PTM & Wisata di Cianjur Tetap Diperketat 75 Persen Walau Sudah Level 1, Ini Alasannya
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tetap mengetatkan pergerakan masyarakat sebesar 75 persen kendati wilayah tersebut sudah berada di level 1 PPKM.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, Selasa (18/1) kemarin mengatakan, pembatasan diberlakukan bagi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), dan aktivitas kepariwisataan. Hal itu sebagai langkah mencegah lonjakan kasus, terutama varian Omicron yang saat ini tengah ramai.
"Setelah sempat bertahan di level 2, akhirnya Cianjur masuk ke level 1, meski dari akhir tahun sudah, namun data yang diambil per tanggal 28 Desember, sehingga secara administratif kita masih di level 2," tutur Herman, melansir dari ANTARA.
-
Bagaimana cara mencegah TBC di Cianjur? “Kami meminta warga ikut serta mencegah penyakit TBC dengan menjaga kebersihan diri, keluarga dan lingkungan sekitar,“ imbaunya
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Bagaimana Cianjur menurunkan angka stunting? “Perkampungan yang jauh dari perkotaan menangani anak stunting berbasis pangan lokal, seperti di Waduk Jangari ada ikan sehingga mengkonsumsi ikan, di wilayah selatan ada laut konsumsi ikan laut, di Kecamatan Cikadu ada umbi-umbian,“ kata Herman, dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang ajak warga Cianjur peduli demam berdarah? Relawan Ganjar Pranowo Ajak Warga Cianjur Peduli Pencegahan Demam Berdarah
-
Kapan angka stunting di Cianjur menurun? Berdasarkan data yang diperoleh pemkab, penurunan terjadi sebesar 13 persen, dari sebelumnya 37 persen.
-
Apa yang membuat Cianjur maju? Kemajuan wilayah Cianjur, dari yang sebelumnya merupakan bekas daerah kerajaan Sunda mulai terlihat saat masa kepemimpinan Raden Jaya Sasana atau Wiratanu I pada 1677.
Mencegah Euforia Warga
©2021 cianjurkab.go.id//Merdeka.com
Meski telah turun ke level 1, Herman mengatakan bahwa pihaknya tak ingin gegabah dalam melakukan pelonggaran, dan mengajak warga agar tidak terlena berkegiatan layaknya sebelum pandemi.
Langkah ini juga termasuk dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan kunjungan wisata di wilayah Kabupaten Cianjur. Pihak Pemkab tetap menjalankan pembatasan hingga maksimal 75 persen dari kuota.
"Kita tidak mau gegabah langsung melakukan pelonggaran, sekolah yang siswanya di atas 300 orang tetap PTM 75 persen dan kunjungan wisata di tempat wisata hanya 75 persen dari kuota, khusus untuk Taman Alun-alun Cianjur, dibatasi hanya 50 persen," katanya.
Tak Ingin Omicron Mewabah di Cianjur
Herman menegaskan, pembatasan merupakan upaya untuk menekan sebaran virus terlebih saat ini varian Omicron muncul di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Jangan sampai lengah, sehingga Omicron masuk dan terjadi lagi lonjakan kasus di Cianjur. Kita akan pertahankan level 1 agar ekonomi kembali bangkit," katanya.
Terpisah, Humas salah satu tempat wisata di Kabupaten Cianjur, Ocean View Karang Potong, Ikbal mengatakan bahwa dirinya sepakat untuk menjalankan prokes ketat dan membatasi jumlah pengunjung sesuai dengan aturan pemerintah.
Pihaknya turut berjanji akan memperketat penerapan protokol kesehatan, dengan meminta pengunjung untuk menunjukkan bukti vaksinasi lewat aplikasi PeduliLindungi.
"Kita tetap menerapkan prokes dan mengingatkan pengunjung untuk menggunakan adaptasi kebiasaan baru, serta tidak menimbulkan kerumunan selama berada di lokasi wisata, sebagai upaya mencegah terjadinya penularan virus berbahaya, meski saat ini Cianjur sudah masuk level 1," kata Ikbal. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan juga terlihat di sejumlah jalur alternatif yang terdapat di sepanjang jalur Cipanas.
Baca SelengkapnyaPendakian Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur ditutup sejak 2020
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca Selengkapnya