Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Pemadanan Data Anak Terdampak Pandemi Covid-19

DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Pemadanan Data Anak Terdampak Pandemi Covid-19 Gedung Baru DPRD DKI Jakarta. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo mendesak, Pemprov DKI Jakarta mempercepat pemadanan data anak-anak terdampak pandemi Covid-19. Menurutnya, anak-anak memiliki risiko tinggi mengalami putus sekolah sebagai dampak pandemi.

"Mendorong percepatan pemadanan data oleh Dukcapil untuk mendata anak yang berisiko putus sekolah akibat pandemi Covid-19, bukan hanya untuk anak yang orangtuanya merupakan tenaga kesehatan," katanya kepada merdeka.com, Senin (23/8).

Dia menyatakan, dorongan agar Pemprov bergegas memberikan perlindungan kepada anak-anak terdampak Covid-19 khususnya yang menjadi yatim atau piatu ataupun yatim piatu, telah disampaikan dalam rapat pertanggungjawaban pelaksanaan APBD bersama dengan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra), dan jajaran SKPD.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, Ara juga mendorong permudahan pendaftaran KJP dan KJMU untuk pelajar terdampak yang tengah bersekolah atau baru memulai sekolah/kuliah.

"Hal ini juga selaras dengan adanya Peraturan menteri Sosial no 3 tahun 2021 yang menyatakan bahwa pendaftaran DTKS dapat dilakukan sebulan sekali," ujar politikus PSI itu.

Ia pun menyarankan Pemprov agar menerapkan program Kolaborasi Sosial Skala Besar (KSBB) bersama dengan pihak swasta dalam pemberian bantuan akomodasi, serta bantuan pendidikan kepada anak-anak terdampak, agar tidak putus sekolah/kuliah.

Perlindungan yang diharapkan diberikan oleh Pemprov tidak hanya sebatas pendidikan, melainkan dari sisi kesejahteraan dan beberapa aspek lainnya. Sebab menurutnya, di DKI Jakarta usia produktif dengan rentang usia 19-58 tahun menempati usia dengan kasus positif, suspek dan kontak erat tertinggi.

"Kemungkinan dampak ekonomi tingkat keluarga besar terjadi, baik orangtua harus melakukan isolasi akibat terpapar, dan bahkan tidak sedikit yang meregang nyawa," jelasnya.

Komisi E, imbuhnya, turut membantu Dinas Pendidikan dan Dukcapil untuk melakukan pemadanan data pelajar yang ditinggalkan oleh orangtuanya akibat pandemi Covid-19.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan perlindungan yang diberikan Pemprov DKI terhadap anak-anak yatim piatu dampak pandemi Covid-19, akan dilakukan secara berjenjang dan cermat.

Tuty mengatakan, Pemprov DKI akan terlebih dahulu memastikan anak-anak yatim piatu, dampak dari pandemi, masih memiliki wali untuk mencukupi kebutuhan mereka.

"Pemprov DKI Jakarta hadir dengan memastikan ada anggota keluarga lain dari anak tersebut yang menjadi wali atau pengasuh anak-anak tersebut," kata Tuty kepada merdeka.com, Senin (23/8).

Dia menambahkan, jika kebutuhan anak-anak terdampak pandemi belum terpenuhi baik dari sisi pendidikan, kesejahteraan, dan keamanan, Dinas PPAPP akan menempatkan diri sebagai jembatan antara anak dengan dinaa terkait. Sebab menurutnya, penanganan anak-anak dampak pandemi membutuhkan koordinasi antar SKPD di Pemprov DKI.

Misalnya, sebut Tuty, Dinas Pendidikan memiliki tanggung jawab jika anak-anak terdampak pandemi Covid-19 tidak memiliki kemampuan dalam hal pendidikan. Dinas sosial, memiliki tanggung jawab dalam hal kesejahteraan, dan dinas-dinaa lain yang berhubungan keamanan para anak yatim piatu dampak pandemi.

"Kami juga membantu pemenuhan hak tersebut dengan memastikan sudah memiliki identitas, akses pada pendidikan dan kebutuhan dasar lainnya. Bila ada yang belum terpenuhi, DPPAPP bantu mengkoordinasikannya ke perangkat daerah terkait atau berkolaborasi dengan pihak-pihak yang dapat mendukung," jelasnya.

Hingga saat ini, belum ada data tetap jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu atas dampak pandemi Covid-19. Tuty menuturkan, hal ini disebabkan angka kematian di Jakarta saat pandemi masih sangat tinggi.

