Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ridwan Kamil Kritik Data Covid-19 Sering Tercampur, Beri Saran Ini ke Kemenkes

Ridwan Kamil Kritik Data Covid-19 Sering Tercampur, Beri Saran Ini ke Kemenkes Hoaks Daftar Biaya Tilang dari Kapolri Baru. ©Instagram Humas Mabes Polri

Merdeka.com - Terjadinya perbedaan data yang disampaikan dengan jumlah kasus Covid-19 di Jawa Barat, membuat gubernur Mochamad Ridwan Kamil angkat bicara. Kang Emil (sapaannya) mencoba berkomunikasi dengan memberikan saran agar data yang disampaikan ke masyarakat bisa akurat, sehingga sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

Saran tersebut berkaitan dengan adanya kekeliruan data yang disampaikan pada 27 Januari 2021 lalu. Ketika itu Kemenkes mengumumkan kasus harian di Jawa Barat sebanyak 3.198 kasus, sementara Labkesda Jabar mencatat hanya sebanyak 1.200 kasus.

Atas dasar tersebut Kang Emil pun memberikan saran berikut kepada Kemenkes agar ditindaklanjuti.

Pemangkasan Skema Laporan

Emil mengatakan jika dirinya akan mengusulkan skema pemangkasan mekanisme pelaporan. Hal tersebut berguna agar data yang disajikan secara nasional di laman Kemenkes atau Satgas Covid-19 tidak bercampur dengan data lama.

Ia mengatakan jika konfirmasi ulang dari daerah hanya akan menghambat mekanisme penyampaian data terkini. Sehingga pengiriman data harian tersebut akan tersendat.

"Saran saya kalau daerah melaporkan ke Kemenkes langsung saja dilaporkan ke publik tanpa harus dikonfirmasi ulang lagi. Jadi saya mohon prosedur pelaporannya agar dipersingkat," ujarnya saat rapat virtual bersama Menko Marves dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu malam (31/1/2021) seperti dilansir dari Liputan6.

Penyebab Laporan Kasus Positif Terhambat

ketua divisi penanganan kesehatan satgas penanganan covid 19 jabar marion siagian

Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian ©2021 jabarprov.go.id/editorial Merdeka.com

Terkait hal ini, Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian mengatakan jika terdapat empat faktor yang menjadi penyebab terhambatnya pelaporan kasus baru positif Covid-19.

Hambatan pertama, adanya pembatasan waktu pelaporan data ke pemerintah pusat yakni hanya sampai pukul 14.00 WIB. Sedangkan terdapat 49 variabel untuk setiap pasien yang harus diinput. Situasi tersebut kemudian menjadi salah satu penghambat bagi sumber daya manusia (SDM) di daerah, dalam melakukan pelaporan. 

Hambatan kedua, data spesimen telah diinput, namun data hasil pemeriksaan belum diinput oleh laboratorium jejaring pengetesan. Kemudian fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan, dan laboratorium, harus menginput data ke dalam berbagai aplikasi sehingga cukup membingungkan. Terakhir masih ada laboratorium yang belum melaporkan datanya ke aplikasi New All Record.

"Semangat satu data juga perlu dimiliki oleh kabupaten/kota, di mana rilis data baik di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota mengacu pada data yang sama, dengan referensi waktu yang sama," tutur Marion.

Kang Emil diketahui telah mengkonfirmasikannya dengan berkirim surat langsung ke Kemenkes tertanggal 15 Januari 2021 lalu. Salah usulan yang disampaikan adalah mempersingkat proses pelaporan data kasus Covid-19. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah

Ridwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Dharma Sindir Jabar jadi Daerah Termiskin Pascacovid, Ridwan Kamil: Datanya Keliru Pak, Baca Lagi
Dharma Sindir Jabar jadi Daerah Termiskin Pascacovid, Ridwan Kamil: Datanya Keliru Pak, Baca Lagi

Ridwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI

Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya