Majikan Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, ART Ini Kenang Kisah Sebelum Berangkat
Merdeka.com - Kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182dengan rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban. Duka tersebut juga dirasakan oleh Yayuk.
Ia merupakan asisten rumah tangga (ART) Arneta Fauzi (39), yang turut menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut. Arneta menaiki Sriwijaya Air SJ 182 bersama ketiga anaknya,Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2), dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 6 bulan.
Yayuk mengaku masih mengingat kenangan terakhir dari majikannya yang tinggal di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten tersebut. Berikut ulasannya.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
Sempat Meminta Dibuatkan Sayur Sup
Yayuk menceritakan jika sebelum berangkat ke Pontianak, Arneta sempat memintanya untuk memasak sayur sup. Yayuk pun menuruti permintaan majikannya yang kemudian makan dengan begitu lahap.
“Sebelum pergi, dia kasih uang ke saya Rp100 ribu, buat jajan katanya. 'Saya titip rumah ya'. Terus dia dandan, medok, pas mau pergi itu dia nyanyi," kata Yayuk saat ditemui di rumahnya seperti dilansir dari Liputan6.
Sempat Melihat Wajahnya Pucat
Yayuk juga menerangkan jika Ia sempat melihat wajah Arneta yang begitu pucat. Namun meski ikut mengantar ke bandara, Arneta tak sempat berpamitan dengannya. Sedangkan kedua anak Arneta sempat melambaikan tangan kepadanya seolah mengisyaratkan kepergian.
Menurut Yayuk, keberangkatan Arneta bersama anak-anaknya tersebut hendak menemui suaminya, Yaman Zai yang bekerja sebagai pelaut di Pontianak. Arneta juga sempat membawakan dua hadiah untuk suaminya, yakni jam tangan dan sepatu. Namun hadiah sepatu yang telah disiapkan tersebut malah tertinggal.
"Dia bilangnya mau menyusul suami. Pergi sama anaknya, saya ikut antar ke bandara, anaknya tiga," kata Yayuk.
Mengetahui Kecelakaan Setelah Melihat Televisi
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Yayuk mulai merasa resah ketika Yaman Zai bertanya kepada keponakannya yang tinggal di rumahnya mengapa istri dan anak-anaknya belum memberi kabar.
Merasa khawatir, Yayuk pun menyalakan televisi dan melihat berita tentang kecelakaan pesawat yang ditumpangi Arneta dan ketiga anaknya.
"Bapaknya telepon ponakannya, (terus saya bilang) coba setel (nyalakan) televisi , eh iya itu di tv ada," ujarnya.
Sempat Dua Kali Gagal Berangkat
Menurut Yayuk, Arneta dan ketiga anaknya tersebut sebelumnya sempat dua kali gagal berangkat karena hasil tes antigen belum juga keluar. Kemudian setelah dinyatakan negatif Covid-19, mereka pun berangkat ke Pontianak.
Namun belum sempat bertemu dengan Yaman Zai, Arneta dan ketiga anaknya harus menjadi korban dari kecelakaan pesawat tersebut.
"Mama Umu (panggilan Arneta) itu sudah dua kali mau pulang. Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik. Semoga ada mukjizat ya," tuturnya.
Bantuan Pemerintah
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Terkait kecelakaan pesawat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang telah mengirimkan ucapan duka dan telah mengirimkan tim ke rumah korban di Perumahan Taman Lopang Indah guna meminta data serta membantu keluarga korban mendatangi posko crisis centre.
"Pemerintah Kota (Serang) turut berbela sungkawa, turut berduka cita atas meninggalnya satu keluarga, sekarang sudah mengirim tim ke domisili. Untuk menanyakan yang sebenarnya, data. Insya Allah akan ada bantuan dari pemerintah," kata Wali Kota Serang, Syafrudin. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPatimah meninggal karena serangan stroke dengan pendarahan pada pukul 01.05 WIB dalam penerbangan dari Kota Jeddah Arab Saudi ke Medan.
Baca SelengkapnyaRizal tak menyangka ibunya Maria Anna (58) berpamitan pada keluarga untuk pergi selama-lamanya.
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaSopir angkutan umum di Kota Tasikmalaya berinisial YS (48) meninggal dunia usai dianiaya DP (34) dan YR (29)
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaSuyono, komandan regu Satpol PP Surabaya, dikenal sebagai sosok yang pengertian dengan anak buah. Kepergiannya jadi duka bagi rekan-rekan kerjanya.
Baca SelengkapnyaAlmarhum Mayor Yuda Seta meninggalkan dua anaknya yang masih kecil. Kepergiannya jadi duka mendalam bagi keluarga.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tersebut menyebabkan empat pegawai Kereta Api Indonesia (KAI) meninggal dunia.
Baca Selengkapnya