Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berbagai cara dilakukan agar Ahok masuk penjara

Berbagai cara dilakukan agar Ahok masuk penjara Ahok. ©2015 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik sepertinya sudah sangat geram dengan sikap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. M Taufik yakin, sebentar lagi Ahok bakal masuk penjara.

"Kita berdoa saja supaya Oktober besok (Ahok jadi) tersangka. Kita lihat saja nanti hasil audit BPK, enggak bisa lepas itu," ujar Taufik, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/9) kemarin.

Taufik menjadi garda terdepan orang yang paling lantang ingin memenjarakan Ahok. Dalam berbagai kesempatan, Taufik yakin Ahok bersalah dan melakukan tindak pidana korupsi.

"Saya meyakini itu permintaan KPK. Karena kalau itu permintaan KPK, maka itu akan diterusin, gitu lho. Pasti itu," ujar Taufik.

Ahok tengah disorot soal pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemprov DKI. Dalam pembelian tanah itu diduga ada yang tak beres seperti hasil audit BPK.

Soal pembelian tanah ini sudah ada yang melaporkan ke KPK. Beberapa pekan lalu, Ahok dilaporkan dari pengamat perkotaan Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah. Dia melaporkan Ahok terkait dugaan korupsi pembelian tanah Rumah Sakit Sumber Waras. Sebelumnya, akibat proyek pembelian lahan itu, laporan keuangan DKI Jakarta tahun 2014 mendapatkan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Ada indikasi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta (Ahok) dan kemungkinan korupsi dalam kasus (pembelian) tanah (RS) Sumber Waras," kata Amir di gedung KPK, dua bulan lalu.

Menurutnya, hasil audit BPK ditemukan indikasi ketidakwajaran dalam pembelian tanah oleh Pemprov DKI. Ada beberapa faktor yang menimbulkan kecurigaan dalam pembelian tanah tersebut.

"Penentuan harga tanah sebesar Rp 755 miliar itu tidak melalui mekanisme penilaian yang wajar tetapi hanya berdasar pertemuan tertutup Gubernur dengan direksi RS Sumber Waras," ujar dia.

"Harusnya lewat proses sosialisasi dan lainnya yang memakan waktu tiga bulan, tapi ini langsung diputus sendiri sama Gubernur dan sehari jadi," tandasnya.

Lalu apa reaksi Ahok? Ahok tak masalah dilaporkan ke KPK. Dia menganggap apa yang dia lakukan soal lahan Sumber Waras sudah benar.

"Transaksi sudah terjadi. Ini ada orang BPK juga yang investigasi. Dia tanya 'gimana kalau anda balikin?' Ya enggak bisa lah. Dalam tata negara sudah terjadi pembelian. Sudah diakta sama dia harus dibeli kembali. Kalau beli kembali, dia maunya harga tahun lalu. Kalau dia beli tahun lalu, boleh enggak kita jual dengan harga tahun lalu? Enggak boleh. Karena nilai tanahnya sekarang sudah naik," kata Ahok, kala itu.

Tak hanya ke KPK, Ahok juga dilaporkan ke Mabes Polri. Kali ini dalam kasus penggusuran Kampung Pulo.

Ahok dilaporkan oleh sejumlah orang yang menamakan dirinya sebagai LawanAhok. Mereka melaporkan Ahok atas dugaan melakukan kekerasan dan memboncengi TNI saat penggusuran warga Kampung Pulo, Jatinegara, terkait proyek normalisasi Kali Ciliwung.

"Ahok dalam suatu kesempatan pernah menyampaikan pernyataan yang menyakiti hati anak bangsa. Dia bilang, 'kita atasi Kampung Pulo, enggak ada lagi sejarah banjir di sana. Syaratnya apa, kita main kasar. Jual otot. Enggak otak. Jakarta enggak perlu otak, otot saja'. Saya bilang, kita taruh tentara saja di situ, kerja sama tentara sudah. Kamu galak-galakkan, galakan kita lah," kata Ketua Lawan Ahok, Tegar Putuhena di Gedung Bareskrim Mabes Polri, beberapa pekan lalu.

"Pernyataan Ahok itu jelas-jelas telah menghina dan melecehkan Rakyat Indonesia dan institusi TNI," sambungnya.

Ahok juga pernah dilaporkan FPI ke Polda Metro. Bahkan dalam 3 kasus sekaligus.

Wakil Ketua Umum DPP FPI KH Ja'far Shodiq mengatakan, Ketiga kasus itu adalah kasus nilai penetapan penyertaan modal penyerahan aset Pemprov DKI kepada BUMD Transjakarta, penyerahan aset Pemprov luas tanah 230 meter untuk apartemen dan pembelian tanah Rumah Sakit Sumber Waras.

"Gubernur DKI tiga kasus, pertama nilai penetapan penyertaan modal penyerahan aset pemprov kepada PT TJ BUMD Transjakarta nilainya Rp 1,6 triliun. Kemudian penyerahan aset Pemprov berupa luas tanah 230 meter apartemen nilai Rp 8,5 miliar, dan pengadaan RS sumber waras, dijual pihak lain sekarang diambil Pemprov awalnya Rp 15 juta sekarang Rp 20 juta per meter," kata Ja'far awal pekan bulan lalu.

Menurut dia, pembelian tanah Rumah Sakit Sumber Waras terjadi penyimpangan. Sebab, laporan audit BPK telah menemukan bukti-bukti kasus tersebut.

"Diduga yang 5 juta ini ada yang main kaki-kaki tangannya. Ujungnya duitnya masuk ke kas daerah, itu (Ahok) yang mulutnya comberan yang bilangnya anti korupsi, data kita diambil dari BPK. Kita sebagai warga Jakarta melaporkan ke Polda," kata Ja'far. (mdk/has)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan

Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Cerita Megawati Ahok Digebuki Saat di Lapas Cipinang
Cerita Megawati Ahok Digebuki Saat di Lapas Cipinang

Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ide Galak Ahok Tolak Hukuman Mati Koruptor Pilih Dimiskinkan
VIDEO: Ide Galak Ahok Tolak Hukuman Mati Koruptor Pilih Dimiskinkan "Biar Makin Sengsara di Penjara!"

Ahok lebih memilih koruptor dimiskinkan dan dihukum penjara seumur hidup

Baca Selengkapnya
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce

Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Digas Ridwan Kamil, Pramono Pamer Sudah Ketemu Anies & Debat Ditemani Ahokers-Anak Abah
VIDEO: Digas Ridwan Kamil, Pramono Pamer Sudah Ketemu Anies & Debat Ditemani Ahokers-Anak Abah

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penjelasan Ahok Sebut Gibran Tak Bisa Kerja: Wakil Cuma Ban Serep
VIDEO: Penjelasan Ahok Sebut Gibran Tak Bisa Kerja: Wakil Cuma Ban Serep

Ahok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Lawan Orang yang Menugasi Jadi Komut Pertamina: Dia Juga Jadikan Saya Narapidana
VIDEO: Ahok Lawan Orang yang Menugasi Jadi Komut Pertamina: Dia Juga Jadikan Saya Narapidana

Di hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik

Baca Selengkapnya