Anggota DPRD dari PKS Tubagus Arif bantah maki Ahok 'anjing'
Merdeka.com - Mediasi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD terkait pembahasan APBD 2015 berakhir dengan ketegangan. Bukannya mencapai kesepakatan, teriakan makian terdengar dari mulut anggota dewan terhadap Ahok.
"Cina anjing!" terdengar suara dari barisan tempat duduk para anggota dewan di gedung Kemendagri, Jakarta, Kamis (6/3).
Dalam rekaman yang disebar Humas Pemprov DKI Jakarta, memang tidak terlihat jelas siapa yang mengucapkan makian kasar itu. Namun terdengar jelas asal suara itu berasal dari para anggota dewan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang melipat surat suara DPRD DKI? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar.
Di media sosial, sejumlah orang mengidentifikasi ucapan makian itu berasal dari mulut anggota DPRD asal PKS, Tubagus Arif.
"Kemarin di Gedung DPRD, Haji Tubagus Arif, S. Ag., anggota DPRD DKI dari Partai Keadilan Sejahtera mengumpat Ahok dengan kata-kata: "Cina anjing!" mengingat kakek buyut saya juga adalah orang Cina, tak membayangkan kalau di tubuh saya ada darah "hewan" yang sepanjang sejarah dekat dengan manusia itu. Guk guk guk," tulis Hendi Jo melalui akun Facebooknya, Jumat (6/3).
Akun Facebook Tubagus Arif pun mendapat serangan. Sejumlah makian dialamatkan kepada Anggota Komisi Pendidikan DPRD DKI Jakarta itu.
"Oohhh...ini toh orang terpelajar yg teriak anjing kemarin. Kalau boleh tau, dulu sekolahnya di mana ya?" tulis Kakas Kalu di timeline akun Tubagus Arif.
Namun, tudingan itu ditepis Arif. Melalui akun twitternya, @Tubagus_Arif dia membuat klarifikasi.
"Di pagi ini kita dikagetkan dg tuduhan yang keji & fitnah. Alhamdulillah lisan ini masih terjaga & tidak mengucapkan spt hal yang dituduhkan," tulisnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaNamun Rocky enggan menyampaikan permintaan maaf, terkait ucapannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Rocky Gerung membantah menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemecatan Arya Wedakarna karena dianggap melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik dan atau tata tertib DPD RI.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca Selengkapnya