Ahok soal Ahok Center: DPRD otaknya kalau maling CSR kayak gitu
Merdeka.com - Panitia angket berencana memanggil pengurus Ahok Center, karena diduga menerima aliran dana Corporate Social Responsibility (CSR). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah adanya Ahok Center.
Basuki atau akrab disapa Ahok menegaskan, dirinya justru senang bila panitia angket akan mengulik aliran dana CSR. Sebab dia merasa yakin penerimaan bantuan tersebut tidak pernah diterimanya secara tunai.
"Saya nggak pernah terima CSR. Coba lihat, semua CSR kenapa dari dulu saya begitu ketat. CSR tidak boleh kasih kepada kami dalam bentuk kontan. Semua CSR ada berita acara dan tanda tangan, semua saya bikin," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang dimaksud dengan 'hak angket' dalam konteks ini? Mahfud menegaskan hak angket diwacanakan TPN Ganjar-Mahfud tidak gembos. Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menegaskan bahwa usulan hak angket di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus berjalan. Menurut Mahfud, penggunaan hak angket DPR menunggu masa sidang di DPR kembali berjalan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Menurutnya, perusahaan tidak akan memberikan dana segar tersebut kepada oknum yang ingin mengambil keuntungan. Mantan Bupati Belitung Timur ini bahkan mengklaim bersih dari dugaan permainan dana CSR.
"Perusahaan CsR itu mereka gunakan otaknya tahu enggak. Mungkin dia otaknya kalau maling CSR kayak begitu. Kalau saya mah dari dulu bersih! Ada bukti semua saksi kok," tegasnya.
Suami Veronica Tan ini menegaskan, tuduhan panitia angket dengan adanya Ahok Center adalah kekeliruan. Sebab Ahok Center hanya sebutan nama untuk tim sukses pada saat dirinya bersama Joko Widodo maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.
"Tuduhan Ahok Center, goblok aja Ahok Center. Cari saja seluruh dunia, mana ada Ahok Center," tuturnya.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta Endang Widjajanti mengungkapkan, Ahok Center tercantum dalam Dinas Perumahan dan Gedung Pemda. Ahok Center menjadi mitra kerja bantuan CSR dari 18 perusahaan untuk pembangunan Rumah Susun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Terkait hal itu, Ahok menegaskan, Ahok Center hanya relawannya saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Menurutnya, tercatatnya Ahok Center hanya bentuk semangat relawan untuk melakukan pengawasan.
"Itu cuma relawan yang saking semangat ngawasin CSR ke rusun dulu pas banjir. Si pengusaha langsung bantu penghuni rusun, kami takut dicuri relawan. Namun juga relawan ngawasin, sampai apa enggak barangnya," tegas Ahok.
Dia menambahkan, saat melakukan aksi pengawasan, relawan tersebut akhirnya menamakan diri Ahok Center. Dan mereka selalu melakukan pengawasan di lapangan secara langsung.
"Mereka pake gaya dan nama apa sih? Ahok Center katanya gitu loh. Lalu dicatetlah dari Dinas Perumahan mitranya Ahok Center. Karena di lapangan yang suka ngawasin itu Ahok Center itu udah diaudit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) kok," terang Ahok.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap BPK, Ahok menegaskan, bantuan CSR yang diterima di Rusun Marunda sudah selesai dan tidak ditemukan kekeliruan ataupun penyelewengan.
Karena mengetahui hal tersebut, panitia angket berencana untuk memanggil Ahok Center. Tapi, Ahok menanggapi hal tersebut santai. "Jadi itu tuduhan yang apa ya? Biasa otak maling dia kira gua juga maling kaya dia, tahu nggak? Padahal dia nggak tahu. Gua mah beda hidupnya," tutupnya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa menyebutkan Achsanul mempunyai tugas untuk memeriksa keuangan negara.
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan oleh Irwan, melalui perantara tersangka korupsi BTS 4G.
Baca SelengkapnyaDirinya mengatakan pada awalnya sempat menyimpan uang haram tersebut di mobil.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAdapun total aliran dana yang diterima pegawai BPK itu sebesar Rp40 miliar yang berasal dari terpidana Irwan Hermawan.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca Selengkapnya