Tak Boleh Pakai Speaker, Intip Sisi Unik Kampung Santri Benda Kerep di Cirebon
Merdeka.com - Gema rebana kerap terdengar sayup-sayup di sepanjang jalan. Suasana khas kota pesantren juga cukup terasa saat melintas di wilayah Kelurahan Argasunya RT.01/ RW.11, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Sekilas memang tampak tak jauh berbeda dengan suasana kampung santri yang ada di desa-desa lainnya. Namun saat memasuki jadwal salat lima waktu, jangan kaget jika di sana tidak terdengar suara azan maupun ikamah yang biasa nyaring melalui pengeras suara.
Hal unik tersebut merupakan ciri khas dari Kampung Benda Kerep yang berjarak lebih kurang 8 kilometer dari pusat kota. Bahkan seperti diinformasikan channel YouTube Kanal Koela yang dilansir Selasa (19/10), wilayah tersebut merupakan kawasan yang menjunjung tinggi akhlak serta etika tanpa keriuhan teknologi pada umumnya. Berikut kisah uniknya.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Bagaimana suasana Desa Citengah? Mengutip Instagram Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, kawasan Desa Citengah memiliki suasana asri yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
-
Kenapa Kampung Melikan sepi? Saat tim kanal YouTube Tedhong Telu mengunjungi kampung itu, suasana lingkungan kampung begitu sepi. Jarang sekali terlihat ada warga yang beraktivitas di luar rumah.
-
Dimana kampung terpencil itu berada? Dusun Gunung Tengu merupakan sebuah perkampungan mati yang berada di tengah perkebunan kopi, lokasinya berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Apa yang unik dari masyarakat kampung ini? Daerah tersebut dikenal dengan akulturasi masyarakat Dayak dan Tionghoa.
Tak Ada Teknologi Televisi, Sepeda Motor Maupun Radio
©2021 Channel YouTube Kanal Koela//Merdeka.com
Seperti diinformasikan sebelumnya, kampung religi Benda Kerep memang memiliki ciri khas yang unik sehingga tidak ada keriuhan teknologi di sana.
Sesepuh Kampung Pesantren Benda Kerep, Ibnu Maisy saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu menyebutkan, kendati berada tak jauh dari pusat Kota Cirebon, di Benda Kerep kita tidak akan menemukan hal-hal yang terkait dengan teknologi, termasuk pengeras suara saat kegiatan keagamaan.
“Di Kampung Benda Kerep sejak dahulu memang tidak pernah ada pengeras suara, baik di masjid maupun dalam acara keagamaan lainnya. Dan jika ditanya alasannya ya memang tidak ada alasannya,” terang Ibnu.
Menjunjung Tinggi Titah Leluhur
©2021 Channel YouTube Kanal Koela//Merdeka.com
Untuk diketahui, warga Kampung Benda Kerep memang sejak pertama didirikan Pondok Pesantren di tahun 1862 oleh KH Muhammad Soleh atau Mbah Soleh terbiasa menjaga keheningan di kawasan tersebut.
Sehingga untuk mengingatkan hal itu, di lokasi turut terpasang spanduk dengan larangan melintas bagi kendaraan seperti sepeda motor maupun sepeda kayuh.
“Justru kalau di Benda Kerep ini ada yang seperti itu (televisi, sepeda motor dan teknologi lainnya) patut dipertanyakan alasannya. Jadi memang di sini tidak ada yang seperti itu karena warganya tidak minat,” ucapnya.
Kalangan Muda Menghormati Kalangan Tua
©2021 Channel YouTube Kanal Koela//Merdeka.com
Di kampung ini, pengunjung akan merasakan begitu luhurnya akhlak serta penerapan nilai-nilai budi pekerti, etika, dan sopan santun yang diterapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti saat para tokoh agama maupun pengajar di sana berpapasan dengan santri-santrinya, kegiatan bersalaman dan mencium tangan akan menjadi pemandangan yang biasa di sini.
Secara geografis, Kampung Benda Kerep berada di lahan seluas 33 hektare yang berada di wilayah dataran tinggi. Saat memasuki area pesantren, balok semen berundak-undak yang berada di tengah sungai langsung menyambut kedatangan para tamu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini menjadi tempat yang unik di Kampung Naga, karena memiliki desain bergaya Sunda kuno.
Baca SelengkapnyaSaat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk
Baca SelengkapnyaKong Fuk Miau, kelenteng yang berdampingan dengan Masjid Jami yang menjadi simbol nyata toleransi sesama umat beragama.
Baca SelengkapnyaPada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Baca SelengkapnyaTersembunyi di balik gua, begini potret kampung unik di Kebumen.
Baca SelengkapnyaDi tahun 1971, Bandung masih dipenuhi Bemo dan masjid-masjid masih belum memakai teknologi pengeras suara.
Baca SelengkapnyaKedamaian pun nampak tercipta di kampung tersebut. Lantas seperti apa penampakan kampung Kristen ini?
Baca SelengkapnyaKonon kabarnya, bedug berwarna putih berbahan kayu jati tua ini bisa mengeluarkan suara tanpa dibunyikan.
Baca SelengkapnyaSeorang Youtuber membagikan momen ketika dirinya mengunjungi salah satu kampung yang amat menyita perhatian publik, khususnya anak rantau.
Baca SelengkapnyaTradisi patroli Ramadan di Malang viral di media sosial. Rombongan warga bernyanyi bangunkan sahur.
Baca SelengkapnyaBiasanya, Sunan Kalijaga membunyikan ini saat masuk musim kemarau yang berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaBegini potret Pondok Pesantren yang berada di puncak pegunungan kapur Ponorogo yang sempat dikenal angker.
Baca Selengkapnya