Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok: Biaya blusukan gubernur masuk dana operasional

Ahok: Biaya blusukan gubernur masuk dana operasional Ahok

Merdeka.com - Kemarin, Fitra merilis anggaran blusukan untuk Gubernur DKI Jakarta sebesar Rp 26,6 miliar. Anggaran blusukan tersebut masuk dalam dana operasional.

Perhitungan dana operasional tersebut berasal dari ketentuan peraturan pemerintah Nomor 109 Tahun 2009 tentang dana operasional, yakni 0,15 persen dari PAD DKI Jakarta 2012 Rp 36,6 Triliun. Namun, tahun ini Pemprov DKI hanya mengambil 0,01 persen untuk dana operasional gubernur dan wakil gubernur.

"Kita cuma 0,01 persen, kita pikir sudah kegedean. Itu (Rp 26,6 miliar) sudah gede banget," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Senin (22/7).

Menurut dia, dana operasional dibagi menjadi dua yakni 60 persen untuk gubernur dan 40 persen untuk dirinya. Namun, anggaran Rp 26,6 miliar tersebut dikurangi Rp 900 juta untuk ditaruh di Biro Kepala Daerah (KDH).

"Gubernur lebih besar. 60 persen gubernur. Saya 40 persen. Kita keluarkan juga Rp 900 juta di biro KDH. Kita taruh di Ibu Ugi. Banyak kebutuhan makan segala macam kita ambil di situ. Itu diaudit semua. Itu sebenarnya enggak ada yang istimewa. Cuma DKI, PAD-nya gede, kesannya besar kan. Itu adalah cara pemerintah pusat mendorong daerah-daerah itu untuk meningkatkan PAD nya. Kalau tingkatkan PAD kamu bisa dapat uang operasional lebih besar," terangnya.

Dana operasional yang diterima olehnya 80 persen lebih dipergunakan untuk bantuan sosial di bidang pendidikan. "Kita juga sadar kenapa bisa begitu besar karena banyak sekali anak-anak sekolah terutama di swasta bertahun-tahun banyak sekali ijazah tertahan," kata Ahok.

Ia mengatakan sedang mengumpulkan data-data siswa yang ijazahnya tertahan, sehingga tidak dapat melanjutkan untuk bekerja. Begitu pula data-data anak-anak yang menunggak pembayaran sekolah sehingga menghambat aktivitas belajar.

"Itu enggak bisa keluar pakai KJP. Faktanya begitu. Banyak yang mau kerja ijazah masih tahan, nunggak bertahun-bertahun. Nah, kita keluarkan pakai itu (dana operasional) lebih cepet. Pokoknya ada berapa orang kita bayarin," terangnya.

Menurut dia, anggaran operasional tersebut sisa dari 80 persen lebih dipergunakan untuk membayar pegawai-pegawai (ajudan dan staf) termasuk penambahan gaji untuk cleaning service. Ia berprinsip dana operasional dapat dipergunakan oleh apa saja.

"Saya mau buat beli baju boleh. Misalnya ada undangan nikahan, atau orang meninggal. Kirim bunga, 1 papan ada Rp 700 ribu lebih. Terus datang masa enggak kasih uang. Itu haknya kita. Kita boleh saja. Kita bisa atur-atur sendiri, tergantung kebutuhan," terangnya.

Selain bantuan untuk pendidikan, juga untuk membelikan peralatan kursi roda bagi warga yang membutuhkan. Termasuk operasional rusun-rusun juga dibantu.

"Saya hitung, lebih banyak yang sekolah. lebih 80 persen. Yang lain itu buat makan. Kalau saya makan, semua makan, musti tanda tangan 1 piringnya. Jadi sekarang makan pagi, siang, malam, saya itu pakai uang operasional. Cuma enggak mungkin makan mahal-mahal dong. Termasuk kalau traktir makan," tuturnya.

Dana operasional, Ahok melanjutkan, tidak ada hubungan dengan gaji. Untuk itu, ia tidak mengambil uang pribadi untuk operasional yang berhubungan dengan pekerjaan.

