Ahok peduli ekosistem di Sungai Ciliwung
Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Petahana DKI Jakarta peduli kebersihan Sungai Ciliwung agar menjadi tempat wisata. Basuki yang sering dipanggil Ahok mengungkapkan hal itu saat mengunjungi Gang Pepaya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (6/1) lalu.
Wilayah yang biasa terendam banjir kali ini memang menjadi perhatiannya. Basuki tiba pukul 09.28 WIB, langsung menjadi pusat perhatian warga sekitar wilayah tersebut. Untuk mengantisipasi di tempat blusukan sebelumnya yang mengalami penolakan dari segilintir warga, maka Polisi juga melakukan pengamanan ekstra.
Banyak warga yang sebelumnya tak sadar akan kedatangan Calon Gubernur yang merakyat ini, langsung bergegas menghampiri dan bersalaman. Kedatangan Basuki ke lokasi tersebut untuk mengecek kondisi sungai yang ada di sana.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Saat tinjauan lapangan Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama ditemani oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dan Ketua RT 011/03, Zainal Abidin. Saat melihat aliran Sungai Ciliwung yang berada di wilayah tersebut, seorang warga mengusulkan kepada Ahok agar wilayah bantaran sungai tersebut diberi sheet pile agar tidak terjadi erosi dan longsor.
"Pak ini kalau bisa dibuatkan sheet pile supaya enggak longsor. Untuk banjir sudah terjadi di daerah sini. Tapi hanya ditakutkan longsor bila curah hujan tinggi," kata seorang warga kepada Ahok di lokasi blusukan.
Usulan warga tersebut ditolak Basuki Tjahaja Purnama, karena melihat kondisi wilayah perumahan penduduk ini tidak bisa dimasukkan alat berat. “Wah kalau di sini nggak bisa, Pak, kalau pakai sheet pile. Alat berat nggak bisa masuk sini,” jawab Ahok.
Basuki juga menerangkan bahwa saat ini Pemda DKI Jakarta terus melakukan program normalisasi sungai di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung. Namun, khusus di wilayah tersebut, normalisasi tidak menggunakan sheet pile. Penggunaan alat berat dalam normalisasi Sungai Ciliwung memang perlu banyak hal yang diperhatikan. Tapi Basuki menegaskan bahwa saat ini Sungai Ciliwung tidak pernah siaga 1 karena pintu air Manggarai sudah dibuka terus.
“Sekarang kalau Bapak lihat, Ciliwung sudah nggak pernah lagi siaga 1. Sebab saya meminta pintu air Manggarai dibuka terus. Jadi sepanjang bantaran Sungai Ciliwung tidak terjadi banjir lagi,” kata Ahok.
Warga lain meminta Ahok agar rumah-rumah di lingkungan tersebut tidak digusur. Ahok pun berjanji tidak akan menggusur selama mereka tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai. “Kami tidak akan menggusur selama Bapak-Ibu tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai. Selain itu, jangan juga nutupin saluran dan got. Intinya adalah harus dijaga kebersihan kali dan kelengkapan surat-surat yang harus dimiliki,” papar Ahok.
Bagi Basuki dalam menjaga kebersihan Sungai Ciliwung dan tidak terjadi banjir Jakarta yang besar, maka dirinya harus bertindak tegas meskipun terkadang harus membongkar. Selain itu, Ahok menekankan pentingnya memiliki sertifikat tanah. Alasannya, pemerintah akan mengganti sesuai dengan harga pasar bila akan menormalisasi sungai dan harus memindahkan warga. Dengan memiliki sertifikat, warga akan tetap mendapat keuntungan.
“Kalau untuk banjir, masyarakat mau jual tanahnya nanti kami beli dengan harga pasar. Supaya kamu juga nanti bisa pindah ke tempat yang lebih layak. Kalau ada oknum yang menekan Bapak-Ibu dalam pembuatan sertifikat, laporkan sama saya,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Basuki juga menerangkan pihaknya saat masih menjabat sebagai gubernur aktif telah membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Banguan (BPHTB) di bawah Rp 2 miliar.
Menjaga Ekosistem Sungai Ciliwung
Kesadaran untuk menjaga ekosistem yang ada di sepanjang Sungai Ciliwung, menjadi konsentrasi besar bagi Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ia melihat aliran sepanjang Sungai Ciliwung di areal Lenteng Agung ini masih terjaga dengan batu-batu cadas yang alami.
Untuk itu ia tidak menginginkan batu-batu cadas yang berada di Sungai Ciliwung tidak boleh dipasang dinding turap. Hal tersebut untuk menjaga ekosistem yang ada di sungai seperti adanya biawak dan binatang lainnya yang berada di sana.
“Tadi sudah dijelaskan dari Pak RT dan penduduk di sini bahwa tidak pernah banjir lagi di sini. Di pinggiran wilayah sungai ini masih ada batu cadas yang baik. Kalau cadas tidak usah diapa-apakan. Sungai Ciliwung itu biawak lebih banyak karena batu cadasnya masih terjaga, agar ekosistem yang ada di sekitar Sungai Ciliwung terjaga dengan baik. Yang perlu diperhatikan adalah kali itu harus bersih dan tidak ada sampah,” ujar Basuki saat meninjau lokasi.
Ia juga berharap lingkungan Lenteng Agung yang masih asri ini dapat terjaga dengan baik wilayahnya. “Kalau mereka mau jual ke kami (Pemda DKI) pun bisa kami beli jadi tempat wisata yang dikelola oleh masyarakat, termasuk untuk usaha,” tegasnya.
Seperti diketahui selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama telah membuat gebrakan proyek normalisasi Kali Ciliwung yang akan segera rampung. Karena dia berencana akan memanfaatkan Kali Ciliwung untuk membangun transportasi baru agar bisa menjadi objek wisata baru di Ibu Kota. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing, Medan
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaJokowi dan Iriana akan kembali menuju Bandara Internasional Minangkabau untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca Selengkapnya