Ini anggaran pengadaan buku di APBD 2014 yang dicurigai Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah menyinggung anggaran pengadaan buku dalam APBD DKI Jakarta 2014. Bahkan dia pernah menduga anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Rina Aditya Satika memperoleh keuntungan dalam anggaran tersebut.
Rina adalah anak Kepala Seksi Sarana dan Prasaran Sudin Pendidikan Jakarta Selatan Alex Usman, yang banyak disebut-sebut terlibat dalam penggelembungan proyek Uninterruptible Power Supply (UPS) di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Tidak tahu saya, tidak kenal dia. Baru kali ini, saya tahu ada Alex Usman. Sayapun dahulu tidak tahu Rina anaknya Alex," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengaku pernah berjumpa dengan Rina saat jadi calon anggota dewan. Bahkan, dalam pertemuan itu, Rina memintanya untuk memberi kata pengantar pada salah satu bukunya, 'Perempuan Betawi menyusui hingga tokoh' dan 'Urban Batavia Urban Jakarta'.
Menindaklanjuti pernyataan tersebut, merdeka.com mencoba mencari anggaran pengadaan buku dalam draf APBD DKI Jakarta 2014. Hasilnya, ditemukan ada sekitar 197 mata anggaran, dan totalnya mencapai Rp 440.378.365.000.
Berikut beberapa mata anggaran yang memiliki nilai fantastis:
1. Pengadaan buku kelas VII dan VII bagi siswa dan guru diajukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta senilai Rp 69.960.549.000
2. Pengadaan buku kelas X dan XI SMA bagi siswa dan guru diajukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta senilai Rp 34.328.825.000
3. Pengadaan buku Dari Delman Menuju MRT untuk SMP diajukan oleh Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur senilai Rp 600.000.000
4. Pengadaan buku Jakarta Dulu Rawa Kini Menara untuk SMP diajukan oleh Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur senilai Rp 600.000.000
5. Pengadaan buku Dari Delman Menuju MRT untuk SD diajukan oleh Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur senilai Rp 846.000.000
6. Pengadaan buku kelas X dan XI SMK bagi siswa dan guru diajukan oleh Dinas Pendidikan senilai Rp 29.108.596.00
7. ? Pengadaan Buku Siap Layan diajukan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah senilai Rp 5.000.000.000
8. Pengadaan Buku Perpustakaan untuk 83 Gedung Sekolah Tingkat SD diajukan oleh Dinas Pendidikan senilai Rp 19.555.000.000
9. Pengadaan Buku Perpustakaan untuk 42 Gedung Sekolah Tingkat SLTA diajukan oleh Dinas Pendidikan senilai Rp 15.431.000.000
10. Pengadaan Buku Panduan Bisnis Jakarta diajukan oleh UPT Pengembangan dan Pelayanan Informasi Pariwisata senilai Rp 5.000.000.000
Sebelumnya, merdeka.com juga pernah mencari anggaran peningkatan mutu kelas. Hasilnya tercatat ada sekitar 33 program, senilai Rp 148.500.000.000 untuk merealisasikannya.
Sedangkan, perhitungan yang dilakukan untuk anggaran pengelolaan dan pengadaan pohon menghabiskan anggaran sekitar Rp 135.188.040.658. Sedangkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta mendapatkan anggaran Rp 2,44 triliun dalam APBD DKI Jakarta 2014.
Lalu perhitungan yang dilakukan, anggaran pengadaan tong sampah menghabiskan anggaran senilai Rp 38.854.373.225. Sedangkan Dinas Kebersihan DKI Jakarta mendapatkan anggaran Rp 2,3 triliun dalam APBD DKI Jakarta 2014.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.
Baca SelengkapnyaKPK telah menetapkan SW sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo sebesar Rp2,7 miliar.
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.
Baca SelengkapnyaAhmad Mudhlor Ali akan diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka lain
Baca SelengkapnyaAdapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.
Baca SelengkapnyaPenyitaan tersebut adalah bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi dan konflik kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaLedia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Baca SelengkapnyaTerbit juga sempat terseret pada kasus tewasnya penghuni kerangkeng manusia.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif ASN
Baca SelengkapnyaPT IMS pada tahun 2016 dan 2017 lalu melaksanakan pengerjaan atau produksi proyek dari PT INKA tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca Selengkapnya