"Saat ini sedang menghimpun data anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19 dari Dinas Kesehatan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dan Perangkat Daerah lainnya untuk dikrostabulasi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Mengingat datanya terus berubah dan jumlah yang meninggal karena Covid di DKI Jakarta sangat banyak, maka saat ini masih finalisasi pemadanan data untuk nanti diverifikasi ke lapangan," pungkasnya. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PPDB Jakarta 2024 Dibuka, Berikut Jadwal, Link Pendaftaran dan Kuotanya
PPDB Jakarta 2024 Dibuka, Berikut Jadwal, Link Pendaftaran dan Kuotanya

Pendaftaran dimulai dengan pembuatan akun oleh calon peserta didik.

Baca Selengkapnya
Membedah KJMU, Program Pemprov DKI yang Bikin Was-Was Mahasiswa
Membedah KJMU, Program Pemprov DKI yang Bikin Was-Was Mahasiswa

Pemprov DKI Jakarta diisukan mencoret sejumlah nama mahasiswa dari keluarga miskin sebagai peserta Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Baca Selengkapnya
85 Pelajar Ikut Demo Kawal Putusan MK di DPR, Terancam KJP Dicabut?
85 Pelajar Ikut Demo Kawal Putusan MK di DPR, Terancam KJP Dicabut?

Disdik DKI Jakarta sejauh ini pihaknya belum menentukan sanksi bagi para pelajar yang ikut demo.

Baca Selengkapnya
Kabar Baik untuk Warga Jakarta, Bansos KJP Plus Cair Pekan Ini!
Kabar Baik untuk Warga Jakarta, Bansos KJP Plus Cair Pekan Ini!

Namun Pemprov DKI belum merinci berapa nilai pencairan KJP kali ini

Baca Selengkapnya
Heru Budi Ungkap Nasib Data 4.000 Guru Honorer yang Diberhentikan
Heru Budi Ungkap Nasib Data 4.000 Guru Honorer yang Diberhentikan

Ada data guru honorer yang belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Baca Selengkapnya
Orang Tua Tak Perlu Panik Bila PPDB Online Gangguan, Ini Solusi yang Disediakan Disdik DKI
Orang Tua Tak Perlu Panik Bila PPDB Online Gangguan, Ini Solusi yang Disediakan Disdik DKI

Orang tua CPDB diimbau tak panik saat melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, KJP Plus Gelombang 2 Dicairkan Pekan Depan
Kabar Gembira, KJP Plus Gelombang 2 Dicairkan Pekan Depan

Setidaknya terdapat 130.101 data calon penerima KJP Plus yang diverifikasi ulang pada tahap I gelombang kedua ini.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jakarta Cairkan KJP Plus pada 460.143 Penerima
Pemprov Jakarta Cairkan KJP Plus pada 460.143 Penerima

Penerima KJP adalah warga DKI yang memang benar-benar dari golongan tidak mampu

Baca Selengkapnya
Wamendagri Bima Arya Sebut 1,5 Juta Pemilih Pemula Belum Rekam e-KTP Jelang Pilkada 2024
Wamendagri Bima Arya Sebut 1,5 Juta Pemilih Pemula Belum Rekam e-KTP Jelang Pilkada 2024

Dia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.

Baca Selengkapnya
Ramai Isu Pemprov DKI Cabut KJMU, Begini Penjelasan Heru Budi
Ramai Isu Pemprov DKI Cabut KJMU, Begini Penjelasan Heru Budi

Bantuan sosial biaya pendidikan bersifat selektif dan tidak terus-menerus.

Baca Selengkapnya
Warga Terdampak Penonaktifan NIK KTP DKI Tetap Bisa Daftarkan Anak PPDB, Ini Syaratnya
Warga Terdampak Penonaktifan NIK KTP DKI Tetap Bisa Daftarkan Anak PPDB, Ini Syaratnya

Disdik DKI Jakarta membuka pendaftaran PPDB 2024 secara daring jenjang SD hingga SMA pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Permudah Masyarakat Dapat Dokumen, Akses Layanan Dukcapil DKI Diminta Diperluas
Permudah Masyarakat Dapat Dokumen, Akses Layanan Dukcapil DKI Diminta Diperluas

Dukcapil DKI Jakarta sudah mempunyai aplikasi Alpukat Betawi dan Dariku Untukmu.

Baca Selengkapnya