"Misalnya boleh enggak saya ambil untuk bayar sekolah anak saya? Kan sekolah anak orang saya kasih. Nah, gimana cara tau ini enggak boleh? Gampang. Karena kita tahu pertama, uang operasional tidak dipotong pajak. Berarti kan bukan penghasilan," ujarnya.

Ia mengatakan dana operasional dapat diberikan kepada petugas (satpam) yang bertugas di malam hari. Dana operasional tersebut ia simpan dengan rekening tersendiri di Bank DKI.

"Saya taruh di bank supaya gampang dikontrol. Bank DKI lah. Tapi rekening itu enggak campur dengan uang saya. Itu khusus untuk operasional. Kita juga minta uang dari BPKD supaya masuk ke situ. Supaya keliatan. Saya juga takut lupa," terangnya. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun

Realisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik

Jokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.

Baca Selengkapnya
Subsidi BBM, LPG higga Dana BOS Habiskan Uang Negara Rp527 Triliun
Subsidi BBM, LPG higga Dana BOS Habiskan Uang Negara Rp527 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi belanja terbesar digunakan untuk belanja non kementerian/lembaga (KL) senilai Rp527,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Soroti Penyaluran Dana BOS lewat Belanja Hibah Kota Banjarbaru, ICW: Sepertinya Ada Salah Pencatatan
Soroti Penyaluran Dana BOS lewat Belanja Hibah Kota Banjarbaru, ICW: Sepertinya Ada Salah Pencatatan

BPK rekomendasikan Wali Kota Banjarbaru agar meminta Kadisdik selaku penanggungjawab BOS lebih cermat

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Pandang Pendidikan Sebagai Investasi
Anies Baswedan: Pandang Pendidikan Sebagai Investasi

"Untuk pendidikan itu jangan dipandang sebagai biaya, tapi dipandang sebagai investasi," kata Anies

Baca Selengkapnya
Penghujung Tahun 2023, Realisasi Belanja Pemerintah Baru Rp1.840,4 Triliun
Penghujung Tahun 2023, Realisasi Belanja Pemerintah Baru Rp1.840,4 Triliun

Angka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.

Baca Selengkapnya
KJP Plus untuk Keperluan Sekolah Anak, Malah Dipakai Orangtua Beli Rokok hingga Bayar Cicilan Motor
KJP Plus untuk Keperluan Sekolah Anak, Malah Dipakai Orangtua Beli Rokok hingga Bayar Cicilan Motor

Heru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Diduga Korupsi Dana Hibah Rp4,6 M, Eks Ketua Bawaslu OKU Timur Dibui
Diduga Korupsi Dana Hibah Rp4,6 M, Eks Ketua Bawaslu OKU Timur Dibui

Tersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.

Baca Selengkapnya
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Capai Rp1.834,5 Triliun, Paling Banyak Untuk Gaji ASN, TNI/Polri
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Capai Rp1.834,5 Triliun, Paling Banyak Untuk Gaji ASN, TNI/Polri

Adapun dari jumlah itu, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp933,5 triliun atau 85,6 persen dari pagu anggaran.

Baca Selengkapnya
Dana Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp55,5 Triliun
Dana Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp55,5 Triliun

Kementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.

Baca Selengkapnya
Tahun 2024, Dana Transfer Pemerintah Pusat ke Daerah Naik jadi Rp857,6 Triliun
Tahun 2024, Dana Transfer Pemerintah Pusat ke Daerah Naik jadi Rp857,6 Triliun

Meningkatnya transfer daerah dari APBN 2024 juga sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik di daerah.

Baca Selengkapnya
Banyuwangi Alokasikan Rp 258 Miliar Bayar PPPK, 97% untuk Guru dan Tenaga Kesehatan
Banyuwangi Alokasikan Rp 258 Miliar Bayar PPPK, 97% untuk Guru dan Tenaga Kesehatan

Alokasi anggaran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya