Ahok: Kalau anda tidak mau dukung saya, silakan cari lawan saya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus melakukan komunikasi dengan seluruh partai politik, tanpa melihat partai berbasis Islam atau nasionalis. Karena menurutnya, semua partai adalah temannya.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengklaim menawarkan diri sebagai pemimpin yang bekerja dengan baik dan jujur. Sedangkan jika berseberangan, maka partai harus mencari lawan yang sebanding agar Jakarta mendapatkan pemimpin terbaik.
"Kalau anda tidak mau dukung saya, silakan cari lawan saya. Biar orang Jakarta mendapatkan gubernur terbaik dari yang terbaik. Bukan yang buruk dari yang terburuk. Itu saja," katanya di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa (23/8).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, dalam perhitungan politiknya tidak ada yang membedakan partai Islam dan nasionalis. Sebab berdasarkan pengalamannya di Belitung, dirinya tak akan pernah menjadi Bupati jika perhitungannya politiknya melihat ideologi partai.
"Kalau saya menghitung itu saya tidak akan pernah berani mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung Timur yang 93 persen Islam dan 55 persen fraksi di DPRD dikuasai oleh partai Islam. Jadi saya enggak pernah. Saya hanya berpikir saya berani jadi pejabat saya yakin masih banyak orang yang ingin pejabat jujur," tuturnya.
Namun, Ahok tidak dapat menyamakan Jakarta dengan Belitung. Karena untuk menjadi pemimpin di Pemprov DKI harus mengantongi suara 50 persen plus satu suara saat Pilkada 2017 mendatang.
"Kita lihat aja hasilnya gimana. Saya sudah bekerja sebaik mungkin sekeras mungkin sejujur mungkin hampir tidak pernah keluar negeri. Tinggal orang Jakarta tentukan mau pilih saya atau pilih siapa," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya