Anies Sebut Tak Ada Relaksasi PSBB Jakarta Sebelum Kurva Penularan di Bawah Angka 1
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan tidak ada kelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebelum kurva penularan Covid-19 berada di bawah 1.
Anies menuturkan, hasil epidemiologi menunjukkan bahwa kurva penularan virus Corona di ibu kota sudah di level 1 yang artinya 1 orang menularkan 1 orang. Kurva tersebut terus melandai turun sejak diumumkannya kasus pertama di Indonesia, Maret.
"Jakarta tidak berencana melakukan kebijakan pelonggaran sampai angka reproduction di bawah 1. Jadi kami lakukan rencana pelonggaran bukan berdasarkan bulan apa tapi di bawah 1," kata Anies dalam Live Stream Feast Volume 3, Sabtu (16/5).
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
Mantan Menteri Pendidikan itu juga mengimbau kepada seluruh warga Jakarta tidak euforia dengan adanya wacana pelonggaran PSBB. "Saya ingin sampaikan jangan terbawa wacana pelonggaran," tandasnya.
Dia menambahkan, jika kurva penularan belum berada di bawah angka 1 maka dianggap masih belum aman untuk berkegiatan di luar rumah. Ia mencontohkan adanya 'keliru prediksi' kurva selama masa ramadan. Diyakini, kurva akan mengalami penurunan selama ramadan dari 1 ke angka 0, namun prediksi itu meleset. Penyebabnya, aktivitas warga justru ramai di sore hari.
"Jadi angka 1 ini sudah 2 mingguan lebih ini stagnan karena ternyata masuk bulan puasa turunnya terus ketika bulan puasa enggak turun lagi rupanya bulan puasa sore hari keluar semua dan terjadi pergerakan potensi itu (penularan Covid-19)," kata dia.
Dalam seminggu terakhir, jumlah kasus positif dan kesembuhan di DKI Jakarta cenderung fluktuatif. Kebanyakan, dalam rentang waktu tersebut penambahan kasus baru di Jakarta berada di atas 100 kasus baru.
Merdeka.com merangkum kasus positif pada 8 Mei sebanyak 4.901 kasus dengan jumlah yang sembuh 763 kasus.
Pada 9 Mei, kasus positif bertambah 57, sehingga total orang yang terinfeksi virus ini sebanyak 4.958. Kemudian, untuk kesembuhan bertambah 57, menjadi 767 kasus.
10 Mei, kasus positif infeksi virus Corona sebanyak 5.140 kasus. Angka ini naik 182 kasus dibanding data sebelumnya. Sementara dari data yang tercantum, penambahan pasien sembuh sebanyak 36.
11 Mei, jumlah kasus positif kembali bertambah sebanyak 55 kasus. Semula 5.140 menjadi 5.195 kasus. Jumlah penambahan kasus positif selaras dengan peningkatan jumlah orang yang sembuh yakni 836 orang, atau bertambah 33 orang.
12 Mei, jumlah kasus positif di Jakarta 5.303 kasus. Penambahan kasus jika dibandingkan data sebelumnya bertambah 108 kasus. Untuk kasus sembuh sebanyak 1.262 orang. Dibanding data sebelumnya jumlah kasus pada waktu ini bertambah 426 orang.
13 Mei, tren penambahan kasus di atas 100 masih terjadi. Tercatat, jumlah kasus pada waktu ini sebanyak 5.437 atau bertambah 134 kasus. Sementara jumlah orang yang sembuh pada waktu ini tercatat 1.277 orang atau bertambah 15 orang dibanding data sebelumnya.
14 Mei, penambahan kasus positif sebanyak 180 kasus. Berdasarkan data yang diunggah Pemprov DKI, jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 5.617 sedangkan jumlah yang sembuh sebanyak 1.279 orang, atau bertambah 2 orang sembuh.
15 Mei, penambahan kasus baru turun, tepatnya 80 kasus, sehingga jumlah kasus positif Covid-19 berada di angka 5.697. Sementara jumlah pasien sembuh sebanyak 1.286, atau selisih 7 orang dibanding data 14 Mei.
Dari tren tersebut, temuan kasus baru tertinggi terjadi pada 10 Mei yakni 182 kasus baru, dan 11 Mei menjadi tren penambahan kasus terendah, 55 kasus baru.
Sedangkan jumlah tertinggi pasien yang sembuh terjadi pada 12 Mei yaitu sebanyak 426 orang dan terendah kasus sembuh pada 14 Mei yang hanya 2 orang saja.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya