Karut-marut pengadaan Transjakarta Rp 1 M jadi Rp 3 M
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mendapatkan laporan dari inspektorat mengenai kecurangan dalam pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Di mana kecurangan terjadi pada prosedur lelang pengadaan bus.
Secara administrasi, pengadaan bus ini tidak ada kejanggalan. Namun dari dokumen-dokumen itulah maka ditemukan kecurangan. Mulai dari harga yang terjadi lonjakan dan juga penentuan pemenang tender.
"Dari China harganya 1 miliar, di sini dijual 3 miliar itu urusan berwajib. Kita justru kalau baca dokumennya, ini yang menang itu China. Sudah kelihatan dong," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (19/2).
-
Kenapa ratusan bus Transjakarta dihapus? Bukan karena terbengkalai, melainkan 417 bus Transjakarta itu disebut telah habis pemakaiannya. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bus tersebut sudah selesai masa pakainya oleh PT Transjakarta dan diusulkan dihapus dari aset. "Artinya, keseluruhan bus ini sudah selesai masa pakainya, maka ini diusulkan untuk dihapuskan," kata Kadishub.
-
Bagaimana bus dibuat unik? Gambar-gambar yang menarik seringkali ditempatkan di sisi samping atau belakang bodi bus.
-
Kenapa STNK palsu tidak terdaftar? 'Karena tidak terdaftar di data base yang ada di Korlantas Mabes Polri,' ujar dia.
-
Apa saja barang yang dibawa oleh bus? Bus menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat. Biasanya digunakan untuk mengangkut penumpang, jika ada barang akan ditempatkan di bagasi. Namun, terdapat sopir bus yang nekat membawa muatan berlebihan. Kasur dan jerigen diletakkan di atas atap bus. Selain itu, ada juga sejumlah motor yang digantung di belakang bus.
-
Bagaimana bus mengangkut barang? Kasur dan jerigen diletakkan di atas atap bus. Selain itu, ada juga sejumlah motor yang digantung di belakang bus.
-
Bagaimana Transjakarta dihapus dari aset? Setelah Bus Transjakarta dihapus dari aset Pemprov DKI, artinya armada tersebut sudah selesai secara administrasi.
Pemprov DKI Jakarta ingin menjadi bus Transjakarta dan BKTB sebagai moda transportasi massal. Bahkan tahun 2014, rencananya akan membeli 4.000 bus. Tapi dalam pengadaan pertama bus yang dipesan sudah cacat. Sebab belum ada seminggu digunakan, bus sudah ada yang berkarat pada bagian mesin dan komponen micro.
Pasalnya bus yang didatangkan pada awal tahun 2014 ini sudah ada sekitar 656 bus. Dimana terdiri dari 346 BKTB dan 346 bus Transjakarta. Belum ada sebulan digunakan ternyata 10 BKTB dan 5 bus Transjakarta mengalami berkarat.
Berikut karut marut pengadaan Transjakarta Rp 1 M jadi Rp 3 M:
Belum seminggu operasi, bus sudah karatan dan rusak
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mendatangkan 3000 bus pada tahun ini. Namun beberapa bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang belum genap seminggu diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) sudah nampak rusak dan karatan.Bus tersebut dibeli menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) geram karena masukan yang dia berikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, selaku penyelenggara tender tidak dihiraukan. Seperti mementingkan kualitas bus yang akan dibeli.
Inspektorat temukan kecurangan dalam pengadaan bus
Kasus pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang berkarat masih terus didalami. Inspektorat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menemukan kecurangan dalam proses pengadaan bus tersebut.Kepala Inspekstorat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Franky Mangatas mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan pada Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan panitia lelang ditemukan kecurangan pada prosedur lelang. Kini pihaknya akan memanggil panitia penerimaan barang dari PT TransJakarta."Ini kan masih belum final, ada beberapa yang perlu kami klarifikasi. Kami harus ketemu dengan panitia penerimaan barang dan teman-teman di PT TransJakarta. Sabar pokoknya kita kerjakan pelan-pelan," jelasnya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (19/2).
Ahok merasa tertipu Dishub
Ahok menegaskan Inspektorat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus melibatkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta dalam mendalami dokumen tersebut. Sebab oknum yang melakukan kecurangan sudah memanipulasinya agar tidak nampak."Supaya memberikan yang optimal untuk diteliti. Ya kalau kemudian kita tertipu. Karena mereka pintar. Dari pertama itu-kan ada mark up," ungkapnya.Mengenai siapakah yang dimaksud oknum pintar oleh Ahok, "Ya itu Dishub, mereka itu pintar. Ini panitia lelangnya bermasalah," tutupnya."Supaya memberikan yang optimal untuk diteliti. Ya kalau kemudian kita tertipu. Karena mereka pintar. Dari pertama itu-kan ada mark up," ungkapnya.Mengenai siapakah yang dimaksud oknum pintar oleh Ahok, "Ya itu Dishub, mereka itu pintar. Ini panitia lelangnya bermasalah," tutupnya.
Baru beroperasi, BKTB sudah dirusak massa
Sebuah Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan Pantai Indah Kapuk-Monas dihancurkan oleh sekumpulan sopir angkutan kota. Perusakan tersebut terjadi di Kawasan Kota Tua, Jalan Kopi, Tambora, Jakarta Barat.Perusakan BKTB itu berawal dari keresahan sopir angkot yang mengaku pendapatannya berkurang setelah bus tersebut melewati trayek mereka. Trayek BKTB bersinggungan dengan trayek KWK U11 jurusan Kapuk-Muara Karang dan KWK 01 jurusan Muara Angke-Grogol."BKTB lewatin rute KWK U11 dan KWK 01 yang terkadang berebut penumpang di Mal Emporium. Akibatnya, mereka jadi sepi penumpang," ujar sopir KWK 06 jurusan Kota-Kamal, Narto, Selasa (11/2).
Bus bermasalah, Kadishub dicopot
Pernyataan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono yang menyebut kerusakan Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru didatangkan dari China akibat terkena air patut dipertanyakan. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, omongan tersebut sangat aneh."Masa di dalam kapal tongkang kena air laut. Kita kan ngirim gini ndak sekali dua kali," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (10/2).Tak lama, Jokowi memecat Pristono dan mengganti dengan Muhammad Akbar. Kemudian Pristono dimasukkan dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung juga mendalami dampak dari modus pengurangan volume proyek dalam proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaProyek ini menggunakan APBN Rp1,3 Triliun, kerugian negara masih dihitung.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, penyidik menemukan bukti dugaan keterlibatan para tersangka.
Baca SelengkapnyaKejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaSelain itu, ditemukan adanya aliran dana baik berupa suap atau gratifikasi ke beberapa pihak sejumlah Rp 25,6 miliar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tersangka baru di kasus dugaan korupsi pada pekerjaan pembangunan Tol MBZ.
Baca SelengkapnyaStatus BHW naik menjadi tersangka usai menjalani sejumlah pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek LRT Sumsel itu.
Baca Selengkapnya