Enaknya Ahok diusung PDIP, tak punya KTA dan tak sekolah partai
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya memutuskan untuk mendukung petahana Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI 2017. Hasil ini diputuskan setelah rapat pleno petinggi DPP PDIP di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.
"Pengumuman kami adakan bersama-sama untuk menunjukkan tanggung jawab kepartaian kami ke seluruh Indonesia. Menyiapkan pemimpin proses melekat di partai," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/9) malam.
Hasto mengatakan, dalam kesempatan ini PDIP mengumumkan 101 pasangan Pilkada serentak dari mulai wali kota, bupati sampai gubernur. Hasto mengumumkan calon kepala daerah mulai dari Timur, hingga Barat.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnamakita minta Pak Ahok ke kittahnya. Sebagai calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat," ucap Hasto.
Perjalanan Ahok diusung PDIP terbilang mulus. Ahok diketahui tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Dengan tegas pula, Ahok juga tak akan gabung menjadi kader partai yang berjargon partainya wong cilik ini.
"Enggak, enggak jadi kader," kata Ahok.
Saat sidang pleno di rumah Megawati, Ahok banyak mendapatkan masukan-masukan atau kritikan. PDIP keberatan dan menganggap Ahok terlalu banyak bicara.
"Ya, terlalu banyak ngomong. Maksudnya itu beberapa DPP juga menyampaikan, keberatan mereka dengan sikap saya selama ini. Jawab macam-macam kan juga bisa buat mereka kesel," jelas Ahok.
Selain tak punya KTA, Ahok juga diketahui tidak mengikuti sekolah partai yang telah dilaksanakan PDIP beberapa hari di Depok. Sekolah partai ini diikuti oleh semua calon kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada serentak 2017.
Langkah Ahok mengantongi tiket dukungan PDIP terbilang mulus. Mantan Bupati Belitung Timur ini membantah adanya kontrak politik dengan PDIP yang telah mengeluarkan rekomendasi dukungannya.
"Kata siapa? Ah, sudah lah. Aku, Bu Mega sama Taufik Kiemas enggak pernah minta mahar. Mereka tahu saya enggak punya duit," jelas Ahok.
Pemilihan pasangan Ahok-Djarot diakui Hasto telah melewati berbagai pertimbangan. Seperti dengan calon kepala daerah di wilayah lainnya.
"Ya tentu saja keputusan diambil pada hari-hari terakhir ini dan itu setelah melakukan berbagai pertimbangan-pertimbangan," kata Hasto.
Saat ditanya alasan tak mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Hasto mengelak. Dia berdalih, kadernya Djarot menduduki posisi calon wakil Gubernur DKI.
"Pak Djarot kan sebagai kader PDIP menjadi wakil gubernur," ucap Hasto.
Adapun alasan Djarot tak dijadikan calon gubernur yakni DPP melihat Ahok-Djarot sebagai pimpinan DKI yang telah menyatu dan serasi. Keduanya akan saling mengisi dan bekerja sama untuk memajukan Jakarta.
Sedangkan Ketua DPP PDIP Desmond J Mahesa mengatakan, pihaknya telah memprediksi bila PDIP mengusung Ahok. Bahkan dia menyebut dipilihnya Ahok membuktikan adanya 'deal' politik dengan penunjukan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.
"Saya sudah by feeling ini soal deal kekuasaan saat BG saja, ini cuma pembuktian saja," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9).
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca Selengkapnya