Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Foto di spanduk Agus-Sylvi, 63 petugas PPSU akhirnya batal dipecat

Foto di spanduk Agus-Sylvi, 63 petugas PPSU akhirnya batal dipecat Isnawa Adji. ©2016 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Sebanyak 63 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau dikenal dengan pasukan oranye dikenakan sanksi skorsing karena bersikap tidak netral dalam Pilkada DKI Jakarta. Mereka kedapatan ikut kampanye pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus-Sylvi.

Hari ini, Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, melakukan tatap muka dengan mereka. Turut hadir Kepala Dinas Kebersihan, Isnawa Adji.

Di awal pertemuan, Isnawa mengaku puluhan anak buahnya itu sempat curhat tentang nasib mereka yang dikenakan sanksi.

"Banyak yang ngadu sampai nangis-nangis dan bilang kok dampaknya bisa begini sampai diskors," kata Isnawa, di Kantor Dinas Kebersihan, Cililitan, Jakarta Timur, Selasa (13/12).

Setelah itu, giliran Sumarsono mengadakan tanya jawab dengan 63 pekerja PPSU tersebut. Mereka diminta memperkenalkan diri dan ternyata meski kerja di PPSU Kemayoran, tempat tinggal mereka tersebar di beberapa daerah.

"Wah ternyata rumahnya nyebar ya tidak semua di Johor Baru," kata Sumarsono.

Setelah itu, Sumarsono meminta salah satu PPSU menjelaskan kenapa merek di-skors.

"Saya ingin bertanya, satu orang menjelaskan alasan mengapa di-skors? Yang bisa menjawab akan dipekerjakan kembali dengan cepat," kata Sumarsono.

"Saya mewakili teman-teman pasukan orange kecamatan Johor Baru kita tau kita melakukan kesalahan dengan foto pasangan calon nomor urut satu," kata salah satu PPSU.

Dikatakan dia, pria yang memotret mereka semula berjanji tidak akan menyebarluaskan. Namun ternyata ramai di media, hingga mereka di-skors.

Mendengar penjelasan itu, Sumarsono kemudian bertanya siapa saja yang masih ingin bekerja, semua langsung mengacungkan jari.

"Sesungguhnya kami sangat setia kepada dinas kebersihan. Dari awal sampai saat ini kita tetap setia," kata salah satu pasukan orange.

Kemudian Sumarsono menanyakan masa kerja setiap pasukan. Paling lama ada yang sudah 10 tahun dan minimal baru dua tahun.

"Saya kira yang penting pemahaman yang pertama skorsing ini sesuai UU No 10 Tahun 2016 yang tegas dan penugasan saya sebagai Plt Gubernur," kata Sumarsono.

Ditegaskannya, hukuman ini bentuk ketegasan agar PNS tak berpartisipasi dalam pilkada DKI 2017 mendatang. Terkait yang dilakukan PPSU, sebenarnya tak etis apalagi terlihat mereka tidak tertekan. Padahal jelas-jelas tidak boleh.

"Hukumannya pemecatan dan pemberhentian termasuk PNS dan orang yang bekerja dan dibiayai oleh APBD. Termasuk pasukan orange karena di dada kiri dan tangan kiri ada simbol pemda. Berarti anda juga unsur pemda dan berarti harus netral. Apalagi sampai difoto selfie dan terlihat seneng difoto, harusnya diberhentikan. Tapi saya punya hati," ungkapnya.

Akhirnya dengan beberapa pertimbangan, Sumarsono memutuskan untuk tidak sampai memberhentikan pasukan orange.

"Ini yang bujang cuma dua orang yang lain udah nikah punya beban nafkah, makanya ya sudah tidak sampai diberhentikan," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu
Belasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu

Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat pleno yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut.

Baca Selengkapnya
Pesan Penting Menteri Basuki ke PNS PUPR soal Pilihan Presiden Selanjutnya
Pesan Penting Menteri Basuki ke PNS PUPR soal Pilihan Presiden Selanjutnya

Basuki menekankan bahwa dia tidak akan memberikan arahan para PNS di kementeriannya untuk memilih pasangan calon tertentu.

Baca Selengkapnya
Viral ASN Boyolali Diperintah Pilih Ganjar, PDIP: Kita Bagaimana Beri Instruksi PNS?
Viral ASN Boyolali Diperintah Pilih Ganjar, PDIP: Kita Bagaimana Beri Instruksi PNS?

Viral video Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Boyolali mengaku diperintah untuk memenangkan PDIP dan Ganjar.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Putuskan ASN Pemkot Bekasi Pamer Kaus Bola Nomor Dua Bukan Pelanggaran Pemilu
Bawaslu Putuskan ASN Pemkot Bekasi Pamer Kaus Bola Nomor Dua Bukan Pelanggaran Pemilu

Kepastian tidak ditemukan pelanggaran Pemilu setelah Bawaslu memeriksa 11 ASN, Bank BJB dan Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Baca Selengkapnya
Poster Ganjar Dicopot Satpol PP, PPP: Aparat Tak Netral akan Memicu Kerusuhan
Poster Ganjar Dicopot Satpol PP, PPP: Aparat Tak Netral akan Memicu Kerusuhan

PPP mengingatkan, aparat yang tidak netral atau memihak salah satu paslon pemilu akan memancing kerusuhan atau gesekan di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Spanduk Bergambar Sekda Depok Dicopot Satpol PP, Karena Jadi Kandidat Pilkada?
Spanduk Bergambar Sekda Depok Dicopot Satpol PP, Karena Jadi Kandidat Pilkada?

Padahal spanduk itu hanya bertuliskan ‘Selamat Ngubek Empang, Biar Pada Senang’.

Baca Selengkapnya
Reaksi Presiden Jokowi Fotonya Dicopot di Kantor DPD PDIP Sumut
Reaksi Presiden Jokowi Fotonya Dicopot di Kantor DPD PDIP Sumut

Momen foto Presiden Jokowi yang tidak terpajang itu diketahui saat Edy Rahmayadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran bacalon gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Masa Tenang Pemilu 2024, Alat Kampanye yang Bikin Kumuh Mulai Dicopoti
FOTO: Masa Tenang Pemilu 2024, Alat Kampanye yang Bikin Kumuh Mulai Dicopoti

Berbagai atribut kampanye yang bertebaran dan menyebabkan pemandangan kota terlihat kumuh akhirnya mukai ditertibkan.

Baca Selengkapnya
Curhat Mantan Anggota KPPS Dipecat Gara-Gara Video Dukung Prabowo, Orangtuanya Terdampak
Curhat Mantan Anggota KPPS Dipecat Gara-Gara Video Dukung Prabowo, Orangtuanya Terdampak

Wanita tersebut bernama Helmi Herawati yang kini tak lagi sedih

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar

Polda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Jaga Netralitas, PNS Kementerian ESDM Dilarang Like dan Share Postingan Kampanye di Sosial Media
Jaga Netralitas, PNS Kementerian ESDM Dilarang Like dan Share Postingan Kampanye di Sosial Media

Kementerian ESDM tidak akan mentoleransi PNS yang aktif berpolitik mendukung salah satu calon presiden atau wakil presiden 2024.

Baca Selengkapnya