Pelaku UMKM di Jabar Didorong Terapkan Hidup Hemat Karbon, Begini Caranya
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil terus mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jabar agar bisa menerapkan gaya hidup hemat karbon. Menurutnya, aktivitas tersebut bisa dimulai dari hal terkecil demi menyongsong ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Mengutip dari ANTARA, Minggu (15/5), informasi tersebut disampaikan Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) pada Sabtu kemarin saat menghadiri pembukaan acara Karya Kreatif Jabar (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 yang digagas oleh Bank Indonesia Perwakilan Jabar serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat.
Memilih Bahan Baku Lokal
-
Bagaimana cara memilih produk lokal? Megel juga menyebutkan sederet brand lokal yang memiliki kualitas sangat baik. Misalnya saja Le Minerale dari kategori air mineral. Ia pun menegaskan agar masyarakat lebih teliti dalam memilih produk tersebut. Terlebih banyak produk asing yang brandingnya menampilkan seolah-olah mereka adalah produk lokal.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Bagaimana Pupuk Indonesia mendorong UMKM binaan untuk go internasional? Pupuk Indonesia bersama PIKA-PI mendorong UMKM binaan, khususnya yang bergerak di bidang wastra (kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara) untuk naik kasta dan go internasional. Salah satu upayanya dengan aktif mengikuti event-event level internasional, seperti JFC yang sudah berlangsung selama lebih dari dua dekade ini.
Ilustrasi UMKM
©2022 Merdeka.com
Emil mengungkapkan jika langkah terkecil untuk memulai gaya hidup hemat karbon di kalangan pelaku UMKM bisa dimulai dari memilih bahan baku lokal, alias yang bukan berasal dari import.
"Kalau bisa upayakan bahan baku lokal daripada beli impor. Itu sudah menghemat karbon," katanya.
Dalam acara tersebut, ditampilkan produk-produk premium dari 87 UMKM kreatif, mulai dari kriya, fesyen, kuliner, dan industri kreatif. KKJ dan PKJB tahun ini mengusung tema "Ekonomi Hijau dan Keuangan Inklusif Untuk Percepatan Ekonomi Berkelanjutan".
Dari tema tersebut, ditekankan bahwa ekonomi hijau tak selalu berkaitan dengan aktivitas daur ulang. Tetapi merupakan kegiatan dengan output rendah karbon.
"Tema tahun ini mengusung ekonomi hijau. Saya ingin mengingatkan karena kata hijau ini seringkali tidak dipahami, disangkanya hanya mendaur ulang," kata Kang Emil.
Menjual Barang di Level Lokal
Hal tersebut yang kemudian bisa digunakan untuk penunjang UMKM melalui pemanfaatan energi hijau yang ramah lingkungan seperti panas bumi, matahari dan yang lainnya.
Ia juga menekankan agar penjualan produk bisa dimaksimalkan terlebih dulu untuk pasar lokal. Misalnya, produk UMKM dari Bogor bisa memprioritaskan di pasar Jabodetabek sehingga bisa menghemat penggunaan karbon. "Jadi untuk ekonomi hijau, mari maksimalkan kekuatan lokal, resources-nya lokal, jualan di level lokal, dan kalau bisa energinya juga energi hijau, yaitu memanfaatkan panas bumi, energi matahari, air, angin, dan sebagainya," katanya. Menurutnya, saat ini gaya hidup masyarakat terbilang boros karbon karena masih mengandalkan bahan bakar bensin yang didapat dengan cara mengeruk perut bumi. Volume karbon berlebih mengakibatkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini membuat cuaca tak menentu dan sulit diprediksi, sehingga mengancam ketahanan pangan. "Karbon berlebih membuat cuaca menjadi tak menentu, maka panen susah diprediksi dan bisa mengancam ketahanan pangan. Potensi tsunami juga menjadi tinggi," katanya lagi.
Jabar Menyongsong Ekonomi Hijau
Adapun tujuan digelar KKJ dan PKJB 2022 untuk mendorong perluasan akses pasar UMKM, mendorong transisi UMKM menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, serta mendorong UMKM menerapkan ekonomi syariah.
Akses keuangan UMKM juga dibuka seluas-luasnya melalui business matching bersama perbankan, serta digitalisasi UMKM. "Mudah-mudahan semangat inilah yang mewarnai kebanggaan Jabar," ujar Kang Emil.
Acara tersebut turut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno yang ikut mengapresiasi acara KKJ dan PKJB 2022. Kemudian turut hadir Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaKebiasaan dari hal kecil ini bisa menjadi salah satu upaya kita dalam menjaga lingkungan sekaligus menyelamatkan bumi dari kerusakan. Yuk mulai dari sekarang!
Baca SelengkapnyaManfaat tersebut tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan umat manusia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan memiliki inisiatif strategis melalui dekarbonisasi bisnis yaitu efisiensi energi, pembangkit listrik ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin Indonesia hanya menjual bahan mentah tanpa nilai tambah.
Baca SelengkapnyaMemang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaLakukan yang terbaik untuk membantu menangani perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaKota Batu memiliki potensi keindahan dari sisi pariwisata yang bisa dimaksimalkan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif, sekaligus memajukan UMKM.
Baca SelengkapnyaEmisi sektor industri di Indonesia terus meningkat pada periode 2011-2022.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi baru berkalan 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga meminta pengusaha besar melibatkan pelaku UMKM dalam pengembangan bisnis bioavtur.
Baca SelengkapnyaPertamina akan terus mengembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Baca Selengkapnya