Anies Minta Kemenkes Cepat dan Transparan Terkait Virus Corona
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mendorong transparansi data kasus pasien positif Virus Corona. Termasuk menggalakkan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah.
"Karena itu, kami berharap kepada Kementerian Kesehatan untuk menjalankan arahan bapak Presiden, khususnya pada kecepatan dan transparansi atas hasil pengetesan pada orang-orang yang diduga memiliki atau terjangkit Covid-19," katanya di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3).
Menurutnya, gerak cepat pemerintah sangat diperlukan. Pasalnya, kasus yang tadinya jumlahnya sedikit mengalami peningkatan signifikan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
"Ini memang perlu dilakukan secara cepat. Karena kita tahu, hari ini saja baru diumumkan tadi jumlahnya 69, dua hari yang lalu 34 (positif virus corona). Lompatannya cepat," jelasnya.
Anies menegaskan, pemerintah daerah khususnya Jakarta sangat memerlukan data tersebut. Pasalnya, jika terlambat dalam melakukan penanganan maka imbasnya akan berdampak ke masyarakat itu sendiri.
"Kami di Pemprov DKI Jakarta perlu mengetahui siapa saja, di mana saja, sehingga kita bisa langsung melakukan tracing. Beberapa hari yang sebelumnya, berkegiatan di mana saja, dengan siapa saja, berkontaknya dengan siapa saja. Itu dikerjakannya oleh Dinas Kesehatan," ungkap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Dia menjelaskan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus berupaya menjangkau data-data tersebut. Hitungan minggu sudah dilakukan demi memantau munculnya isu virus corona di setiap wilayah Ibu Kota.
"Kita selama beberapa minggu ini, itu yang dikerjakan terus. Menjangkau setiap orang yang pernah berinteraksi, yang punya potensi, sehingga mereka dipantau, dites. Tapi kalau kita tidak melakukan itu dengan cepat, maka penyebaran menjadi lebih luas lagi," tutup Anies.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya