Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepentingan DKI diremehkan, alasan Ahok 'ngamuk' pada BPK

Kepentingan DKI diremehkan, alasan Ahok 'ngamuk' pada BPK Ahok naik KRL berema HUT Jakarta. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akhirnya membeberkan penyebab dirinya tak terima dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang memberikan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada laporan keuangan Pemprov DKI tahun anggaran 2014 lalu.

Salah satunya, Ahok menjelaskan kekeliruan BPK dalam memahami nilai appraisal harga tanah milik Rumah Sakit Sumber Waras, yang hendak dijual kepada Pemprov DKI untuk membangun Rumah Sakit Kanker milik Pemprov DKI Jakarta.

Ahok mengaku bingung dengan sikap BPK, yang masih menganggap harga yang telah disepakati antara Pemprov DKI dan pihak RS Sumber Waras terlalu mahal. Padahal, harga tersebut telah sesuai dengan perhitungan NJOP dan nilai appraisalnya.

"Saya bilang, kalau mereka merasa kami curang di NJOP, Anda audit dong. Tahun 2013-2014 kenaikan NJOP-nya wajar enggak? Kan NJOP ada rumusnya, kira-kira 80 persen mendekati harga pasar. Berarti NJOP kami pasti di bawah harga pasar, lalu kita appraisal, appraisalnya tetap lebih tinggi daripada harga NJOP," ujar Ahok di Lapangan ex-IRTI, Jakarta, Rabu (8/7).

"Di Jakarta Barat itu enggak ada RSUD loh. Di mana lagi ada tempat yang bisa langsung bangun? Sumber Waras itu luasnya 3,8 hektare, jalan tembus semuanya baik. Mau ke Dharmais juga baik. Kenapa BPK malah saranin untuk dibatalin pembelian lahannya, padahal kita butuh," katanya menambahkan.

Belum lagi, masukan BPK atas ketidaksetujuannya itu sangatlah meremehkan kepentingan Pemprov DKI, atas kebutuhan lahan di ibu kota. Hal itulah yang membuat Ahok makin naik pitam.

"Terus saran BPK apa lagi? Karena DKI kan sudah punya banyak tanah, buat apa beli tanah lagi? Sejak kapan BPK ngatur-ngatur kita beli tanah? Urusan kita mau beli tanah gitu banyak, karena kita mau bangun rusun, sekolah, dan macam-macam yang lainnya," ujar Ahok.

Dengan ketidakkonsistenan BPK dalam melakukan audit keuangan daerah, Ahok secara terang-terangan mengatakan dirinya pesimis dengan kredibilitas BPK dan fungsi kelembagaannya saat ini. Sebab, menurut Ahok terlalu banyak kejanggalan atas hasil audit BPK di beberapa daerah, yang antara hasil audit dan kenyataannya sama sekali tidak berkorelasi, dan terkesan dibuat-buat.

"Terus saya bilang kan ke BPK, coba lo lihat tuh Banten, dapat WTP (wajar tanpa pengecualian) toh? Padahal ada kasus alat kesehatan, diproses juga gubernurnya. Jadi selama ini BPK auditnya tuh ngapain?" ujar Ahok sangsi.

"Ini buat saya bukan persoalan WDP-nya atau apa, karena saya dikasih (predikat) 'Disclaimer' pun, enggak ada urusan. Karena yang menentukan saya jadi gubernur itu warga DKI, bukan BPK," pungkasnya.

Diketahui, kekesalan Ahok pada hasil audit BPK, diawali saat rapat paripurna dengan DPRD DKI pada Senin (6/7) kemarin. Dalam pembacaan hasil laporan BPK yang memberikan predikat 'Wajar Dengan Pengecualian' (WDP) pada laporan keuangan Pemprov DKI tahun anggaran 2014, Ahok merasa ada sejumlah pihak yang sengaja tak memberikannya kesempatan untuk berbicara, di dalam rapat paripurna tersebut.

Hal inilah yang membuatnya menduga ada semacam permainan yang sedang terjadi, di mana ada sejumlah pihak yang sengaja membuatnya tidak bisa menyampaikan pendapat dalam rapat paripurna tersebut. Padahal, naskah pidato Ahok pun sudah dipersiapkan sebelumnya.

"Saya protes tidak terima, mereka kemarin enggak kasih saya ngomong. Kayaknya DPRD sengaja ngaturin supaya saya enggak ngomong, padahal seharusnya begitu disampaikan BPK itu, saya harus ikut ngomong, paling tidak bilang terima kasih. Tapi enggak boleh tiba-tiba. Ya sudah saya ikuti. Saya enggak punya hak interupsi, kan bukan anggota DPRD. Semua akses ditutup kemarin," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/7). (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja

Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya

Baca Selengkapnya
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce

Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Kritik Kebijakan Penonaktifan NIK KTP Jakarta Bikin Repot Banyak Orang
VIDEO: Ahok Kritik Kebijakan Penonaktifan NIK KTP Jakarta Bikin Repot Banyak Orang

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan

Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ngamuk Anggota DPR Skak Nadiem, Emosi Gebrak Meja Minta KPK Periksa Kemendikbud!
VIDEO: Ngamuk Anggota DPR Skak Nadiem, Emosi Gebrak Meja Minta KPK Periksa Kemendikbud!

Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Mendikbudristek RI pada Rabu (6/5)

Baca Selengkapnya
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024

Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.

Baca Selengkapnya