Kasus di DKI Turun, IDI Ingatkan Masyarakat Tak Lengah Memakai Masker
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Jakarta Selatan mengingatkan masyarakat tidak lengah menerapkan protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker, menyusul menurunnya angka penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta.
"Tentu dalam mencegah terinfeksinya Covid-19 ini, masker memegang peranan sangat penting," kata Ketua IDI Kota Jakarta Selatan M Yadi Permana ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu
Yadi menyebutkan, masker dapat mengurangi penyebaran virus dari sisi penyebaran melalui tetesan kecil (droplet) yang berasal dari saat seseorang ketika berbicara, batuk ataupun bersin. Menurut dia, langkah-langkah seperti memakai masker, menjauhi kerumunan (physical distancing) dan mencuci tangan atau dikenal dengan pesan 3M, efektif menurunkan tingkat penyebaran sampai 80 persen.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kenapa masker wajah disarankan untuk dipakai? Mereka menekankan pentingnya memakai masker pada waktu-waktu tertentu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran penyakit.
"Bahkan ada literatur yang menyebutkan sampai 90 persen. Jika itu kia bisa menjalankan dengan baik dan benar," kata Yadi yang juga Dokter Spesialis Bedah Tumor di Rumah Sakit Fatmawati.
Ia mengatakan dalam memakai masker untuk bisa efektif mencegah penularan harus dipakai dengan baik dan benar.
Pemakaian masker yang baik dan benar itu menurut definisi dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terdapat dua jenis masker yang ada di masyarakat, yakni masker medis yang dipakai oleh tenaga kesehatan dan masker non medis atau masker kain untuk masyarakat biasa.
Masker yang direkomendasikan oleh WHO untuk kalangan biasa, lanjut dia, adalah masker kain minimal dua lapis. Pemakaian masker kain dua lapis ini juga direkomendasikan untuk dipakai di luar ruangan tidak boleh lebih dari tiga-empat jam dan disarankan untuk langsung dicuci di hari itu juga.
Dalam hal ini, tenaga medis menyarankan pemakaian masker non medis ini hendaknya dua sampai tiga masker yang dibawa dalam sehari-hari bagi yang aktif di luar ruangan.
"Karena masker itu menjadi basah tentunya sudah tidak efektif lagi untuk menghambat dari penyebaran corona itu sendiri," kata Yadi.
Yadi menyarankan, setelah tiga jam masker yang basah karena aktivitas berbicara atau lainnya, kemudian diganti dengan masker yang baru dan kering. Sementara masker bekas pakai setelah dilepas, lalu sebelum memakai masker baru hendaknya mencuci tangan terlebih dahulu.
"Masker bekas pakai disimpan di dalam kontak atau plastik yang bisa kita amankan sebelum nanti akhirnya dicuci," kata Yadi. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
Baca Selengkapnya