Penyebab Abses pada Kucing yang Wajib Diketahui, Tidak Boleh Diabaikan
Merdeka.com - Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk di bawah kulit yang dapat menyerang banyak hewan. Kucing biasanya menderita abses setelah berkelahi. Mulut dan cakar kucing secara alami mengandung banyak bakteri yang mudah berpindah ke luka yang menyebabkan infeksi. Ketika infeksi tidak diobati, respons peradangan dipicu, menarik sejumlah besar sel darah putih ke daerah tersebut.
Nanah lantas akan mulai terbentuk, yaitu saat infeksi berubah menjadi abses. Area yang terkena mulai tumbuh, menciptakan ketegangan di bawah kulit dan peradangan lebih lanjut pada jaringan di sekitarnya. Saat abses tumbuh, akhirnya pecah dan nanah mengalir keluar. Abses kucing adalah masalah kesehatan berpotensi serius yang perlu ditangani oleh rumah sakit hewan.
Berikut informasi selengkapnya mengenai pengertian dan penyebab abses pada kucing yang paling utama, serta cara menanganinya yang paling tepat dan wajib diketahui oleh para pemilik kucing.
Mengenal Apa Itu Abses pada Kucing
Jika digambarkan secara sederhana, abses adalah “kantong nanah” yang terletak di suatu tempat di dalam tubuh. Abses biasanya dijelaskan oleh keberadaannya di bagian tubuh penderita. Misalnya, abses akar gigi terjadi di ujung akar gigi, dan abses subkutan terjadi di bawah kulit.
Dilansir dari laman vcahospitals.com, biasanya abses muncul tiba-tiba sebagai pembengkakan yang menyakitkan (jika tidak terletak di dalam rongga tubuh atau jauh di dalam jaringan) yang mungkin keras saat disentuh, atau dapat ditekan seperti balon air.
Abses bisa berukuran besar atau kecil, seringkali menimbulkan kemerahan jika berada di bawah kulit, dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan lokal. Beberapa abses akan pecah, dan mengeluarkan cairan berbau busuk.
Kucing yang menderita abses akan sering mengalami demam, meskipun abses telah pecah dan mengalir ke luar tubuh. Jika abses terletak di dalam tubuh (misalnya, di hati), demam adalah reaksi yang normal, dan mungkin akan ada komplikasi tambahan dari infeksi internal yang meluas atau bakteri dalam aliran darah jika abses telah pecah secara internal.
Lantas, Apa Penyebab Abses pada Kucing?
Ada banyak kemungkinan penyebab abses pada kucing. Salah satu penyebab abses pada kucing yang paling umum adalah gigitan dari hewan lain. Cedera gigitan memasukkan bakteri ke dalam luka, luka menjadi terinfeksi, dan, tergantung pada bakteri yang terlibat dan seberapa dalam gigitannya, abses dapat terjadi.
Luka tembus dari benda mati seperti tongkat dan biji rumput juga dapat menjadi penyebab abses pada kucing, dan memunculkan infeksi di tempat yang terkena. Spesies bakteri tertentu seringkali terlibat dalam pembentukan abses, yakni:
Dilansir dari sydneyvetspecialists.com.au, daerah yang paling sering terkena abses pada kucing adalah kepala, leher, anggota badan, punggung dan pangkal ekor. Jika tidak diobati, abses dapat menyebabkan perkembangan kondisi serius dan berpotensi fatal seperti virus imunodefisiensi dan virus leukemia kucing.
Gejala dari abses ini sendiri meliputi:
Saat abses pecah, Anda mungkin akan melihat cairan kental, kuning, dan berbau busuk serta lubang di area abses. Jika abses berada jauh di bawah kulit, Anda dapat melihat lekukan saat tekanan diterapkan pada area pembengkakan. Kucing dapat mengalami gejala bahkan setelah abses pecah dan mengalir ke luar tubuh.
Cara Mengatasi Abses dengan Tepat
Pengobatan abses tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan infeksi. Kebanyakan abses dirawat secara rawat jalan, bukan di rumah sakit. Kuncinya adalah mengeluarkan kantong nanah, baik dengan operasi pengangkatan, atau dengan mengeringkan dan membilasnya. Jika benda asing telah menjadi penyebab abses, sangat penting untuk memastikan benda tersebut diangkat sepenuhnya guna mencegah abses muncul kembali.
Bergantung pada ukuran dan cakupannya, menusuk abses mungkin mengharuskan kucing Anda dibius total untuk memasang saluran pembuangan. Saluran ini bertujuan untuk mencegah luka menutup kembali, menjebak infeksi di dalamnya. Dalam kasus abses gigi, dokter hewan biasanya akan melakukan treatment saluran akar atau ekstraksi.
Terapi antibiotik yang tepat merupakan komponen penting dari keberhasilan pengobatan abses, di mana pun lokasinya. Antibiotik akan dipilih berdasarkan bakteri yang terlibat, dan lamanya pengobatan akan tergantung pada bakteri dan lokasi abses. Dokter hewan biasanya akan merekomendasikan agar sampel nanah dikirim ke laboratorium rujukan untuk dibiakkan sehingga bakteri yang terlibat dapat diidentifikasi dan antibiotik yang sesuai dapat dipilih.
Penting untuk memberikan antibiotik pada kucing selama waktu yang ditentukan. Penting juga untuk memberikan penghilang rasa sakit yang memadai selama perawatan abses. Dokter hewan mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri yang sesuai untuk diberikan bersama antibiotik.
Dokter hewan juga dapat merekomendasikan tentang menjaga nutrisi yang cukup untuk memastikan penyembuhan yang tepat, yang mungkin melibatkan modifikasi diet sementara. Terakhir, penting untuk membatasi aktivitas selama pemulihan agar jaringan yang terkena dapat sembuh dengan baik. Jika operasi dilakukan untuk menghilangkan abses, menjaga kucing tetap tenang dan cukup makan adalah hal wajib.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kucing biasanya menderita abses setelah berkelahi. Mulut dan cakar kucing secara alami mengandung banyak bakteri yang mudah berpindah ke luka.
Baca SelengkapnyaKutu telinga pada kucing merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada hewan peliharaan.
Baca SelengkapnyaKutu kucing menjadi salah satu masalah kesehatan untuk hewan peliharan kesayanganmu. Berikut cara menghilangkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seperti manusia, kucing juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatannya.
Baca SelengkapnyaMeski tak berbahaya, hairball juga bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada kucing.
Baca SelengkapnyaKucing kaki pendek ini, walau kelak ia sudah berusia dewasa akan tetap terkesan imut.
Baca SelengkapnyaKesehatan seekor kucing bisa diidentifikasi dari konsistensi dan tampilan kotorannya, lho!
Baca SelengkapnyaAda beragam jenis kucing persia yang terkadang jarang diketahui oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHewan peliharaan seperti kucing dan anjing rupanya juga bisa jerawatan. Yuk, simak fakta lengkap dan cara mengatasinya!
Baca Selengkapnya