Di MK, Ahok bilang 'Jangan pilih saya kalau ada yang lebih baik'
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, dirinya sering mensosialisasikan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) pada setiap moment-moment yang ada. Tak ketinggalan pula, Ahok minta warga Jakarta untuk tidak memilih dirinya di Pilgub DKI Jakarta jika ada calon yang lebih baik darinya.
"Saya udah seperti orang yang mensosialisasikan UU Pilkada. Bahkan kalau saya pidato-pidato ke tempat peresmian acara. Saya selalu sampaikan, kalau ada yang lebih baik dari saya, jangan pilih saya, anda harus pilih terbaik dari yang terbaik," kata Ahok usai menjalani persidangan di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (31/8).
Ahok mengaku, sebelum mengajukan permohonan uji materi, dia mempelajari terlebih dahulu pengujian Undang-Undang (PUU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada terkait kewajiban cuti kampanye bagi petahana melalui website resmi MK.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa arti Pilkada? Pilkada adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
"Jadi kita mau mengajukan apa, kita tinggal pelajari saja, di websitenya MK itu, ada enggak orang yang perorangan merangkap gubernur dan melakukan judicial review, pengujian materi, ternyata kita ketemu," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan, dirinya mempelajari dari kasus sebelumnya, yakni kasus Gubernur Lampung, Sjachroedin Zainal Pagaralam. Yang mana diketahui, perkara yang diajukan Sjachroedin ternyata diterima oleh MK.
"Gubernur Lampung, Pak Sjachroedin langsung kita pelajari. Kita lihat bagaimana gubernur Lampung bisa diterima. Kita tulis, 'saya sebagai warga negara yang saat ini sedang menjabat sebagai gubernur' nah contek aja," papar Ahok.
Diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali memenuhi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) atas uji materi atas Undang-undang Pilkada yang mengharuskan calon petahana cuti.
Ahok mengaku sudah melengkapi berkas sesuai permintaan majelis hakim, seperti penjelasan mengenai konstitusi yang diderita akibat cuti, lalu apa yang menyebabkan adanya pertentangan UU Pilkada dengan UUD 1945.
"Sidang kedua besok jam 14.00 WIB abis makan siang. Kan sudah masukin lagi, sudah perbaikan kemarin, saya mesti bacain lagi nih yang dielaborasi apa, saya bacain aja," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/8).
Baca juga:
Ahok: Kalau ada yang lebih baik, rugi pilih saya!
Gugat aturan cuti, Ahok kembali disidang
Berkas diperbaiki, Ahok ngaku dipilih rakyat sehingga tak perlu cuti
Ahok anggap kewajiban cuti kampanye bagi petahana langgar UUD 1945
Untuk menang gugatan cuti di MK, Ahok contek kasus gubernur Lampung
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSanksi itu mengancam pihak mengajak tidak mencoblos terlebih mengiming-imingi atau memberi uang kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca Selengkapnya