2,5 Tahun pimpin Jakarta tak bangun apa-apa, Ahok salahkan anak buah
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengakui selama dirinya memimpin tidak ada perubahan yang mencolok di ibu kota utamanya soal pembangunan. Dia berdalih hal itu terjadi karena banyak PNS yang tidak mengerti bagaimana cara melakukan tender dengan benar.
Basuki atau akrab disapa Ahok menjelaskan, APBD DKI Jakarta mungkin bisa mencapai angka Rp 70 triliun, namun ini percuma bila tak dimanfaatkan dengan baik.
"Saya mulai berpikir apa yang salah di negeri ini? Kalau saya menganggarkan 2,5 tahun bapak-ibu tidak lihat apa-apa. Mereka (PNS) tidak bisa menggunakan dengan baik," ungkapnya saat meninjau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (12/5).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Kenapa Pejabat Kemenhub dibebastugaskan? Pembebastugasan sementara dari jabatan ini dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), yang secara internal telah dilaporkan ke Kementerian Perhubungan, melalui Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Setditjen Perhubungan Udara.
Dia menambahkan, karena sudah terbiasa melakukan kecurangan pada saat pengadaan, banyak PNS DKI Jakarta tidak mengerti cara membuat dokumen lelang. "Karena dulu banyak yang ngarang-ngarang. Makanya sekarang 60-70 persen mereka tidak bisa bikin dokumen lelang," jelasnya.
Ahok mengklaim telah memprediksi kondisi seperti ini akan terjadi. Terutama setelah dirinya menerapkan sistem e-budgeting dan e-katalog. Untuk itu, dia tidak masalah jika ternyata penyerapan tahun ini rendah.
"Tahun ini saya santai saja, anggaran tidak terserap biar saja. Hanya saja, pegawai-pegawai yang mengulur waktu ini yang bikin saya marah. Mungkin mereka berpikir, gubernur kurang ajar mau dipecat sama DPRD. Makanya mereka ngulur waktu, tapi ini pemecatan juga terkatung-katung," ungkapnya.
Dia berjanji dengan sisa masa kerjanya yang tak lama lagi akan kerja maksimal. Sebab bila dia kalah di Pilgub nanti, dia yakin kelakuan nakal PNS DKI pasti bakal terulang lagi.
"Kalau saya tidak terpilih, main lagi. Jadi ulur waktu. Agak kasar sekarang, belagu-belagu pecat, salah pecat biar dia sial dari pada saya yang sial," tutup suami Veronica Tan ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaTigor mengungkap sederet program Anies yang dianggap banyak kegagalan
Baca SelengkapnyaAHY menyinggung IKN yang dikhawatirkan mangkrak hingga rakyat menderita.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaAkmal mengingatkan seluruh OPD untuk berbenah. Dia juga menekankan perlunya pembinaan pegawai.
Baca SelengkapnyaBambang memastikan IKN bukan tempat buangan untuk ASN yang berkinerja buruk.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya