Ahok sindir Jokowi: Presiden yang sekarang terlalu sopan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selalu disalahkan oleh warga saat ada proyek galian di pinggir jalan atau trotoar. Karena pada akhirnya, jalan tersebut tidak dapat rapi seperti semula, tetapi malah menimbulkan lubang atau gundukan.
Basuki atau akrab disapa Ahok menjelaskan, perilaku tersebut banyak dilakukan oleh perusahaan, mulai dari PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Gas Negara (PGN) hingga Telkom.
Mereka saat diingatkan bukannya koperatif tetapi malah mengancam. Sebab tidak ada sanksi yang dapat diberikan kepada perusahaan yang melakukan hal tersebut.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk macet? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
"Kamu berani enggak potong kabelnya PLN? Nongol dan ditanam di dalam gotnya kita. Nah kita diteken gitu. Begitu datang banjir, turun airnya pelan, orang maki-maki ke saya bilang saluran enggak cukup. Bukan saluran enggak cukup, banyak kabel di dalem. Belum lagi sampah," jelasnya dalam pidato saat meresmikan Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) di Gedung Logistik PT Palyja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).
Menurutnya, kebijakan untuk memberikan sanksi tegas hanya bisa diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, rekan kerjanya dahulu itu terlalu sopan dalam memberikan teguran.
"Kalau saya jadi Presiden, saya panggilin tuh dirut-dirutnya langsung saya pecat karena Jakarta terlalu macet. Presiden yang sekarang terlalu sopan sih," tutupnya. (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap agar kebijakan dan program yang baik dapat diteruskan di pemerintahan Prabowo.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf dan berpamitan, jelang masa akhir jabatannya
Baca Selengkapnya