Pemkot Bandung Siap Bantu Ketahanan Pangan Pakai Bawang Merah, Ini Alasannya
Merdeka.com - Bawang merah saat ini tengah dikembangkan untuk membantu ketahanan pangan masyarakat, melalui program Buruan Sehat Alami Ekonomis (Buruan Sae) dari Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan bahwa kegiatan yang merupakan bagian dari Bandung Menanam Jilid 3 ini nantinya akan diikuti serentak oleh 30 kecamatan serta didukung 8 kesatuan TNI di Kota Bandung.
"Kalau cabai sudah berjalan cukup lama dan ini bawang merah yang akan dikembangkan sebagai salah satu komponen di Buruan SAE atau pengembangan ketahanan pangan di Kota Bandung," ungkap Gin Gin Kamis (7/10), melansir dari humas.bandung.go.id
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Bagaimana upaya Kementan untuk memenuhi produksi bawang merah? Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa upaya kementan dalam memenuhi produksi bawang merah terus dilakukan melalui penyediaan benih unggul, alsintan hingga akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
Bawang Merah Mampu Bertahan saat Terjadi Inflasi
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar
©2021 humas.bandung.go.id/ Merdeka.com
Gin Gin menjelaskan, kendati bawang merah bukan komoditas yang lazim ditanam dalam konsep pertanian kota, namun bumbu dapur yang dipopulerkan negara Iran dan Pakistan itu dinilai mampu meminimalisasi dampak inflasi pangan dan ekonomi.
Dalam praktiknya, penanaman bawang merah akan serupa dengan kegiatan Buruan Sae sebelumnya, yakni menggunakan teknik menanam urban farming yang disebar melalui polybag-polybag kecil dengan kondisi lahan pekarangan yang sempit.
"Karena selama ini bawang merah diasumsikan ditanam di lahan cukup luas, kita akan coba di polybag atau di lahan sempit dan terbatas. Sebelumnya kita sudah coba didemplot di tempat kita, dan ini kita akan tularkan di tempat lain," bebernya.
Membuka Peluang Ekonomi di Warga Kota Bandung
Sebagai tanaman yang banyak dipakai untuk memasak, bawang merah juga dianggap mampu meningkatkan peluang ekonomi dari masyarakat yang mengembangkannya.
Gin Gin menambahkan, jika saat ini sudah ada pihak yang siap menampung hasil penanaman bawang merah di wilayah yang masuk Buruan Sae. Apabila dalam pelaksanaannya dianggap berhasil serta terdapat sejumlah kelebihan, maka tidak menutup kemungkinan warga bisa jadi produsen bawang merah.
"Khusus untuk bawang, karena ini menjadi komoditi cukup komersil dan untuk pemasok atau pengumpulnya sudah ada pengusaha yang siap untuk membeli hasil bawang," ungkap Gin Gin.
Memperingati Hari Pohon Sedunia
Adapun program Buruan Sae melalui bawang merah merupakan bagian dari agenda Bandung Menanam Jilid III yang akan meramaikan Rangkaian Aksi Pangan Lestari (Rapatar) di Marakes, Buahbatu pada 14 Oktober 2021 mendatang.
Kegiatan Buruan Sae bawang merah juga bagian dari langkah awal untuk menyambut Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November. Pemerintah Kota Bandung melalui DKPP optimis solusi ini akan menjadi program yang berkelanjutan
"Nanti pengadaan benih dan sebagainya terkait dengan pangan akan menjadi program yang berkelanjutan," tandasnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya berhenti pada tanaman cabai, pihaknya juga mendorong Tim penggerak PKK untuk memproduksi komoditas lainnya.
Baca SelengkapnyaDengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data SKPG Bapanas, Ibu Kota Nusantara masuk dalam kategori daerah rawan pangan.
Baca SelengkapnyaBerbagai bahan pangan dijual dengan harga yang terjangkau masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaSecara Nasional, kata SYL, produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus
Baca SelengkapnyaBadan Pangan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Pertanian menggelar GPM Bawang Merah dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaPetani bawang merah di Kabupaten Brebes mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menambah anggaran pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ilham Juanda, untuk ketersediaan pangan non beras, saat ini jumlahnya dalam kondisi yang cukup.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca Selengkapnya