Cerita kejamnya Saodah habisi suami sewa pembunuh bayaran
Merdeka.com - Kemarahan Saodah terhadap suaminya Mustain sudah tidak bisa dikendalikan. Selain kesal karena dimadu, Saodah menilai sang suami sudah lepas dari tanggung jawab menafkahi keluarga.
Akhirnya, menghilangkan nyawa pria yang dicintai menjadi solusi. Saodah menghubungi kakak iparnya Hasun. Hasun kemudian berinisiatif menghubungi Panidi, pembunuh bayaran.
-
Siapa yang cerai? Setelah 11 Tahun Bersama, Faby Marcelia dan Revand Narya Kini Diam-diam Cerai
-
Siapa suami Soimah? Sebenarnya, Herwan Prandoko, yang akrab disapa Mas Koko, telah menikahi Soimah selama dua dekade yang lalu.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang menggugat cerai suami mereka? Kabar mengejutkan datang dari dunia selebriti saat Yasmine Ow resmi menggugat cerai Aditya Zoni.
-
Siapa yang mengajukan cerai talak? Cerai talak adalah bentuk perceraian yang hanya dapat diajukan oleh suami. Dalam hal ini, suami berperan sebagai pemohon (penggugat) dan istri sebagai termohon (tergugat). Proses ini dimulai dengan suami mengajukan permohonan cerai ke Pengadilan Agama setempat. Suami harus mencantumkan alasan yang jelas dan sah untuk perceraian tersebut, seperti ketidakcocokan, perselisihan yang berkepanjangan, atau alasan lainnya yang diakui dalam hukum Islam.
-
Siapa yang digugat cerai? Namun, rasa sayang itu berubah menjadi kekecewaan. Reinaldo Martin merasa kecewa setelah istrinya mengajukan gugatan cerai pada 19 Juni 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hasun sendiri mau terlibat karena merasa kasihan Saodah sering kali disakiti. Akhirnya pembunuhan berencana itu dilakukan 25 Januari 2014, di Jalan Bengawan Solo RT 02 RT 01, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Berikut cerita kekejaman Saodah terhadap suaminya:
Bayar pembunuh bayaran Rp 4 juta
Kekesalan Saodah diwujudkan dengan menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya. Panidi mengeksekusi Mustain dengan imbalan uang. "Panidi mengaku dibayar Rp 4 juta oleh Saodah, selain itu biaya hidup dia selama di Jakarta juga akan ditanggung," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara, AKBP Daddy Hartadi, Selasa (11/2).
Pura-pura histeris setelah suami dibunuh
Api cemburu benar-benar membuat Saodah (43) kalap. Agar pembunuhan ini tak terendus, Saodah pura-pura sedih ketika suaminya tewas."Saodah berpura-pura histeris ketika menemukan jasad suami tak lagi bernyawa," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara, AKBP Daddy Hartadi di kantornya, Selasa (11/2). Kemudian, kata Daddy, kepada keluarga dan tetangga yang datang Saodah menuturkan Mustain (44) tewas karena terjatuh. Saat itu tidak ada yang curiga karena Saodah memasang muka sedih."Dia (Saodah) mengatakan bahwa suaminya itu tewas akibat terjatuh dari tangga," katanya.
Saksikan suami dihabisi
Saodah pada Sabtu 25 Januari 2014 menghubungi Hasun untuk segera mengeksekusi suaminya yang masih tertidur. Hastun yang kasian dengan Saodah lalu menghubungi Panidi.Setelah itu, Panidi datang ke rumah korban berpura-pura menjadi seorang pembeli besi. Kemudian, Saodah membangunkan suaminya dan bergegas ke kamar mandi. "Setelah itu korban dipukul beberapa kali oleh Panidi dengan menggunakan batang kayu keras di bagian belakang kepala. Setelah itu, korban diseret ke dalam kamar kamar dan kembali dipukul bertubi-tubi oleh Panidi," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara, AKBP Daddy Hartadi.
Sakit hati dimadu dan ditelantarkan suami
Saodah (43) menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi sang suami, Mustain (44). Selain kesal karena sang suami punya istri muda, Saodah tak terima Mustain tak memberikan nafkah bagi tiga anaknya selama satu tahun lebih. "Saya kesal karena suaminya telah menikah dengan wanita lain dan ingin memberikan rumah untuk istri mudanya tersebut yang tengah hamil 7 bulan," kata Saodah tersebut di Polres Jakarta Utara, Selasa (11/2). "Semenjak dia menikah lagi, saya sudah enggak pernah dikasih uang belanja selama 1 tahun lebih. Anak-anak saya juga diancam diusir dari rumah," kata ibu beranak 3 itu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTersangka memukul kepala suaminya dengan mesin pompa air hingga tewas di tempat.
Baca SelengkapnyaKorban aksi bejat pelaku merupakan dua warga Jalan Muh Yamin Baru Lr 21, Kelurahan Bara-Baraya, Kecamatan Makassar bernama Sabbe (65) dan Tabita (45).
Baca SelengkapnyaPelaku diketahui bernama Nando (25), suami dari korban. Nando tega membunuh istrinya, karena sakit hati disinggung soal ekonomi.
Baca SelengkapnyaBerkhianat pada sang kekasih demi pria lain, hidup cewek ini berantakan.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terhadap istrinya terancam hukuman 15 tahun penjara.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca Selengkapnya