Covid Naik, Jakarta Cukup Tingkatkan Waspada Belum Saatnya Tarik Rem Darurat
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Indonesia perlahan mulai naik. Pemerintah pun sudah mewanti-wanti ancaman gelombang ketiga Covid-19. Terlebih penularan varian Omicron sangat cepat dalam beberapa waktu belakangan ini.
Ketersediaan tempat tidur di rumah sakit kini ikut melonjak.
Pemerintah harus mengambil langkah tegas mencegah penularan covid-19 semakin banyak dan melakukan persiapan dengan matang. Jangan sampai kejadian saat gelombang kedua kembali terjadi. Rumah sakit penuh, stok tabung oksigen susah dan warga sakit sulit mendapatkan perawatan.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Warga pun diminta tidak panik. Pemerintah mengimbau jika tanpa gejala atau gejala ringan bisa isolasi mandiri di rumah dengan memanfaatkan fasilitas telemedicine.
Di Jakarta, tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) juga mengalami peningkatan. Tercatat saat ini BOR rumah sakit di Ibu Kota mencapai 45 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengungkap bahwa penyebab meningkatnya BOR salah satunya disumbang dari pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan turut dirawat.
"Dari 45 persen yang dirawat di rumah sakit sebenarnya masih ada yang ringan dan asimtomatis sekitar 48 persen dari 45 persen (BOR) tadi hampir separuhnya asimtomatis dan ringan," ujarnya.
Widyastuti menerangkan, dahulu memang ada regulasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengizinkan kasus probable dan confirm Covid-19 untuk dirawat. Tetapi sudah ada edaran terbaru bahwa yang dirawat adalah yang mengalami gejala sedang hingga kritis.
Tingkatkan Waspada
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan kenaikan kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta memang perlu diwaspadai. Terlebih terjadi saat imunitas masyarakat sudah lebih baik karena banyaknya vaksinasi.
"Jadi kalau ada lonjakan ini suatu fenomena yang serius. Karena begini perilaku masyarakat kita itu sekarang enggak sedikit-sedikit ke rumah sakit enggak begitu yang jadi kalau ada peningkatan ini fenomena gunung es itu puncak gunung es. Kemudian tenaga medis kita ini jauh lebih berpengalaman, sudah jauh lebih paham tentang Covid dan dari sisi SOP-nya sehingga kesalahan diagnosa juga tidak ada," kata Dicky kepada merdeka.com.
Tenaga medis, lanjut dia, sudah paham pasien Covid yang perlu dirawat dan tidak. Kenaikan ini tentu menjadi masalah serius meskipun saat ini masih bisa dikendalikan.
"Ini harus dipahami penyebabnya diketahui asal-usulnya dan juga harus dicek rujukan itu sudah jalan belum. Apakah di tingkat bawah di primer ini sudah ada fasilitas isolasi karantina terpadu," katanya.
Namun demikian, Dicky memandang saat ini Jakart tak perlu menarik rem darurat atau lockdown. Dirinya sangat tidak merekomendasikan Ibu Kota menerapkan kebijakan tersebut. Dia menyarankan lebih baik membatasi pergerakan dari kelompok rentan.
"Seperti PTM saya sampaikan harus ditunda dulu. Kita jangan tunggu meledak di situ dan sudah telat karena ini berpacu dengan waktu dan kecepatan untuk memutuskan. Jadi sangat penting dan jangan menunggu ada korban," katanya.
Di kesempatan lain, Epidemilog Gilbert Simanjuntak juga menilai Jakarta tak perlu menarik rem darurat. Menurut dia, varian omicron tidak se-mematikan delta meski lebih cepat menular.
"Karena tingkat kematian sangat rendah, dan angka yang sakit sangat mungkin melebihi angka yang tercatat karena gejalanya bisa tidak terdeteksi, maka kita sikapi saja secara rasional," katanya.
Artinya, kata dia, masyarakat tidak perlu takut berlebihan tetapi tetap waspada. Kalaupun terinfeksi, artinya tes antigen positif, sebaiknya tidak usah ke rumah sakit jika memiliki gejala ringan.
"Gejalanya seperti flu biasa yang sejak dulu kita kenal," katanya.
Data Terakhir di DKI
Untuk diketahui, Data terakhir, Kamis 27 Januari, kasus aktif di Jakarta mencapai 16.991 kasus. Data yang disampaikan Dinas Kesehatan juga mencatatkan tempat tidur bagi pasien di rumah sakit rujukan Covid telah terpakai 45 persen. Mengutip data dari yankes.kemkes.go.id, masyarakat dapat mengetahui jumlah ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan rumah sakit secara real time melaporkan kondisi ketersediaan tempat tidur melalui situs tersebut. "Seharusnya tetap update, mereka (rumah sakit) yang entry langsung jadi datanya real time dari mereka," kata Nadia.
