APBD DKI dipangkas, Rp 800 miliar untuk beli tanah melayang
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri telah mengesahkan APBD DKI Jakarta 2015. Namun, pagu anggaran yang ditetapkan tidak seperti yang diharapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena terjadi penurunan dari Rp 72,9 triliun menjadi Rp 69,28 triliun.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan efisiensi anggaran di beberapa pos. Salah satu anggaran yang dipangkas terkait pembelian tanah dengan tujuan menambah ruang terbuka hijau (RTH).
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar, menilai pengurangan anggaran tidak akan berpengaruh dengan pembelian lahan.
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Di mana Pertamina Hulu Rokan membangun lahan basah? PHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Di mana eksekusi lahan terjadi? Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan 1 hektare dan ruko enam pintu di Jalan Baru, Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12).
-
Apa yang dibudidayakan di lahan 300 hektar milik Rofik? Rofik mengintegrasikan peternakan sapi dengan bisnis pertaniannya. Kini, ia memiliki 300 hektare kebun nanas. Ia menanam nanas dengan cara bergantian agar masa panennya tidak bersamaan.
"Kan gelondongan jadi itu hanya nanti kuantitasnya aja mungkin yang berkurang dari Rp 3,1 triliun menjadi Rp 2,3 triliun. Berarti ada Rp 800 miliar yang disesuaikan," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/4).
Dengan menggunakan sistem gelondongan tersebut, Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki area yang akan dibeli. Sehingga jika tidak berhasil melakukan pembelian pada satu tempat, dapat dipindah.
"Kalau dulukan perlokasi, kalau lokasi ini legal aspeknya tidak bagus dan enggak jadi digunakan maka uang itu mati. Mudah-mudahan dengan demikian bisa tepat jumlah, sehingga SiLPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran)-nya tidak terlalu besar," jelasnya.
Tapi pembelian tanah ini semua bergantung negosiasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan warga. Karena harga yang akan ditawarkan sesuai dengan nilai jual objek pajak (NJOP).
"Masalah luas yang dapat dibebaskan itu nanti akan sangat tergantung NJOP yang berbeda beda. Jadi nanti mana yang bisa dibebaskan," tutup Nandar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APBDP 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah yang diproyeksikan mencapai Rp70,63 triliun.
Baca SelengkapnyaKebijakan penggratisan PBB rumah dengan NJOP di bawah Rp2 miliar diberlakukan oleh Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaHeru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta
Baca SelengkapnyaRencana belanja daerah tersebut terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca SelengkapnyaDPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan soal anggaran Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaRaperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaPras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaPJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak menampik Jakarta butuh anggaran hingga Rp600 triliun untuk bertransformasi menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaHeru menyampaikan, beberapa tahun belakangan lahan eks Jotet tidak lagi dimanfaatkan secara maksimal.
Baca Selengkapnya