Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok marah buruh minta macam-macam dari parfum hingga bioskop

Ahok marah buruh minta macam-macam dari parfum hingga bioskop Demo buruh di Bundaran HI. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Setiap penghujung tahun, setiap provinsi dan kabupaten mulai sibuk menggodok upah minimum yang bakal diterima buruh. Setiap buruh, mengajukan nominal upah yang berbeda-beda.

Khusus di Jakarta, buruh tak jarang turun ke jalan menyuarakan tuntutan upah minimum. Untuk tahun 2015 nanti, buruh mengajukan upah dengan nilai maksimal Rp 3,2 juta.

Nominal itu mereka dapat setelah melakukan hitung-hitungan dengan mengacu pada nilai kebutuhan hidup layak (KHL).

Tapi usulan upah yang diajukan ditolak mentah-mentah oleh Pelaksana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaannya, menolak kenaikan upah terlalu besar.

"Kita enggak mungkin bisa penuhi. Karena KHL enggak begitu. Kalau buruh. Cuma mau lakukan secara egois begitu ya bangkrut dong," kritik Ahok.

Ahok menilai, permintaan buruh soal upah tak sebanding dengan kenyataan hidup mereka. Dalam pengamatan Ahok banyak buruh yang hidup mewah punya ponsel sampai motor gede.

Berikut adu argumen Ahok dan buruh soal upah minimum:

Buruh buat 8 poin KHL termasuk nonton bioskop

Buruh menilai upah Rp 3,2 juta sudah sangat pantas. Dari hitungan kebutuhan hidup layak (KHL) yang mereka lakukan, ada delapan item yang menjadi tolak ukur.Mulai dari biaya sewa rumah, kebutuhan karbohidrat, nonton biskop untuk buruh lajang, sampai konsumsi daging."Dari delapan poin tersebut jika dihitung dengan benar ada tambahan angka sekitar 285 ribuan, sehingga KHL DKI di Oktober seharusnya Rp 2.737.000 per bulan," kata Anggota Dewan Pengupahan DKI unsur buruh, Dedi Hartono.

Buruh sebut upah Rp 3,7 juta tak mengada-ada

Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mendesak Ahok untuk menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2015 sebesar Rp 3,2 juta. Menurut Presiden KSBSI, Mudhofir, angka tersebut diperoleh dari survei selama delapan bulan dari Februari hingga September 2014 silam, berdasarkan Komponen Hidup Layak (KHL)."Survei kami lakukan dari pukul 05.00-09.00 WIB di mana di jam tersebut buruh melakukan aktivitas belanja kebutuhan pokok yang riil," kata Mudhofir di Jakarta, Minggu (2/11).Lebih lanjut, pihaknya menolak nilai KHL sebesar Rp 2,3 juta seperti yang ditetapkan oleh Dewan Pengupahan pada sidang terakhir. Penyebabnya, nilai yang didapatkan KSBSI berdasarkan survei adalah sebesar Rp 2,731 juta.Nilai KHL yang ditetapkan oleh Dewan Pengupahan itu bukan nilai yang riil sesuai kenyataan di lapangan, sebab pemerintah hanya melakukan survei KHL sebanyak lima bulan dan pada Juli 2014 tidak melakukan survei, padahal di bulan Juli harga bahan pokok meningkat tajam karena bertepatan dengan hari raya.

Ahok pusing, nonton bioskop pun masuk dalam KHL

Ahok heran dengan hitungan item KHL yang dilakukan buruh. Menurutnya, bagaimana mungkin untuk hiburan seperti nonton bioskop juga harus ditanggung pihak pengusaha."Mereka lagi dorong KHL Rp 2,7 juta. Makanya ngotot nuntut bioskop lah, hehe. Ya nggak bisa dong. Mereka ngotot. Ngancam demo besok lebih besar. Ya dangdutan lagi lah. Kita dengerin dangdutan lah," kata Ahok di Jakarta, Rabu (5/11).Ahok menambahkan para buruh makin menuntut macam-macam. Dia menegaskan Pemprov tak bisa menaikkan upah minimum regional seenaknya. Hitung-hitungannya berbeda dengan saat Jokowi-Ahok menaikkan UMR dari Rp 1,7 juta menjadi Rp 2,4 juta."Kita liat sejarahnya, 2012 kami izinkan UMP naik sampai 43 persen. Pengusaha marah-marah. Karena memang dulu salah UMP dan KHL tidak sama, defisit. Selama 5 tahun. Ya dikumpulin ya banyak. Semua buruh seneng sama pak Jokowi dan saya," kata Ahok.

Tak turutin tuntutan buruh, Ahok siap tak populer

Ahok tegas menyatakan tidak bisa memenuhi keinginan buruh yang menuntut kenaikan upah minimum Provinsi (UMP) sebesar 30 persen di tahun 2015 mendatang."Makanya saya bilang kita naikin UMP tuh bukan pakai perasaan, tapi karena hasil survei KHL," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/10).Lebih lanjut, Ahok mengatakan tidak peduli jika hal tersebut mengakibatkan citranya buruk di mata buruh. Pasalnya, jika kenaikan UMP DKI tak sesuai harapan buruh bukan berarti Jakarta gagal dibandingkan provinsi lain."Saya memang enggak butuh baik atau tidak. Saya hanya taat konstitusi bukan konstituen. Saya juga tidak mau populer hanya karena kalian (buruh). Nanti saya susah pertanggungjawabannya, yang punya pabrik bagaimana, pegawai yang mau kerja bagaimana?" tegas Ahok.

Demo buruh kayak radio, habis ngoceh mereka putar dangdut

Ahok tak masalah dengan aksi demo yang dilakukan buruh. Dia justru menikmati aksi tersebut dari ruangannya. Pasalnya apa yang disampaikan oleh buruh dapat terdengar dari ruangan.Apalagi, setelah mereka melakukan orasi mengenai kenaikan UMP 2015, buruh memutar musik. Sehingga menghilangkan ketegangan."Tapi gue senang tau gak, demo itu kayak radio. Habis ngoceh-ngoceh mereka terus putar dangdut. Enakkan. Jadi kita nikmati. Demen aku kayak gitu," ungkapnya di dalam ruang kerjanya sambil tertawa, Jakarta, Selasa (4/11).Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, tidak pernah merasa terganggu oleh aksi buruh yang sering berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta. Sembab Ahok mengamati, setelah mereka menghujat selalu mendoakan yang baik-baik agar permintaan dikabulkan."Yang menarik itu tadi, sesudah marah-marah dia ngerayu dan berdoa gugah hati Ahok supaya mau bantu. Ya macam-macamlah (yang menarik)," ujarnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan

Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
Ahok Belum Bisa Kampanye Langsung: Pak Erick Enggak Mau Keluarkan Surat Berhenti Saya
Ahok Belum Bisa Kampanye Langsung: Pak Erick Enggak Mau Keluarkan Surat Berhenti Saya

Sampai hari ini belum diterbitkan surat pemberhentiannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Ahok soal Jokowi Absen di HUT PDIP Hingga Panas Debat Prabowo & Anies
VIDEO: Jawaban Ahok soal Jokowi Absen di HUT PDIP Hingga Panas Debat Prabowo & Anies

Ahok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina

Baca Selengkapnya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang

Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan! Ahok Jujur-jujuran Fakta Penyebab Persija Tak Miliki Stadion Sendiri
VIDEO: Kejutan! Ahok Jujur-jujuran Fakta Penyebab Persija Tak Miliki Stadion Sendiri

Basuki Tjahja Purnama atau Ahok blak-blakan sejumlah masalah di ibukota Jakarta.

Baca Selengkapnya