Akibat pengusiran, wartawan Balai Kota boikot buka puasa bareng Ahok
Merdeka.com - Wartawan yang biasa bertugas di Balai kota DKI Jakarta menolak menghadiri acara buka puasa bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sikap ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas ucapan Ahok kepada seorang wartawan media online saat sesi wawancara tadi pagi.
Rencananya, agenda buka puasa bersama Ahok akan digelar di Rumah dinas Gubernur, Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat. Namun hingga waktu Maghrib tiba, tak ada satu pun wartawan yang berangkat ke acara tersebut dan memilih berbuka puasa di press room Balai Kota.
Seorang staf gubernur pun langsung menemui dan membujuk wartawan Balai Kota untuk mau hadir ke rumah dinas. Tapi, permintaan staf itu ditolak.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Ahok meradang saat wartawan tersebut bertanya soal tudingan aliran dana dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta ke rekening temanAhok. Bukannya memberikan tanggapan, Ahok dengan nada tinggi malah mengusir dan melarang wartawan itu meliput di kantornya.
"Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut," ujar Ahok.
"Sama kayak Tempo, mana dari Tempo? Mana! Mau nyinggung-nyinggung lagi ngirimin surat sama saya. Saya tidak pernah takut sama kalian jujur saja," sambung dia geram.
Puas 'menyemprot' wartawan itu, Ahok pun berlalu ke ruangannya, tapi tampaknya amarahnya belum reda. Dia pun kembali menghampiri wartawan itu. Sambil menunjuk dengan jari, Ahok mengusir dan melarang wartawan tersebut meliput dan mewawancarainya.
"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak balik adu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Koordinatoriat Wartawan Balai Kota-DPRD DKI Jakarta, Ahmad Zubair menilai, ucapan Ahok membuat kecewa kelompok wartawan Balai Kota. Dia menyebut kejadian ini hanya seperti bola salju. Sebab, banyak ucapan dan sikap Ahok yang dianggap tidak menghargai profesi wartawan.
"Sebenarnya begini, ini hanya bola salju. Dari awal sebenarnya banyak hal-hal yang dilakukan Ahok dan itu cukup mengecewakan teman-teman koordinatoriat," kata Zubair saat dihubungi, Kamis (16/6).
"Beberapa kejadian Ahok terlihat sangat tidak menghargai teman-teman liputan khususnya Balai Kota. Ya kalaupun ada kejadian ini, ini ledakan," tegasnya.
Zubair mengatakan, selama ini komunikasi yang terbangun antara Ahok dengan wartawan dinilai kurang harmonis. Diharapkannya, mantan Bupati Belitung Timur ini dapat merubah tutur kata, sikap dan komunikasinya dengan wartawan agar kejadian serupa tak terulang.
"Mestinya komunikasi itu harmonis bukan sepihak. Selama ini yang dibangun Ahok adalah sepihak. Dia tak peduli dengan kondisi teman-teman dan hal yang lain ya," tandas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaDia mengaku tidak mempersoalkan sikap dari massa aksi.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca Selengkapnya