Ahok: Siapa yang berani lawan BPK? Allah Maha Kuasa
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlihat kesal oleh adanya ketidaksesuaian antara hasil audit BPK dan Pemprov DKI. Menurut Ahok, BPK tidak menerima semua bukti yang diserahkan oleh Pemprov DKI saat melakukan audit.
"Makanya saya bilang tadi, saya omong sama Pak Heru (Kepala BPKAD Heru Budi Hartono), kalau bapak datang periksa tanya mana buktinya tentu kami akan kirim buktinya, ini lho. Nah sekarang ada buktinya itu tapi dia tidak terima. Langsung masukin. Jadi malah tendesius kan, jadi tuduh menuduh kan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/7).
"Karena dia berpikir siapa yang berani lawan BPK? Allah Maha Kuasa. Terus siapa jadi wasitnya kalo saya lawan dia? Bukti udah nyata kok," imbuh Ahok.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang menilai MK tidak bisa jadi objek hak angket? 'Tentu saja hak angket merupakan hak anggota DPR untuk mengajukannya. Hanya saya lihat, perlu ketepatan objek hak angket. Kalau objeknya putusan MK atau lembaga MK, tentu tidak bisa,' ungkap pakar hukum tata negara Universitas Andalas, Feri Amsari kepada wartawan, Rabu (1/11).
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Menurut Ahok, setiap audit yang dilakukan BPK harus dikonfirmasi kepada setiap kepala daerah, tak terkecuali dirinya. Namun, ia melihat hal itu tidak dilakukan oleh BPK.
"Pernah enggak di seluruh Indonesia BPK menyerahkan seluruh pemeriksaan kepasa gubernur pada gubernur di paripurna? Coba kamu cek. Kenapa dia enggak mau kasih ke saya? Kedua, pernah enggak kasih buku konsultasi? Anda bukan pemeriksa kesalahan lho, bukan pencari kesalahan. Anda pemeriksa keuangan kasih tahu kita dong. Mana yang kurang kita kirim," papar Ahok yang terlihat semakin kesal ini.
Di sisi lain, Ahok mengaku telah mengirim semua bukti yang dibutuhkan oleh BPK. Oleh alasan itulah dia mempertanyakan cara kerja BPK yang dinilainya tidak benar.
"Buktinya ada. Tanya sama Pak Heru. Sudah dapat anda jangan langsung tutup dong. Justru saya tanya ada apa BPK. Nanti saya keluarkan bukti-bukti. Silakan anda omong karena saya sadar siapa yang akan jadi wasit antara saya dengan BPKB lembaga tinggi negara. Maka saya tanya, misalnya Sumatera Utara coba diaudit. Sumatera Utara dulu WDP masalah aset, belum diperbaiki kok bisa jadi WTP? DKI ada WTP, diperbaiki kok jadi WDP. Bandingin aja antara hasil audit Sumatera dan DKI, BPK enggak jelas caranya," tandas Ahok.
BPK melalui anggota V, Moermahadi Soerja Djanegara, menyatakan ada 70 temuan dalam laporan keuangan DKI yang disampaikan dalam rapat raripurna DPRD. Temuan itu bernilai Rp 2,16 triliun. Temuan itu terdiri atas program yang terindikasi menimbulkan kerugian daerah senilai Rp 442 miliar dan berpotensi merugikan daerah Rp 1,71 triliun. Lalu kekurangan penerimaan daerah Rp 3,23 miliar, belanja administrasi Rp 469 juta, dan pemborosan Rp 3,04 miliar. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaPKS tidak dalam posisi menolak wacana hak angket. Tetapi, untuk mendukung hak angket perlu sesuai dengan aturan yang ada.
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJaksa sebelumnya mendakwa Achsanul Qosasi menerima uang Rp40 miliar untuk pengkondisian BPK dalam proyek menara BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenurut pengacara, hal itu cukup menguatkan kliennya tak terlibat ada tuduhan pemerasan.
Baca Selengkapnya