3 Kapal Nelayan Angkut 29 Pemudik Diminta Putar Balik di Perairan Teluk Jakarta
Merdeka.com - Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Priok, melakukan patroli larangan mudik melalui perairan di laut Teluk Jakarta, hari ini. Dalam patroli kali ini, sebanyak tiga kapal nelayan telah diputarbalikan oleh petugas KPLP.
"Tadi sudah sama-sama kita ketahui ada 3 kapal yang mengaku nelayan dengan perjalanan mudik ke Karawang, Subang dan sekitarnya," kata Direktur KPLP, Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/5).
Pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan petugas dengan keberadaan tiga kapal kayu atau kapal nelayan tersebut karena membawa muatan yang cukup banyak dan membawa ibu-ibu. Lantas Petugas menggiring ketiga kapal untuk diperiksa lebih lanjut. Namun ada dua kapal yang berupaya untuk melarikan diri.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Bagaimana tim pencari harta karun mendeteksi bangkai kapal? Perusahaan ini dilengkapi dengan kapal bawah air tak berawak yang mampu menyelam hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut, bersama dengan teknologi sonar yang baru.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa yang ditemukan di galangan kapal? Arkeolog Turki, Hakan Öniz, mengumumkan penemuan artefak baru di galangan kapal kuno terbesar dan tertua di dunia.
"Yang satu kapal berhasil kita giring. Sedangkan yang dua tadi mencoba melarikan diri tapi RIB (Kapal Karet) kita mengejar. Di mana 3 kapal dengan tujuan mudik. Ketiganya kita imbau, dan memberikan proses penyadaran untuk kembali ke Jakarta," ujar dia.
Setelah bernasil diamankan, petugas memeriksa ketiga kapal yang didapati ternyata membawa 29 orang penumpang yang hendak melaksanakan mudik.
"Tapi alhamdulillah semua sepakat dan sadar untuk kita kawal kembali dan tetap perhatikan aspek keselamatan. Seluruhnya kita bagikan life jaket penumpang," ucapnya.
Selain patroli larangan mudik, patroli ini juga di lakukan untuk pemantauan sarana bantu navigasi pelayaran di alur Teluk Jakarta. Dan pemantauan di tambatan-tambatan kapal Nelayan atau kapal kayu di sekitar perairan Teluk Jakarta yang berpotensi mengangkut pemudik lewat jalur laut.
Dalam patroli ini sendiri jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 56 orang dengan menggunakan 6 kapal jenis RIB (Kapal Karet) dan 2 kapal kelas tiga milik distrik Navigasi dan Kapal Milik KPLP Tanjung Priok.
Pelaksanaan patroli ini merupakan bentuk tindaklanjut dari Surat Edaran Pemerintah melalui Kepala Satgas penanganan Covid-19, nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun 1442 hijriah mulai 6-17 Mei 2021, yang merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor 13 tahun 2021 tentang pengendalian transportasi selama masa Idulfitri 1442 Hijriah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca Selengkapnya3.000 orang termasuk wisatawan dan warga lokal melakukan perjalanan ke Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaBakamla berhasil mengamankan tiga kapal bermuatan Nikel Ore Ilegal
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca Selengkapnya