Sempat Diguncang 3 Kali, Ini Rentetan Fakta Gempa di Kabupaten Sumedang saat Malam Tahun Baru
Malam tahun baru terjadi bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Sumedang.
Malam tahun baru terjadi bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Sumedang.
Gempa bumi berkekuatan 4,1 Skala Richter (SR) telah mengguncang wilayah Jawa Barat pada Minggu (31/12) pukul 14.34 WIB. Gempa tersebut berada di titik lokasi di wilayah Sumedang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencatat bahwa gempa tersebut berada di 1 km Timur Laut Kabupaten Sumedang dengan kedalaman 7 km.
Tak hanya sekali, gempa juga kembali mengguncang wilayah Sumedang pada sore dan malam harinya. Sehingga dalam sehari, terdapat 3 kali guncangan gempa. Tipe gempa tersebut adalah kerak dangkal atau Shallow Crustal Eartquake yang disebabkan oleh sesar aktif.
Berikut rentetan fakta gempa bumi saat malam tahun baru di Kabupaten Sumedang yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Mulai dari Minggu sore hingga malam, telah tercatat tiga kali gempa bumi mengguncang Kota Sumedang. Pertama pada pukul 14.34 WIB dengan kekuatan 4,1 SR dengan kedalaman 7 km.
Kedua, gempa kembali mengguncang pada pukul 15.38 WIB berkekuatan 3,4 SR dengan kedalaman 6 km. Terakhir pada pukul 20.34 WIB dengan kekuatan 4,8 pada kedalaman 5 kilometer.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, dari ketiga gempa berturut-turut itu mengakibatkan tiga wilayah terkena dampaknya, yaitu daerah Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit.
Akibat dari gempa bumi tersebut, data yang diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, ada 14 desa di Sumedang yang terdampak gempa bumi sekaligus merusak 84 unit rumah dari rusak ringan hingga berat.
Selain itu, beberapa warga setempat juga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Melansir dari kanal liputan6.com, karakteristik gempa yang melanda Kota Sumedang ini adalah kategori dangkal yang dipicu adanya pergerakan pada sesar aktif. Dari mekanisme gempa, telah disimpulkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekaniske pergerakan geser.
Kemudian, episenter gempa ini terletak di Kota Sumedang dan di lokasi-lokasi lainnya yang terkena dampak kerusakan. Sehingga gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif yang jalurnya tepat di wilayah tersebut.
Menarik mundur ke masa lalu, Kota Sumedang pernah dilanda gempa merusak pada 19 Desember 1972 silam. Gempa dengan kekuatan 4,5 SR itu berdampak dengan intensitas VI MMI atau merusak bangunan.
Dari gempa kerak dangkal tersebut berdampak merusak bangunan rumah dan pemicu longsor di Cibunar, Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat.
Faktor penyebab kerusakan bangunan akibat gempa Sumedang dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kedalaman gempa atau hiposenternya sangat dangkal, hanya 5 kilometer. Selain itu, kondisi tanah yang lunak justeu menambah penguatan guncangan.
Buntut dari bencana alam yang melanda pada malam tahun baru tersebut membuat wilayah Sumedang kini berstatus Tanggap Darurat Bencana. Gempa ini mengakibatkan ratusan rumah rusak dan hampir 456 warga mengungsi.
Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman telah mengerahkan petugas PUPR untuk melakukan pengecekan pada bangunan rumah sakit. Apabila dari asesmen tersebut bangunan masih dinyatakan aman, maka pasien bisa kembali dimasukkan ke dalam. Begitu juga sebaliknya.
Untuk dapur umum, Herman menegaskan sudah didirikan bersama tenda darurat sudah menyiapkan di beberapa lokasi. Selain itu, penanganan gempa akan ditangani secara maksimal dengan prioritas utama yaitu keselamatan warga.
BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaDalam sehari Kabupaten Sumedang diguncang tiga kali gempa.
Baca SelengkapnyaGempa susulan pascagempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGuncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.
Baca SelengkapnyaDekat dengan pusat gempa, ternyata Bayah punya 6 fakta ini yang jarang diketahui.
Baca Selengkapnya