Kelakuan nakal rakyat Jakarta hambat proyek kampung deret

Merdeka.com - Begitu sulit merealisasikan pembangunan kampung deret di Jakarta. Salah satu penyebabnya, karena ulah warga yang enggan direlokasi.

Selain masalah perilaku, sempit kondisi jalan menjadi hambatan dalam pembangunan kampung deret.

"Kendalanya teknis saja. Pertama, karena jalanan sempit, jadi sulit membawa alat berat, dan sebagainya. Tapi dengan gotong royong bisa kita atasi. Kedua, ada masyarakat yang gak kooperatif, misalnya ada warga yang belum mendapat uangnya, jadi gak mau geser dulu. Tapi ini tetap kita komunikasikan," ujar Kepala Dinas Perumahan Jonathan Pasodung, yang dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (02/12).

Namun, dia tetap optimis pembangunan itu tercapai sesuai target. Untuk diketahui, saat ini ada 26 kampung deret yang menjadi target Pemprov DKI sudah terpenuhi, tapi untuk sarana dan prasarana umum masih dalam tahap pengerjaan.

"Yang sarana umum sudah dikerjakan sudin masing-masing. Baru berjalan 15-20 persen. Yang kedua, bantuan sosial, ini masih proses. Sudah 40 persen yang tersalurkan kepada masyarakat. Uang disalurkan dari Bank DKI ke rekening warga penerima bansos. Ada yang masuk, ada yang belum," kata dia.

Jonathan menambahkan pembangunan sarana dan prasarana seluruh kampung deret harus selesai pada bulan ini. Namun, untuk masalah bantuan sosial akan diselesaikan secara bertahap.

"Mudah-mudahan sebagian saja bansosnya selesai tahun ini. Ya namanya juga program baru, harus terus dikomunikasikan dengan masyarakat supaya berjalan terus program ini," pungkas dia.