5 'Kenikmatan' DPRD DKI pakai uang rakyat
Merdeka.com - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) ditentang banyak kalangan. Buntutnya, aksi demonstrasi menolak rencana tersebut berlangsung serentak hampir di seluruh Indonesia pada Senin (17/6) kemarin. Namun, di tengah rencana kenaikan harga BBM tersebut, anggota DPRD DKI Jakarta justru menikmati 'subsidi' BBM.
Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) mencatat, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jakarta tahun 2013 mengalokasikan subsidi BBM untuk 94 anggota dewan Jakarta sebesar Rp. 2.717.170.000. Angka tersebut di luar dari gaji pokok setiap anggota dewan sekitar Rp. 22 juta per-bulan.
Selain mendapatkan gaji pokok dan uang bensin, ke-94 wakil rakyat ini juga mendapatkan kenikmatan lainnya, mulai dari tunjangan komunikasi intensif pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta, pemeliharaan kesehatan bagi pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta (asuransi), hingga anggaran untuk kunjungan kerja sister city dan kunjungan kerja balasan.
-
Siapa yang berhak mendapatkan BBM subsidi? Melalui aplikasi ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal serta penyalahgunaan BBM subsidi dan kompensasi dapat diminimalisir. Sistem ini terintegrasi antara BPH Migas, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha Penugasan.
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Apa tujuan dari program pengalihan subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Bagaimana cara menentukan pengguna BBM Subsidi? Rencananya, kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi akan ditentukan berdasarkan Cubicle Centimeter (CC).
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Kenapa aturan baru BBM Subsidi dibuat? Aturan ini dirancang untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan efisien.
Berikut 5 kenikmatan anggota DPRD DKI Jakarta yang diterima dari uang rakyat.
Gaji pokok
Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) mencatat, dalam sebulan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) menganggarkan Rp. 25.839.444.320 untuk menggaji 94 anggota DPRD DKI Jakarta. Dengan pendapatan sebesar itu, anggota dewan bisa hidup mewah di Jakarta."Dengan gaji sekitar Rp. 22 juta per bulan, dengan pendapatan sebesar itu, itu sudah bisa dibilang mewah di Jakarta," kata Koordinator investigasi dan advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (19/6)."Mereka dari gaji pokok sudah di atas rata-rata orang kaya orang di Jakarta," ujar Uchok.
Tunjangan komunikasi intensif
Dalam sebulan, seorang anggota DPRD DKI Jakarta mendapatkan tunjangan komunikasi sebesar Rp 9 juta. Jika dijumlah dengan total anggota dewan sebanyak 94 orang, maka dalam sebulan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mengeluarkan dana sebesar Rp. 10.152.000.000.Koordinator Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, dengan gaji di atas Rp 20 juta, anggota dewan tidak perlu lagi mendapatkan tunjangan komunikasi."Seharusnya dengan gaji sebesar itu, harusnya sudah bisa menutup keperluan yang lain," kata Uchok.
Pemeliharaan kesehatan
Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) mengatakan, anggaran sebesar Rp 6.034.950.000 setahun untuk mengasuransikan kesehatan anggota DPRD DKI Jakarta terlihat sangat diskriminatif dengan pelayanan kesehatan warga Jakarta."Dalam pelayanan kesehatan, terlihat ada diskriminasi antara anggota dewan dengan warga Jakarta. Seharusnya, anggota dewan tersebut harus merasakan pelayanan rumah sakit kelas II seperti layanan KJS (Kartu Jakarta Sehat)," kata Koordinator investigasi dan advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi.
Tunjangan BBM
Koordinator investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi menilai, seharusnya anggota DPRD DKI Jakarta tidak perlu lagi mendapatkan tunjangan pengadaan bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, anggaran tersebut dinilai tidak adil."Ini tidak adil. Seharusnya anggota dewan itu tidak perlu lagi dapat tunjangan BBM. Cabut saja, biar mereka juga rasakan kenaikan harga BBM. Kalau subsidi BBM dicabut, seharusnya tunjangan BBM anggota juga dicabut dong," ujar Uchok. Menurut catatan Fitra, dalam setahun, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) menghabiskan dana sebesar Rp. 2.548.865.000 untuk belanja BBM untuk kendaraan dinas operasional dan Rp. 168.305.000 untuk belanja BBM sepeda motor dinas operasional.
Kunjungan kerja sister city dan kunjungan kerja balasan
Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) belum melihat adanya urgensi dalam tunjangan kunjungan kerja anggota DPRD DKI Jakarta ke luar negeri. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempelajari pengelolaan suatu kota."Kalau niatnya untuk ke luar kota, kan bisa belajar dari mana saja. Dari internet misalnya. Kan tidak harus ke luar negeri," kata Koordinator investigasi dan advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (19/6).Dalam setahun, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta mengeluarkan dana sebesar Rp. 1.812.000.000 untuk keperluan ke kunjungan kerja luar negeri. "Seharusnya kan dananya bisa dialokasikan buat yang lain. Seperti infrastruktur di Jakarta yang sekarang banyak yang rusak," ujar Uchok. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi VI DPR menggelar rapat dengan sejumlah perusahaan BUMN terkait pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN).
Baca SelengkapnyaNantinya, jika BBM jenis Pertalite dibatasi, maka pemerintah akan mensubisidi BBM jenis Pertamax.
Baca SelengkapnyaSemua anggota DPRD DKI akan menerima THR tahun ini
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran berencana melakukan efisiensi terhadap penyaluran subsidi energi seperti Pertalite dan LPG 3 Kg.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan terus berupaya meningkatkan kontribusi positif kepada masyarakat melalui berbagai program.
Baca SelengkapnyaTidak bisa menaikkan suatu pajak tanpa harus memberikan solusi.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan menggadaikan SK ke lembaga keuangan bukanlah sesuatu yang baru.
Baca SelengkapnyaKetua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca Selengkapnya