Cerita anak Kp Pulo tinggal di rusun: Gak asyik gak renang di kali
Merdeka.com - Banyak cerita miring dari warga Kampung Pulo yang digusur soal fasilitas di Rusunawa Jatinegara Barat. Rusun itu memang diperuntukkan bagi warga Kampung Pulo yang digusur.
Sebagian keluhan datang dari anak-anak yang biasa akrab dengan permainan alam seperti bola dan mandi di kali.
Husen (12) dan Kamil (13) tidak begitu gembira dengan perpustakaan keliling yang disediakan Pemprov DKI. Mereka hanya sesekali melihat-lihat buku yang dipajang.
-
Bagaimana perpustakaan menarik minat anak? “Kami harus menyenangkan anak-anak saat main di perpustakaan. Di sinilah peran dari pustakawan Perpusnas membantu bagaimana bisa bermain sambil membaca. Karena dunia anak tak bisa lepas dari bermain,“ katanya lagi.
-
Bagaimana komunitas ini mengenalkan buku ke anak-anak? Gambar: Liputan6 Sehari-hari mereka berkeliling dari taman ke taman sembari membawa buku agar anak-anak yang bermain bisa pelan-pelan mengenal bahan bacaan yang disukainya.
-
Bagaimana Hari Kunjung Perpustakaan menumbuhkan minat baca? Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan juga bertujuan untuk menanamkan kebiasaan masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan meningkatkan kegemaran membaca.
-
Apa saja manfaat anak suka membaca? Kebiasaan membaca buku rupanya akan memberikan begitu banyak manfaat bagi mereka. Mulai dari meningkatkan kemampuan bahasa anak, menciptakan kreatifitasan anak hingga meningkatkan hubungan emosional antara ibu atau orang tua dan anak.
-
Kenapa anak-anak diajak keliling kampung? Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
-
Kenapa sekolah jadi tempat menyenangkan buat anak? Tanamkan hal positif tentang sekolah, misalnya banyak teman untuk bermain, hindari memberikan tuntutan berlebihan pada anak,' ujar Vera.
"Nggak asyik di sini. Nggak bisa main bola, nggak bisa berenang di kali, nggak bisa main burung, nggak bisa mancing," papar Husen saat ditemui merdeka.com di rusun itu, Selasa (25/8).
"Iya di sini juga nggak ada lapangan bola, enakan di rumah yang lama," sambung Kamil.
Mereka juga masih tak terbiasa tinggal dengan hunian model rusun. "Nggak biasa tinggal di sini. Nggak bebas," pungkas Husen.
Tapi kebahagiaan justru terlihat di wajah anak-anak lainnya. Mereka senang, bisa menikmati perpustakaan keliling secara gratis.
"Suka sih, ada buku-buku banyak. Bisa baca buku sepuasnya di sini," kata M. Sidiq (12).
Sidiq tidak sendiri, banyak anak-anak pindahan Kampung Pulo lainnya yang ikut menikmati perpustakaan keliling itu. Ada berbagai jenis buku bacaan yang disediakan, mulai dari komik, ensiklopedia, aneka binatang, dan kisah nabi.
"Ini lagi baca buku gambar-gambar binatang, kisah nabi," kata Sidiq.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendikbudristek membagikan buku secara cuma-cuma di Teriminal Kalideres, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPanasnya suhu udara belakangan ini dipicu oleh fenomena El Nino yang membuat musim kemarau sangat kering dan permulaan musim hujan terlambat.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak supaya giat membaca.
Baca SelengkapnyaPerusahaan secara aktif terus berupaya mendukung berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi.
Baca SelengkapnyaKampung Literasi Cinambo memang dibuat secara nyaman agar berliterasi terasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaKumpulan contoh Carpon Sunda yang lucu dan menghibur
Baca SelengkapnyaRumah Rano Karno benar-benar mengesankan, dengan luas lahan hampir 1600 meter persegi.
Baca SelengkapnyaPolri berhasil ‘menyulap’ sebuah kapal layar yang awalnya berfungsi untuk beroperasi menjaga keamanan di perairan jadi perpustakaan.
Baca SelengkapnyaMimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaTak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.
Baca Selengkapnya