Berikut rincian tempat tidur khusus pasien Covid-19 di ruang IGD;
RSUP Fatmawati tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Medistra tersedia 6 bed, RSPI Sulianti Saroso tersedia 5 bed, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tersedia 3 bed, Rumah Sakit Kanker Dharmais tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama tersedia 5 bed.
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional tersedia 6 bed, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita tersedia 3 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Tanah Abang tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Cinta Kasih Tzu Chi tersedia 12 bed.
Rumah Sakit Umum Puri Indah tersedia 15 bed, Rumah Sakit Umum Murni Teguh Sudirman Jakarta tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Adhyaksa tersedia 16 bed, Rumah Sakit Umum Santo Carolus tersedia 8 bed, Rumah Sakit Umum Tzu Chi Hospital tersedia 1 bed, Rumah Sakit Umum Pelabuhan Tanjung Priok tersedia 3 bed, Rumah Sakit Umum Suyoto Pusrehab Kemhan tersedia 13 bed.
Rumah Sakit Ukrida tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta tersedia 1 bed, Rumah Sakit Ketergantungan Obat tersedia 1 bed, Rumah Sakit Umum Yadika tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Taman Sari tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Hermina Jatinegara tersedia 13 bed.
Rumah Sakit Umum Zahirah tersedia 1 bed, Rumah Sakit Umum Budi Kemuliaan tersedia 7 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang tersedia 10 bed.
Rumah Sakit Umum PHD Gatot Subroto tersedia 10 bed, Rumah Sakit Umum Pekerja tersedia 10 bed, Rumah Sakit Umum Pluit tersedia 3 bed, Rumah Sakit Umum Graha Kedoya tersedia 3 bed, Rumah Sakit Umum Kramat 128 tersedia 4 bed, Rumah Sakit Umum Jakarta tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa tersedia 4 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Pelni Petamburan tersedia 63 bed.
Rumah Sakit Umum Daerah Tugu Koja tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Columbia Asia Pulomas tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Andhika tersedia 7 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Pademangan tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Islam Jakarta Cempaka Putih tersedia 15 bed, Rumah Sakit Umum Pertamina Jaya tersedia 5 bed.
Rumah Sakit Umum Husada tersedia 6 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng tersedia 15 bed, Rumah Sakit Umum Pusat Pertamina tersedia 23 bed, Rumah Sakit Umum Mitra Keluarga Kalideres tersedia 4 bed, Rumah Sakit Umum Dokter Abdul Radjak tersedia 6 bed.
Rumah Sakit Umum Menteng Mitra Afia tersedia 2 bed, Rumah Sakit UKI tersedia 12 bed, Rumah Sakit Umum Akademik Atma Jaya tersedia 13 bed, Rumah Sakit Umum Prikasih tersedia 1 bed, Rumah Sakit Umum Pondok Indah tersedia 6 bed, Rumah Sakit Umum Alia tersedia 8 bed.
Rumah Sakit Umum Harum tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Pantai Indah Kapuk tersedia 8 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Pesanggrahan tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Koja tersedia 20 bed, Rumah Sakit Umum Petukangan tersedia 4 bed, Rumah Sakit Umum Mitra Keluarga Kelapa Gading tersedia 2 bed.
Rumah Sakit Umum Ciputra Hospital Citragarden City tersedia 7 bed, Rumah Sakit Darurat Covid Wisma Atlet tersedia 36 bed, Rumah Sakit Umum Bina Sehat Mandiri tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Kartini tersedia 4 bed, Rumah Sakit Umum Gading Pluit tersedia 6 bed, Rumah Sakit Umum Primaya Evasari Hospital tersedia 4 bed.
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu tersedia 18 bed, Rumah Sakit EMC Pulomas tersedia 2 bed, Rumah Sakit Umum Yarsi tersedia 9 bed, Rumah Sakit Umum Daerah Cempaka Putih tersedia 5 bed, Rumah Sakit Umum Hermina Kemayoran tersedia 4 bed.
Sementara tempat tidur IGD di rumah sakit berikut telah penuh;
Rumah Sakit Umum Daerah Matraman, Rumah Sakit Prima PGI Cikini, Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit, Rumah Sakit Umum Yadika, Rumah Sakit Umum Mulyasari, Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan, Rumah Sakit Umum Daerah Sawah Besar.
Rumah Sakit Umum Premier Jatinegara, Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah, Rumah Sakit Umum MMC, Rumah Sakit Umum Hermina Podomoro, Rumah Sakit Umum Satya Negara, Rumah Sakit Umum Islam Jakarta Utara, Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan, Rumah Sakit Umum Duta Indah, Rumah Sakit Umum Bhakti Mulia.
Rumah Sakit Umum Siloam Hospital Kebon Jeruk, Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing, Rumah Sakit Umum Mitra Kemayoran.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya