saifuddin Zuhri mengusulkan sebuah nama ‘Gelanggang Olahraga’ yang dianggap lebih cocok dan lebih dinamis.
“Nama Gelanggang Olahraga Bung Karno kalau disingkat menjadi Gelora Bung Karno. Kan mencerminkan dinamika sesuai dengan tujuan olahraga,’’ kata Saifuddin, dikutip dari historia.id.
Saksi Bisu Duel Manusia vs Singa
Pertujukan Bandot Lahardo Show di GBKTwitter potret lawas ©2020 Merdeka.com
Satu hal yang menarik, stadion yang memiliki kapasitas awal 110.000 orang tersebut juga kerap digunakan sebagai perhelatan di luar bidang olahraga. Hal yang cukup terkenal serta fenomenal di masanya adalah adanya atraksi gladiator antara manusia vs singa di tahun 1968.
Saat itu jawara gulat asal Jawa Barat menantang seekor singa untuk berduel dengannya di stadion kebanggaan Republik Indonesia tersebut. Pria gempal bernama Bandot Lahadio ini bahkan berhasil menjadi buah bibir selama berminggu-minggu lantaran aksinya yang dibilang gagal.
Saat itu, demi mengobati kekecewaan penonton, pegulat tersebut mengganti singa dengan seekor banteng. Di sana ia disebutkan melakukannya dengan menggunakan tangan kosong hingga mengalami luka di bagian dadanya.
Bahkan dari pertunjukan yang diberi nama “Bandot Lahardo Show” tersebut berhasil menarik massa dari Kota Jakarta sebanyak 100.000 orang, seperti melansir dari Twitter @potretlawas.
Saksi Keganasan Konsep Deep Purple di Tahun 1974 dan 1975
Youtube Deep Purple Os ©2020 Merdeka.com
Selain aksi menggemparkan dari pegulat Bandot Lahardo, stadion utama GBK juga pernah menjadi saksi spektakuler dari pertunjukan grup rock kenamaan dunia Deep Purple selama dua hari di Jakarta.
Di tahun 1974 dan 1975, aksi Ian Paice dan kawan-kawannya itu bisa dikatakan sebagai pertunjukan musik yang menimbulkan kekacauan karena rusuhnya penonton. Diduga kerusuhan tersebut dipicu dari serangan para anjing penjaga saat konser berlangsung.
Diketahui juga konser tersebut merupakan salah satu konser musik terbesar dan pertama di Indonesia, yang digelar di stadion utama Gelora Bung Karno dengan dihadiri lebih dari 60.000 penonton serta dilengkapi peralatan musik hingga mencapai 60 ton.
Sempat Berganti Nama di Masa Orde Baru
Di masa pemerintahaan Presiden Soeharto, nama Gelora Bung Karno sempat diganti menjadi Stadion Utama Senayan, demi menghentikan tren ‘de-soekarnoisasi melalui Keputusan Presiden No. 4/1984.
Namun nama baru tersebut tidak berlangsung lama hingga lengsernya presiden di masa reformasi 1998. Ketika itu Presiden Abdurahman Wahid alias Gusdur kembali mengesahkan nama Gelora Bung Karno melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan kawasan GBK bermula pada saat ASEAN Games III 1957 di Tokyo, Indonesia ditunjukan untuk menjadi penyelenggaraan Asian games IV pada tahun 1962.
Baca SelengkapnyaPresiden Soekarno mencanangkan proyek mercusuar yaitu pembangunan ibu kota negara supaya Indonesia makin diperhatikan oleh pihak luar negeri.
Baca SelengkapnyaPotret Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ikut pecahkan rekor dunia.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai hiburan, konser musik menjadi ajang mempromosikan Indonesia ke masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaMomen bersejarah kemenangan Timnas Indonesia 7-0 atas Jepang di Merdeka Cup 1968, yang menjadi inspirasi bagi generasi sepak bola Indonesia hingga kini.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan menghadapi Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 15 November. Meskipun Indonesia lebih sering kalah, ada sejarah kemenangan.
Baca SelengkapnyaBanyak momen bersejarah sepak bola di Surabaya yang terjadi di stadion legendaris ini.
Baca SelengkapnyaTak lengkap rasanya memperingati Hari Sumpah Pemuda tanpa mengunjungi sebuah gedung di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta.
Baca Selengkapnya5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Arena bisa digunakan untuk event-event olahraga seperti basket, badminton, futsal, voli, hingga tempat konser dengan kapasitas besar.
Baca SelengkapnyaPembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Baca SelengkapnyaSosiodrama ini merupakan hasil kolaborasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Komunitas Reenactor Bangor.
Baca Selengkapnya