Ahok: Kalau saya manfaatin APBD, satu keluarga tiap bulan Rp 600.000
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta masih akan digelar tahun 2017 mendatang. Namun, suhu panas politik di Ibu Kota sudah dirasakan sejak saat ini.
Pasalnya, para bakal calon Gubernur DKI beramai-ramai melempar serang terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ironisnya, demi menjatuhkan elektabilitas Ahok, tak jarang mereka melontarkan fitnah.
Bahkan, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menuding Ahok menggunakan APBD untuk kampanye.
-
Bagaimana HW melakukan korupsi? Tersangka HW yang memakai nama penyedia barang perorangan NC untuk pengadaan Consumable di PT IMS dalam pelaksanaannya sebagian besar tanpa disertai surat permintaan pembelian (SPP), serta tanpa adanya perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE) atau Justifikasi yang memadai,' tegasnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa politik uang merusak demokrasi? Politik uang menghambat partisipasi politik masyarakat. Politik uang dapat membuat masyarakat enggan berpartisipasi dalam politik, karena mereka merasa bahwa suara mereka tidak akan berpengaruh. Hal ini karena mereka merasa sudah terbeli dengan uang politik.
-
Apa modus korupsi Siska Wati? Terdakwa Siska Wati terbukti terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN di lingkup BPPD Sidoarjo dengan modus seakan-akan para ASN memiliki utang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana modus korupsi menteri Jokowi? Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham terjerat kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1.
Ahok pun meradang dan membalas balik. Jika memang dia berniat menggunakan APBD untuk berkampanye, maka Ahok tinggal melempar Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600.000 per satu keluarga tiap bulannya.
"Kalau mau kampanye, lepasin dong kayak BLT langsung top. Satu keluarga satu bulan Rp 600.000," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).
Jurus lain yang bisa digunakan jika ia mau, yakni memberikan kredit usaha kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan memberikannya cuma-cuma dengan menggunakan APBD, citra dirinya pun akan naik secara drastis.
"Kalau saya manfaatin (APBD untuk) kampanye, atas nama usaha kecil menengah kasih kredit yang besar. Kan baik hati Ahok Rp 5 sampai Rp 10 juta," tegasnya.
Sayangnya, kata Ahok, cara-cara kotor semacam itu tak pernah dilakukan, meskipun dampaknya instan. Mudah memang, tak perlu merogoh kocek, dana segar APBD melimpah, namun ia ogah melakukannya hanya demi kepentingan pribadinya.
"Makanya kalau mau tuduh buat kampanye. Saya mana ada pola memanfaatkan uang untuk merusak sistem," tutup mantan Bupati Belitung Timur ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaHarvey Moeis Terjerat Korupsi Timah, Abraham Samad: Banyak Total Loss Tak Masuk Kas Negara
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaMengakali anggaran jadi modus yang kerap dilakoni para kepala daerah untuk 'melipat' anggaran negara.
Baca SelengkapnyaSeharusnya uang itu dipakai untuk pekerjaan rabat beton senilai Rp 70-214 juta.
Baca Selengkapnya