Ahok tepis kritik DPRD menilai penggusuran Kampung Pulo tak bijak
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, angkat bicara soal pernyataan Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, menilai dia kurang bijak karena tidak mendengar keluhan warga Kampung Pulo. Bahkan, politikus Partai Gerindra itu mengutuk penggusuran kawasan itu hari ini.
"Saya kira itulah yang menyebabkan pasca reformasi kita susah menegakkan hukum, karena banyak politisi seperti Syarif, yang penting dapat suara walaupun melanggar aturan," kata Ahok saat ditemui wartawan di Balai Kota, DKI Jakarta, Kamis (20/8).
Pria akrab disapa Ahok itu mengatakan, posisi dia saat ini adalah seorang Gubernur yang tak perlu mendulang banyak suara. Bagi dia yang penting menegakkan aturan.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
"Syarif lupa saya ini Gubernur. Enggak penting dapat suara, yang penting aturan ditegakkan. Jadi syarif itu kelasnya bukan negarawan, tapi masih kelas politisi," ujar mantan Bupati Belitung ini.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengkritik pembongkaran Kampung Pulo, dan menilai Ahok kurang bijak karena tak mendengar keluhan warga setempat.
"Menurut saya kalau ada kebuntuan dialog, kemudian dipaksa dieksekusi, ya saya menyayangkan," kata Syarif.
Syarif juga sempat meninjau dan melihat masih ada warga Kampung Pulo berada di dalam rumahnya. Dia prihatin karena mereka berdiam diri di rumah dalam keadaan tanpa pencahayaan, karena aliran listrik diputus.
"Listrik dihidupin dulu lah ya, ini kan bukan darurat perang. Kasihan anak-anak di dalam. Listrik mati, ada anak kecil, orangtua, lansia, bayi," ujar Syarif.
Syarif mengklaim kedatangannya ke Kampung Pulo buat berdialog dengan warga.
"Urusan nanti apa dilanjutkan penggusuran kita akan mediasi warga. Kita tanya maunya apa. Kalau warga lemah azas legalitasnya, ya harus menyadari. Pemerintah juga harus memberikan ruang dialog. Menurut kabar sudah ada dialog dengan Pak Gubernur, tapi Pak Gubernur keukeuh pada pendiriannya, enggak menerima usulan dari warga," tutupnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca Selengkapnya