Ahok minta Komnas HAM tak cari ribut dengannya soal Kalijodo
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, Komnas HAM merilis berbagai permasalahan yang timbul akibat penggusuran di Kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Berbagai permasalahan itu didapat Komnas HAM berdasarkan laporan dari sejumlah perwakilan yang datang ke Komnas HAM.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengaku telah membaca catatan Komnas HAM itu. lantas apa komentar apa pria yang akrab disapa Ahok itu?
"Aku sudah baca, sekarang kamu lihat saja waktu kita mulai mau masuk ke sana lewat polisi itu semua orang lari ke mana, orang tidak punya KTP DKI kok. Kalau yang punya KTP DKI kita tawarin rusun, kamu lihat saja satu, (petugas) keamanan, di Marunda, baik tuh sudah berhasil usahanya. Jadi yang laporin itu siapa, yang kamu kabur, pekerja-pekerja dibilang enam ribu orang tuh, bisa saja sebagian adalah pekerja, ya kan," tutur Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (26/8).
-
Siapa yang disurati Komnas HAM? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tewasnya Vina dan kekasihnya, Eky di Cirebon.
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Kapan Komnas HAM kirim surat ke Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan agar Komnas HAM tak usah mempermasalahkan hal tersebut yang memancing dirinya. Ahok justru menuding Komnas HAM malah diam saat pesisir pantai utara Jakarta tercemar.
"Jadi Komnas HAM gini saja lah, tidak usah cari-cari ribut sama saya lagi, yang susah-susah orang, anak kecil kerja, lu enggak pernah ngomong di Angke. Kerang ijo yang udah ada racun, logam, lu enggak pernah ngomong," kata Ahok.
"Gua rasa yang ngomong dari Komnas HAM itu, dia belum lahir sudah ada Kalijodo, enggak pernah komentar," tambahnya.
Ahok justru mempertanyakan terkait laporan 14 KK yang keluar dari rusun akibat keberatan membayar sewa Rp 300 ribu.
"Makanya itu tipe yang mana, kalau kamu enggak kuat bayar rusun pun, kamu enggak kerja sama sekali, saya masukin ke panti. Kalau cuma Rp 5000 sehari keterlaluan enggak dia enggak bisa bayar, dia ngerokok enggak, dia memang sengaja," papar Ahok.
Ahok menambahkan, kasus warga yang keluar dari rusun itu sama seperti yang terjadi di Jatinegara beberapa waktu lalu. Kata Ahok memang ada sekelompok RT/RT yang tidak mau bayar agar diusir dari rusun.
"Sama kayak Jatinegara, ada sekelompok orang oknum-oknum RT/RW-nya itu, sekelompok orang memang tidak mau bayar. Dia sengaja, dia pikir lu enggak berani ngusir gua, kalau ngusir gua, gua akan beritain," ujar Ahok.
"Sekarang logika, kamu sewa rumah di pinggir sungai Rp 450 ribu loh sewa rumah. Ini Rp 150 ribu, naik bus tidak bayar, anakmu dapat KJP, panggil 14 orang itu siapa," ujar Ahok.
Untuk itu Ahok ingin Komnas HAM tak mengada-ada tentang laporan yang dikeluarkannya. Kalaupun benar ada kata Ahok, mempertanyakan siapa 14 orang itu. Dia juga mengaku tak akan menggubris laporan yang dibuat oleh Komnas HAM.
"Lagi pula gua enggak mau gubris lu punya rekomendasi, emang kamu mau ngapain saya. Dulu kan sudah pernah laporin saya ke PBB, datang kok, masih ada videonya orang PBB mungkin dilaporin dari Komnas HAM saya tidak tahu. Datang dari PBB, bagian untuk pengungsi, oh ngoceh-ngoceh, cewek dari orang Brasil. Ku kasih dia lihat, lu kasih tahu gua negara mana yang pindahin orang dapat full furnish ada kulkas ada tv. Lu kasih tua gua dong, dia pengen tahu rencana pembangunan rumah susun berapa banyak. Aku paparin semua rumah susun. Langsung diam, apalagi tuh yang kurang? Lu kasih tahu gua negara mana. Lu enggak usah ngatur gua deh gua bilang," terang Ahok.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengaku terkejut ketika namanya diumumkan di markas Partai Golkar
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca Selengkapnya